



28 Lokasi Potensial PLTN Dipetakan, Termasuk Muria, Banten, dan Batam
– Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, menyebut beberapa wilayah di Indonesia memiliki potensi besar untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Beberapa lokasi yang dipertimbangkan antara lain Semenanjung Muria (Jawa Tengah), Banten, Batam, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Eniya, pemetaan lokasi potensial PLTN sudah dilakukan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sebelum dilebur ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Saat ini ditindaklanjuti oleh BRIN dan lokasi-lokasi tersebut ada di Semenanjung Muria, Banten, Pulau Bangka, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Batam, Nusa Tenggara Barat, dan seterusnya," kata Eniya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (18/2/2025), seperti dilansir Antara.
Peninjauan Ulang dan Kebutuhan Listrik Wilayah
Eniya menambahkan, total ada 28 lokasi potensial yang telah teridentifikasi. Namun, lokasi-lokasi ini masih perlu ditinjau ulang untuk memperbarui data.
Karakteristik kebutuhan listrik di setiap wilayah juga berbeda, mengingat Indonesia terdiri dari banyak pulau.
Oleh karena itu, perlu ada analisis tambahan untuk memastikan kapasitas listrik yang sesuai di tiap daerah.
Penyesuaian ini juga akan menentukan jenis PLTN yang akan digunakan, apakah berbasis small modular reactor (SMR) atau land-based dengan kapasitas lebih besar.
"Apakah kita nanti akan menggunakan SMR ataupun land-based yang lebih besar, ya 1.000 megawatt (MW) dan seterusnya. Kita akan melihat nanti sesuai kebutuhan lokasi, lalu jenis teknologinya yang akan dipakai seperti apa," jelasnya.
Target Beroperasi pada 2032
Saat ini, pengembangan energi nuklir di Indonesia masih dalam fase persiapan (fase 1) sesuai pedoman International Atomic Energy Agency (IAEA).
Berdasarkan Rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN) dan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), PLTN dijadwalkan mulai beroperasi on-grid pada 2032 dengan kapasitas 250 MW.
Pada 2040, kapasitas PLTN ditargetkan mencapai 7 gigawatt (GW).
Tag: #lokasi #potensial #pltn #dipetakan #termasuk #muria #banten #batam