BTN Apresiasi Dukungan Pemerintah untuk Penyediaan Rumah MBR
Ilustrasi rumah subsidi yang dapat dibeli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).(Dok. BP Tapera)
18:36
6 Februari 2025

BTN Apresiasi Dukungan Pemerintah untuk Penyediaan Rumah MBR

Sektor perumahan dinilai dapat menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global karena penggunaan komponen lokal yang tinggi.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu mengapresiasi berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah layak huni dan terjangkau.

Ini termasuk perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan pelonggaran rasio loan-to-value (LTV) yang memudahkan KPR tanpa uang muka hingga akhir 2025, serta penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 5,75 persen pada Januari 2025 yang diharapkan dapat membantu peningkatan permintaan kredit perumahan.

Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon LP NapitupuluKOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon LP Napitupulu

Nixon juga mengapresiasi pemerintah yang terus aktif berdiskusi dengan BTN untuk mendukung program 3 Juta Rumah.

“Kami berharap stimulus dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Perumahan dan Permukiman dapat mendorong pertumbuhan lebih cepat lagi di sektor perumahan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik," kata Nixon dalam siaran pers BTN Prioritas Economic Outlook and Chinese New Year 2025, Kamis (6/2/2025).

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan sektor perumahan dapat menggerakkan perekonomian Indonesia di tengah tantangan global karena sektor perumahan menggunakan bahan baku lokal.

Misalnya, sektor ini menggunakan bahan baku dan tenaga kerja asli Indonesia yang dapat memacu aktivitas ekonomi dan berbagai sektor turunannya.

“Sektor perumahan menjadi salah satu agenda penting yang diusung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, seperti tertuang dalam Program Tiga Juta Rumah yang mengemban amanat pemenuhan tiga juta hunian per tahunnya di perdesaan dan perkotaan,” papar Suahasil.

 

Ilustrasi rumah subsidi.Dok. BP Tapera Ilustrasi rumah subsidi.

Menurut dia, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah melihat perlu menggunakan produksi dalam negeri, yang asalnya dari manufaktur Indonesia dan sumber daya alam Indonesia, karena dapat menciptakan multiplier effect.

"Semua barang input atau bahan baku utama sektor perumahan nasional seperti pasir, batu bata, semen, cat, genteng, kayu, dan lain-lain berasal dari dalam negeri. Pembangunan dengan local content yang tinggi itulah yang kita cari,” ujarnya.

Suahasil menambahkan, BTN sebagai mitra pemerintah dalam mendukung pembiayaan untuk perumahan rakyat menjadi elemen yang penting dan tidak terpisahkan dari ekosistem perumahan nasional.

Secara khusus, Suahasil mengapresiasi peran nasabah BTN Prioritas yang mendukung ekosistem perumahan melalui dana pihak ketiga yang ditempatkan di BTN.

Pasalnya, dana tersebut menjadi bahan baku untuk disalurkan menjadi kredit konstruksi kepada pengembang dan kredit pemilikan rumah (KPR) kepada konsumen, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

Sebagai bentuk komitmen dukungan pemerintah terhadap kontribusi BTN terhadap sektor perumahan, Suahasil menegaskan pemerintah telah menyediakan pendanaan berupa Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), didukung oleh berbagai insentif perpajakan dan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar subsidi yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.

“FLPP adalah program yang sangat besar. Selama satu dekade terakhir dari 2015 hingga 2024, pemerintah melalui FLPP telah membangun 1,1 juta unit rumah untuk kategori MBR," jelas dia.

Saat ini, imbuh Suahasil, pemerintah sedang menyiapkan langkah agar FLPP lebih kuat lagi.

"Presiden (Prabowo) sudah menyampaikan berbagai macam arahan bagaimana kita dapat membangun rumah tiga juta dalam setahun, dan bagaimana para pemangku kepentingan di ekosistem, seperti bank, pemerintah, dan swasta juga berperan,” ujar Suahasil.

Tag:  #apresiasi #dukungan #pemerintah #untuk #penyediaan #rumah

KOMENTAR