Bandara Bali Diprediksi Padat 19 Desember, Arus Balik 4 Januari 2026
Ilustrasi aktivitas penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.(DOK. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali)
18:07
19 Desember 2025

Bandara Bali Diprediksi Padat 19 Desember, Arus Balik 4 Januari 2026

Puncak kepadatan penumpang jelang libur Natal dan Tahun Baru di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali diprediksi terjadi pada Jumat (19/12/2025), dan puncak kepadatan saat arus balik diprediksi terjadi pada Minggu (4/1/2026).

"Momen Natal dan tahun baru (Nataru) yang selalu menjadi musim puncak (peak season), Bandara I Gusti Ngurah Rai memprediksi akan dipadati 1,5 juta penumpang," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, dalam siaran resmi yang Kompas.com terima, Jumat (19/12/2025).

Maka dari itu, lanjutnya, untuk menjaga perjalanan penumpang tetap nyaman dan lancar di tengah lonjakan tersebut, PT Angkasa Pura Indonesia mengaktifkan posko layanan terpadu monitoring angkutan Nataru 2025/2026.

Posko Nataru di Bandara I Gusti Ngurah Rai beroperasi mulai 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, posko ini berlokasi di area publik terminal domestik.

Ahmad Syaugi menyebut, selama 21 hari operasional posko, pergerakan pesawat diperkirakan mencapai 9.304 pergerakan, atau rata-rata lebih dari 440 penerbangan per hari.

"Perkiraan peningkatan trafik penerbangan didukung juga dengan adanya pengajuan 510 tambahan jadwal penerbangan atau extra flight yang akan melayani rute domestik," katanya.

Pada puncak arus mudik, yakni pada 19 Desember, prediksi jumlah penumpang yang dilayani sekitar 79.993 orang. Sementara pada puncak arus balik diprediksi akan melayani sekitar 79.481 penumpang.

Kata Ahmad Syaugi, posko Nataru ini beroperasional melibatkan seluruh stakeholder di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Posko ini difungsikan sebagai pusat koordinasi, pengawasan, serta pengendalian layanan yang terpadu dan terintegrasi.

"Proses pengawasan operasional bandara dilaksanakan secara real time, termasuk mengantisipasi kepadatan serta memitigasi kondisi cuaca hujan yang berpotensi memengaruhi kelancaran perjalanan dan keselamatan penerbangan," ujar Ahmad Syaugi.

Bandara I Gusti Ngurah Rai.DOK. Humas InJourney Airports Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Lebih lanjut disampaikan, kolaborasi lintas unit ini dilakukan guna memaksimalkan kecepatan dan pelayanan di titik-titik layanan utama (touchpoints).

Sehingga, waktu layanan tetap terkendali, khususnya di jam-jam puncak, yang berpeluang terjadi peningkatan trafik penumpang, penerbangan, dan lalu lintas kendaraan. 

"Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pada periode Natal dan tahun baru sering terjadi lonjakan trafik. Ini menjadi tantangan yang harus dikelola dengan baik," kata Ahmad Syaugi.

Ia melanjutkan,  beberapa bulan terakhir pihaknya secara intensif berkoordinasi memastikan titik-titik layanan dalam kondisi siap. Baik dari sisi keandalan fasilitas, kesiapsiagaan personel, insfrastruktur, hingga prosedur.

"Dalam rangka menjaga keteraturan, kami juga mengoptimalkan operasional dan layanan yang berbasis teknologi, yakni melalui sistem airport collaborative decision making (ACDM) dan sistem MOT - manajemen operasi berbasis trafik," ujar Ahmad Syaugi.

Sistem ini, lanjutnya, dapat memprediksi kepadatan penumpang, dan memberikan rekomendasi jumlah fasilitas dan personel yang dibutuhkan. Sehingga, pelayanan dapat tetap terjaga.

Antisipasi dampak cuaca terhadap penerbangan

Pesawat di landasan pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.AP Pesawat di landasan pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Guna mengantisipasi dampak cuaca ekstrem di Bali terhadap operasional penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pihak bandara juga memeriksa sejumlah fasilitas di area sisi udara.

Kata Ahmad Syaugi, langkah antisipasi yang dilakukan yaitu melakukan pemeriksaan kondisi drainase dan pompa pengendali banjir.

Kemudian, melakukan pemeliharaan fasilitas gedung terminal, serta melakukan monitoring perkembangan cuaca secara real time bersama Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Berpegang pada komitmen - Melayani Sepenuh Hati, kami berharap dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lancar, nyaman, tenang, aman, dan berkesan," kata Syaugi, dalam siaran resmi, dikutip Jumat (19/12/2025).

Tulisan Bali di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Selasa (19/12/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tulisan Bali di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Selasa (19/12/2023).

Tidak hanya itu, sambungnya, pihak bandara telah menyiapkan langkah mitigasi dan penanganan untuk mengantisipasi berbagai kondisi di luar operasional normal. Termasuk potensi kemacetan dan keterlambatan penerbangan.

"Untuk mengatasi kepadatan volume kendaraan dari dan menuju bandara, kami menyiapkan pos pantau lalu lintas di beberapa titik dengan melibatkan Polres bandara, TNI AU, dan pecalang," kata Syaugi.

Selain itu, pihak bandara jugamenyusun taktikal operasional. Jika dibutuhkan, akan dilakukan rekayasa lalu lintas, pengaturan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), dan penyiapan kendaraan derek.

Tag:  #bandara #bali #diprediksi #padat #desember #arus #balik #januari #2026

KOMENTAR