Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 76,81 Dollar AS Per Barrel
Ilustrasi minyak bumi(Shutterstock)
12:08
15 Februari 2025

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 76,81 Dollar AS Per Barrel

– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Januari 2025 sebesar 76,81 dollar AS per barrel.

Angka ini naik 5,20 dollar AS dari Desember 2024 yang tercatat 71,61 dollar AS per barrel.

Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 59.K/MG.01/MEM.M/2025 yang diterbitkan pada 12 Februari 2025.

Plh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Muhammad Rizwi JH mengatakan kenaikan harga minyak mentah Indonesia terjadi seiring dengan tren global.

"Ini dipengaruhi oleh optimisme pasar setelah Tiongkok (China) mengumumkan rencana untuk melanjutkan penurunan suku bunga dan tambahan stimulus fiskal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (15/2/2025).

Selain itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memproyeksikan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2025 sebesar 1,45 juta barrel per hari menjadi 105,2 juta barrel.

Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan minyak mentah dari China, kebutuhan bahan bakar transportasi, serta meningkatnya margin kilang petrokimia.

Kondisi cuaca ekstrem di belahan bumi utara juga turut berkontribusi terhadap kenaikan harga minyak, mengingat suhu yang sangat dingin meningkatkan permintaan bahan bakar pemanas dan berpotensi mengganggu produksi hulu migas.

Menurut Rizwi, faktor lain yang turut memengaruhi adalah kekhawatiran pasar terhadap pengetatan pasokan minyak mentah dunia.

"Selain itu, kekhawatiran pasar akan pengetatan supply dan demand minyak mentah dunia, menyusul penerapan pengetatan sanksi yang lebih luas atas minyak mentah Rusia dan Iran, serta pengenaan sanksi lebih lanjut dari AS dan Eropa atas kapal tanker yang membawa minyak mentah Rusia, turut memengaruhi harga minyak mentah global," jelasnya.

Laporan mingguan Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat mencatat stok minyak mentah negara itu mengalami penurunan sebesar 500.000 barrel menjadi 415,1 juta barrel dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya.

Melemahnya nilai tukar dollar AS juga menjadi faktor yang mendorong kenaikan ICP, karena kondisi tersebut membuat investasi berbasis dollar meningkat.

Di kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga disebabkan oleh naiknya tingkat pengolahan minyak mentah pada kilang milik pemerintah Tiongkok.

Hal ini terjadi di saat kilang swasta mengalami kesulitan akibat sanksi dari Amerika Serikat. Rizwi menambahkan bahwa permintaan minyak mentah dari Timur Tengah juga meningkat, bersamaan dengan pengenaan sanksi yang lebih luas terhadap minyak mentah Rusia dan Iran.

"Hal ini terkonfirmasi dengan kenaikan Official Selling Price (OSP) minyak mentah Arab Saudi yang diekspor ke Asia sebesar 0,40-0,60 dollar AS per barrel," jelasnya.

Adapun harga minyak mentah utama di pasar internasional juga mengalami kenaikan. Dated Brent naik 5,29 dollar AS per barrel menjadi 79,23 dollar AS per barrel.

WTI (Nymex) naik 5,40 dollar AS per barrel menjadi 75,10 dollar AS per barrel. Brent (ICE) naik 5,22 dollar AS per barrel menjadi 78,35 dollar AS per barrel.

Basket OPEC mengalami kenaikan terbesar, yakni 6,50 dollar AS per barrel menjadi 79,50 dollar AS per barrel.

Sementara itu, rata-rata ICP atau minyak mentah Indonesia naik 5,20 dollar AS per barrel menjadi 76,81 dollar AS per barrel.

Editor: Yohana Artha Uly

Tag:  #harga #minyak #mentah #indonesia #naik #jadi #7681 #dollar #barrel

KOMENTAR