![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Indonesia dan UAE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih dan Digitalisasi Industri](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/jawapos/indonesia-dan-uae-perkuat-kolaborasi-energi-bersih-dan-digitalisasi-industri-1224945.jpg)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Mohamed Al Mazrouei. (Istimewa).
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Indonesia dan UAE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih dan Digitalisasi Industri
- Pemerintah Indonesia bersama Uni Emirate Arab (UAE) atau Persatuan Emirat Arab (PEA) sepakat untuk berkolaborasi untuk menuju energi bersih dan penguatan digitalisasi industri. Hal itu ditandai dengan pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Mohamed Al Mazrouei dalam acara World Goverment Summit di Dubai, Selasa (11/2). Indonesia dan Uni Emirat Arab menyoroti pentingnya integrasi teknologi dalam sektor industri. Termasuk pemanfaatan robotika dan sistem produksi tanpa awak yang telah diterapkan di beberapa sektor, seperti manufaktur dan pertambangan. Airlangga menuturkan, dalam bidang energi bersih PEA mendukung transisi energi Indonesia melalui berbagai proyek, di antaranya melanjutkan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang rencananya akan dilaksanakan tahun ini. “Dukungan PEA terhadap pertumbuhan Indonesia dalam membangun infrastruktur strategis seperti jalan tol dan pelabuhan melalui Abu Dhabi Growth Fund sangat kami apresiasi,” kata Airlangga, Selasa (11/2). Ia menyebut, PEA dalam membangun pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Asia Tenggara di Cirata, merupakan salah satu kerja sama monumental dan signifikan terhadap proses transisi energi bersih Indonesia. "Indonesia menyatakan kesiapan untuk melanjutkan kerja sama ekonomi secara intensif dengan PEA melalui beberapa format bilateral yang telah terjalin,” ujar Airlangga. Sementara, Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Mohamed Al Mazrouei menegaskan komitmen PEA untuk mendukung pengembangan infrastruktur energi hijau di Indonesia. Salah satu langkah konkret adalah rencana kerja sama dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas hingga 10 GW. Hal ini sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan energi dan membuka peluang ekspor listrik ke negara tetangga. PEA juga menekankan pentingnya pembangunan data center, seiring dengan meningkatnya kebutuhan data di negara-negara besar seperti AS dan China. Lebih lanjut, Suhail menyatakan kesiapan PEA menjadi mitra strategis bagi industrialisasi Indonesia. Termasuk dalam mendukung pembentukan sistem power grid di ASEAN yang hingga kini belum terealisasi. “Kami sangat berminat untuk meningkatkan investasi dan siap mendukung Indonesia untuk menciptakan peluang ekonomi baru melalui investasi di sektor energi, digitalisasi, dan industrialisasi,” pungkasnya.
Editor: Sabik Aji Taufan
Tag: #indonesia #perkuat #kolaborasi #energi #bersih #digitalisasi #industri