Bandara Ngloram Blora, Diresmikan Jokowi pada 2021, Kini Mati Suri
- Ironis, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini Bandara Ngloram yang dibangun pemerintah di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Saat Kompas.com datang ke bandara ini pada akhir Januari 2025, suasanya sangat sepi dan sangat lengang. Pintu kedatangan (arrival) maupun keberangkatan (departure) di dalam terminal bandara juga ditutup rapat.
Lampu di dalam area tunggu keberangkatan juga dimatikan. Tak ada aktivitas apa pun di dalam bandara. Di dalam ruang tunggu terminal bagian luar, hanya tampak deretan kursi kosong.
Area terminal Bandara Ngloram di Cepu Blora yang sepi dan lengang.
Sementara pada bagian depan terminal, tepatnya di area drop off atau tempat yang digunakan untuk naik turun penumpang menggunakan kendaraan pribadi, beberapa bagian atapnya sudah bocor, sehingga air hujan merembes deras dari atas saat hujan turun.
Setali tiga uang, tempat parkir kendaraan yang cukup luas tepat di depan terminal juga terlihat kosong melompong. Hanya ada beberapa motor dan kendaraan dinas Kementerian Perhubungan yang terparkir di area drop off.
Bahkan saat masuk dari jalan akses menuju ke bandara, dari dua ruas jalan yang dibangun, satu ruas jalan ditutup. Dua loket untuk petugas karcis parkir pun dibiarkan kosong.
Pintu keberangkatan Bandara Ngloram dalam kondisi tertutup
Habiskan dana Rp 132 miliar
Meskipun belum dapat dikatakan terbengkalai, namun sudah beberapa bulan ini Bandara Ngloram tidak beroperasi sama sekali karena tidak ada penerbangan pesawat komersial.
Sepinya okupansi penumpang menjadi alasan perusahaan maskapai penerbangan enggan beroperasi di Bandara Ngloram. Citilink, maskapai yang sempat terbang dari bandara ini, sudah menghentikan operasinya sejak Maret 2023.
Padahal, maskapai anak perusahaan Garuda Indonesia ini baru membuka penerbangan dari Bandara Ngloram tujuan Halim Perdanakusuma Jakarta dari 27 Januari 2023. Artinya, penerbangan Citilink di bandara ini tak sampai 3 bulan.
Selama kurun waktu dua bulan pada awal 2023, penerbangan Citilink dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu, yaitu tiap Rabu dan Jumat.
Beberapa titik atap Bandara Ngloram bocor saat hujan
Tak adanya penerbangan di Bandara Ngloram ini sayang disayangkan. Karena pembangunan bandara ini menghabiskan dana tak sedikit dari APBN, yakni mencapai Rp 132 miliar.
Bandara Ngloram sebelumnya dimiliki oleh Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero), yang dibangun untuk menunjang operasional perusahaan. Namun, sudah tak beroperasi lagi sejak 1984.
Bandara Ngloram pun diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub), hingga akhirnya pada 2018 Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub melakukan pembangunan kembali dan rampung pada November 2021.
Pemerintahan era Presiden Jokowi kala itu optimis, dengan keberadaan Bandara Ngloram, bisa membantu konektivitas masyarakat Blora dan sekitarnya, sehingga tak perlu lagi menuju ke Semarang atau Surabaya jika hendak menggunakan transportasi pesawat udara.
Bandara yang memiliki luas sekitar 27 hektar ini, dilengkapi dengan landas pacu sepanjang 1500 meter x 30 meter, taxiway 142 meter x 23 meter, Apron 90 meter x 60 meter.
Bandara Ngloram mampu didarati pesawat ATR 72. Selain itu, bandara ini memiliki terminal penumpang seluas 3.526 meter persegi yang dapat memuat kapasitas hingga 210.000 penumpang per tahun.
Jadi debat panas di Pilkada Blora
Tak adanya aktivitas penerbangan di Bandara Blora juga sempat jadi perdebatan panas saat Pilkada Blora beberapa waktu lalu.
Arief Rohman yang juga bupati petahana menyebut Bandara Blora akan sangat membantu konektivitas warga Blora yang hendak ke luar kota, sekaligus bisa mendorong peningkatan pariwisata di daerah itu.
Pernyataan Arief Rohman kemudian ditanggapi oleh Abu Nafi, lawannya di Pilkada Blora, yang menilai Bandara Ngloram sebagai bandara yang mangkrak.
"Saya kadang berpikir, kemarin ketika awal dibuka sudah jalan tiba-tiba tutup lagi. Jadi, harapan saya, semoga Bandara Ngloram tidak menjadi sesuatu yang mangkrak lagi," ujar Abu Nafi saat debat kandidat pada 4 November 2024.
Menanggapi kritik tersebut, Arief Rohman, yang saat itu sedang cuti kampanye sebagai bupati, menjelaskan bahwa Bandara Ngloram telah melalui proses konsultasi dengan pemerintah pusat untuk diaktifkan kembali.
"Beberapa kali bandara ini bisa melayani penumpang dan diresmikan oleh presiden. Kendala yang ada adalah bandara ini merupakan aset pusat, dan dana pembangunannya sepenuhnya berasal dari kementerian pusat, jadi kita hanya menerima manfaat," jelasnya.
(Penulis: Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Yohana Artha Uly, Sari Hadiyanto, Ardhi Priyatno, Akhdi Martin Pratama)
Tag: #bandara #ngloram #blora #diresmikan #jokowi #pada #2021 #kini #mati #suri