Ada Peluang Ekspansi Pasar, Perundingan Dagang RI-Uzbekistan Segera Terlaksana
Mendag Budi Santoso dan Menteri Luar Negeri Uzbekistan Bakhtiyor Saidov telah mengadakan pertemuan di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025).(Dok. Kemendag)
12:48
12 Februari 2025

Ada Peluang Ekspansi Pasar, Perundingan Dagang RI-Uzbekistan Segera Terlaksana

- Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan bahwa Perundingan Indonesia-Uzbekistan Preferential Trade Agreement (IU-PTA) akan diluncurkan tahun ini.

Mendag Budi mendorong tim teknis kedua negara untuk mempersiapkan rencana peluncuran IU-PTA yang ditargetkan rampung tahun 2025.

“IU-PTA dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk ekspansi pasar, mengingat jumlah penduduk Uzbekistan terbesar di kawasan Asia Tengah dengan jumlah mencapai 36,5 juta jiwa dan merupakan mitra dagang nontradisional Indonesia. Ini merupakan salah satu langkah konkret program prioritas Kemendag dalam perluasan pasar ekspor,” kata Budi dalam siaran pers, Rabu (12/2/2025).

Terbaru, Mendag Budi dan Menteri Luar Negeri Uzbekistan Bakhtiyor Saidov telah mengadakan pertemuan di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025).

Dalam pertemuan itu, Budi juga mendorong Uzbekistan untuk segera merealisasikan pembentukan Joint Working Group (JWG) on Trade and Investment Indonesia-Uzbekistan.

Pembentukan JWG tersebut telah disepakati pada pertemuan delegasi DPR RI, Kemendag, dan Kementerian Perindustrian dengan Deputi Perdana Menteri/Menteri Investasi dan Perdagangan Luar Negeri Uzbekistan di Tashkent pada 18 Mei 2021.

Selain itu, Mendag Budi menyampaikan dukungan terhadap proses aksesi Uzbekistan ke Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).

Adapun Indonesia dan Uzbekistan telah menyelesaikan perundingan akses pasar barang dan jasa dalam kerangka aksesi tersebut.

“Indonesia siap menandatangani Protokol Persetujuan Indonesia-Uzbekistan mengenai barang dan jasa dalam kerangka Aksesi Uzbekistan ke WTO,” kata Budi.

Indonesia dan Uzkbekistan juga memperkuat kerja sama perdagangan dengan ditandatangani nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU), Selasa (12/2/2025).

Penandatanganan itu dilakukan antara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie dan Menteri Luar Negeri Uzbekistan Bakhtiyor Saidov di sela-sela acara Indonesia-Uzbekistan Business Forum di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti turut menyaksikan penandatangan itu dan menyampaikan opening remarks.

“Melalui forum-forum seperti ini, menghadirkan berarti pemain-pemain bisnis dari kedua pihak, baik Uzbekistan dan Indonesia, ini menjadi fondasi untuk kerja sama semakin kita tingkatkan,” kata Dyah Roro usai acara.

Melalui forum tersebut, Indonesia dan Uzbekistan menggali potensi kerja sama perdagangan di berbagai sektor seperti infrastruktur, energi, hingga layanan kesehatan.

Dalam lima tahun terakhir (2019-2023), tren perdagangan kedua negara tumbuh sebesar 49,04 persen.

Sementara pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai 147,6 juta dollar AS, naik 4,67 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 141,1 juta dollar AS.

Ekspor utama Indonesia ke Uzbekistan di antaranya margarin, lemak dan minyak hewan atau nabati, mesin dan aparatus elektrik, margarin lain, serta kopi instan.

Sementara itu, impor Indonesia dari Uzbekistan di antaranya kalium klorida, pulp linter kapas, pompa bahan bakar, pengukur tinggi permukaan untuk kendaraan bermotor, serta dinatrium karbonat.

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #peluang #ekspansi #pasar #perundingan #dagang #uzbekistan #segera #terlaksana

KOMENTAR