Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Rasio Terhadap PDB Capai 30,4 Persen
Ilustrasi utang luar negeri.(Shutterstock)
18:04
17 Februari 2025

Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Rasio Terhadap PDB Capai 30,4 Persen

- Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV 2024 menurun menjadi 424,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada triwulan III 2024 yang tercatat 428,1 miliar dolar AS.

Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 4,0 persen year on year (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 8,3 persen yoy pada triwulan III 2024.

“Penurunan posisi ULN tersebut bersumber dari ULN sektor publik dan swasta. Perkembangan ULN triwulan IV 2024 juga dipengaruhi penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Senin (17/2/2025), seperti dilansir Antara.

Ramdan merinci, ULN pemerintah menurun menjadi 203,1 miliar dolar AS pada triwulan IV 2024, turun dibandingkan dengan 204,1 miliar dolar AS pada triwulan III 2024.

Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh melambat menjadi 3,3 persen yoy, dari 8,4 persen yoy pada triwulan III 2024.

Penurunan ULN pemerintah dipengaruhi turunnya posisi surat utang, yang terpengaruh penguatan dolar AS.

Sementara itu, pinjaman luar negeri dan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan domestik tetap mencatatkan net inflow. Kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia tetap terjaga.

Pemerintah berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu.

Pemerintah juga berupaya mengelola ULN secara pruden, terukur, dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang efisien dan optimal.

Sebagai instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemanfaatan ULN diarahkan untuk mendukung sektor produktif, dengan memperhatikan keberlanjutan pengelolaan ULN.

Berdasarkan sektor ekonomi, BI mencatatkan, ULN pemerintah dimanfaatkan untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (20,8 persen dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (19,7 persen); jasa pendidikan (16,7 persen); konstruksi (13,4 persen); serta jasa keuangan dan asuransi (9,0 persen).

“Posisi ULN pemerintah tetap terkendali karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang, mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” kata Ramdan.

 

ULN swasta juga menurun. Pada triwulan IV 2024, posisi ULN swasta tercatat 194,1 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan 196,3 miliar dolar AS pada triwulan III 2024.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi 2,2 persen yoy, lebih dalam dibandingkan dengan 0,6 persen yoy pada triwulan III 2024.

Perkembangan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan, yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 2,5 persen yoy dan 2,1 persen yoy.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,5 persen dari total ULN swasta.

ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang, dengan pangsa mencapai 76,7 persen dari total ULN swasta.

BI menyampaikan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 30,4 persen pada triwulan IV 2024, dari 31,1 persen pada triwulan III 2024. ULN Indonesia juga didominasi oleh utang jangka panjang, yang mencapai 84,8 persen dari total ULN.

“Untuk menjaga struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN,” kata Ramdan.

Pemerintah juga akan terus mengoptimalkan peran ULN untuk mendukung pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya ini dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

 

Tag:  #utang #luar #negeri #indonesia #turun #rasio #terhadap #capai #persen

KOMENTAR