Hadir di WEF ke-54, Axton Salim Ungkap Pentingnya Keberlanjutan dalam Value Chain
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Axton Salim (paling kanan) saat hadir dalam World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) ke-54 yang berlangsung sejak 15-19 Januari 2024 di Davos, Swiss.
20:00
24 Januari 2024

Hadir di WEF ke-54, Axton Salim Ungkap Pentingnya Keberlanjutan dalam Value Chain

- Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Axton Salim mengatakan, beberapa inisiatif dan inovasi yang dilakukan oleh persuahaannya bertujuan untuk terus mengatasi celah dan tantangan sepanjang sistem pangan.

"Termasuk dengan mengimplementasikan inisiatif low-carbon pada seluruh value chain, dari hulu ke hilir,” ujar Axton dalam World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) ke-54 yang berlangsung sejak 15-19 Januari 2024 di Davos, Swiss mengangkat tema “Rebuilding Trust”. 

Diketahui, forum internasional itu digelar setiap tahun dan dihadiri para tokoh dunia baik dari pemerintahan maupun dunia usaha. Mereka berkumpul untuk mendiskusikan isu-isu penting global yang terjadi.

Selan Axton Salim, dalam diskusi panel First Movers Coalition for Food (FMC4Food) itu menampillkan pembicara Ramon Laguarta, Chairman dan CEO PepsiCo, Megan Scarcella, Executive Director Eleven Eleven, Gilberto Tomazini, Global CEO JBS l di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dimana akses terhadap makanan yang cukup dan berkualitas masih sulit. 

Tema keberlanjutan itu terkait perubahan iklim, alam dan energi (A Long Term Strategy for Climate, Nature and Energy) menjadi salah satu agenda yang dibahas, termasuk di dalamnya adalah sistem pangan.

"Karena itu, keterjangkauan adalah kuncinya. Sehingga penting sekali untuk terus berinovasi dalam memproduksi pangan tanpa membebani biaya pada konsumen,” kata Axton Salimdalam keterangan tertulisnya kepada Jawapos.com, Sabtu (20/1).

Dijelaskannya, sistem pangan berkontribusi sebesar 30 persen terhadap emisi gas rumah kaca, untuk itu perlu ditingkatkan investasi produksi rendah karbon, untuk komoditas seperti sapi potong, produk-produk susu, jagung, padi, kedelai dan kelapa sawit agar lebih sustainable.

Axton juga memaparkan, di hulu, grup agribisnis Indofood telah menerapkan praktik agrikultur yang berkelanjutan guna mendukung target pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Sink dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan di tahun 2030 melalui zero deforestation and degradation of HCV, zero new planting pada lahan gambut, zero burning untuk pembukaan lahan dan penanaman kembali, serta melestarikan sekitar 25.000 ha area kawasan bernilai konservasi tinggi. Bahkan, 84 persen pupuk yang kami gunakan adalah pupuk organik.

“Di tingkat agribisnis yang lebih kecil, kesejahteraan petani harus diutamakan. Seperti yang telah kami lakukan dengan petani kentang di Indonesia. Yang kami lakukan adalah dengan menyediakan bibit yang baik, mengedukasi para petani untuk mengimplementasikan praktik pertanian yang baik dengan begitu produktivitasnya meningkat, meminimalkan penggunaan pupuk, dan saya rasa ini dapat meningkatkan ekonomi petani,” ujar Axton.

Sepakat dengan poin yang disampaikan oleh Axton Salim, CEO PepsiCo Ramon Laguarta mengatakan, banyak data yang menunjukkan bahwa transisi dari pertanian konvensional ke pertanian yang berkelanjutan dapat memperbaiki profit & loss dengan meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban biaya.

"Proses transisi bukan sesuatu yang instan tapi memerlukan waktu,” ucapnya.

Editor: Dimas Ryandi

Tag:  #hadir #axton #salim #ungkap #pentingnya #keberlanjutan #dalam #value #chain

KOMENTAR