Penyaluran KUR BRI Tertinggi Capai Rp 184,98 Triliun, NPL Diklaim Kecil
- Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjadi yang tertinggi di antara perbankan nasional. Meski demikian, kualitas kredit tetap terjaga. Sehingga mampu mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sepanjang 2024, BRI menyalurkan KUR Rp 184,98 triliun, dan menjangkau lebih dari 4 juta debitur UMKM di seluruh Indonesia. Sehingga mampu berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, strategi pengelolaan KUR perseroan mampu menjaga tingkat non-performing loan (NPL) di level 2 persen. Meski, dia juga menyebutkan, bahwa tingkat NPL 3 persen pada kredit UMKM masih dianggap ideal. Mengingat karakteristik segmen debitur tersebut berbeda dengan kredit korporasi.
Dia menjelaskan, KUR berasal dari 100 persen dana bank. Yang dihimpun dari masyarakat, deposito, tabungan, dan giro. Nah, KUR diberikan kepada masyarakat yang belum bankable (memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank), namun feasible (layak).
"Jadi, ketika terjadi kredit macet, 70 persen risiko dibayar oleh asuransi dan 30 persen ditanggung bank. Dan itu kita sekarang bisa manage NPL KUR di sekitar 2 persen," ucap Sunarso, kemarin (26/1).
Dia mengatakan, pada tahap awal (front-end), fokusnya adalah menjangkau sebanyak mungkin nasabah baru. Tanpa proses seleksi yang terlalu ketat. Selanjutnya, di tahap mid-end dilakukan maintain.
Apabila terjadi kredit macet, tahap back-end berperan untuk mengelola risiko. Mencakup penagihan yang diwujudkan dalam recovery rate untuk menjaga kualitas kredit. Strategi tersebut memungkinkan BRI untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM dengan tetap menjaga kesehatan portofolio kredit.
Untuk membuat UMKM naik kelas, BRI akan kembali menggelar BRI UMKM Expo(rt) 2025 yang akan berlangsung pada 30 Januari-2 Februari 2025 di Nusantara Hall 5, 6, 7, ICE BSD City, Tangerang. "Tujuan dari BRI UMKM Expo(rt) 2025 adalah untuk mendukung peningkatan kapasitas UMKM Indonesia, mendorong mereka naik kelas, dan membuka peluang ekspor produk berkualitas ke pasar internasional," beber Sunarso.
Sebanyak 1.000 UMKM unggulan terpilih akan dipamerkan dalam lima kategori utama. Yaitu home decor and craft sebanyak 153 peserta, food and beverage dengan 358 peserta, serta accessories and beauty terdiri dari 181 peserta. Kemudian kategori fashion and wastra sebanyak 273 peserta dan healthcare and wellness 35 peserta.
Dia berharap, BRI UMKM Expo(rt) 2025 dapat melanjutkan kesuksesan event tahun sebelumnya yang mencatatkan hasil positif. Pada gelaran 2023, total nilai kesepakatan bisnis (business matching) sebesar USD 81,3 juta. Melibatkan 86 buyers dari 30 negara.
"Dengan membuka akses UMKM ke pasar global, kita dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja produktif, meningkatkan daya saing Indonesia, serta memperkuat perekonomian nasional," ujar Sunarso.
Upaya BRI sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto. Khususnya, dalam meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mendorong pemerataan ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat implementasi program tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan, inisiasi dimulai dari hilirisasi, pembangunan infrastruktur, pelayanan masyarakat, stabilisasi harga pangan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan energi berkelanjutan. Kolaborasi lintas kementerian dan badan menjadi momentum strategis untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks.
"Dalam waktu kurang dari 100 hari, kita telah menunjukkan langkah nyata dan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan," kata Erick.
Tag: #penyaluran #tertinggicapai #rp18498 #triliun #diklaim #kecil