Apple Tegaskan Komitmen Capai Target Nol Emisi 2030
Markas Apple di Cupertino, AS.(Apple)
13:15
13 Desember 2025

Apple Tegaskan Komitmen Capai Target Nol Emisi 2030

– Apple kembali menegaskan komitmen perusahaan untuk mencapai target net-zero carbon pada 2030, mencakup seluruh operasi, rantai pasok, hingga emisi yang dihasilkan dari penggunaan perangkat Apple di seluruh dunia.

Hal ini disampaikan oleh Lisa Jackson, Vice President Environment, Policy, and Social Initiatives Apple, dalam wawancara dengan jurnalis KOMPAS.com, Reska K. Nistanto di sela acara kelulusan Apple Developer Academy di Bali, Kamis (11/12/2025).

Lisa mengatakan Apple telah menempuh langkah signifikan sejak 2020, ketika perusahaan mulai beroperasi sepenuhnya dengan energi terbarukan dan mencapai status netral karbon.

“Kami menetapkan target lebih tinggi, bagaimana jika seluruh produk, seluruh pemasok, bahkan semua pengguna kami bisa mencapai netral karbon? Itulah tujuan Apple 2030,” ujarnya.

Apple menyebut telah mengurangi jejak karbon global 60 persen sejak 2015. Menurut Lisa, Apple menargetkan pengurangan total 75 persen sebelum sisanya diimbangi melalui investasi restorasi alam.

“Kami tahu sejak awal tidak mungkin menurunkannya sampai nol. Karena itu, 15 persen sisanya akan kami imbangi lewat proyek keanekaragaman hayati, mangrove, hutan, dan perlindungan alam lainnya,” katanya.

Namun Lisa mengakui bahwa perjalanan menuju 2030 tidak mudah. Transisi energi bersih bagi pemasok disebut sebagai salah satu tantangan terbesar.

Lisa Jackson, VP Environment, Policy and Social Initiatives di acara kelulusan Developer Academy di Bali, Kamis (11/12/2025). KOMPAS.com/Reska K. Nistanto. Lisa Jackson, VP Environment, Policy and Social Initiatives di acara kelulusan Developer Academy di Bali, Kamis (11/12/2025).

“Tantangan awal adalah mengonversi operasi kami sendiri ke energi bersih. Setelah itu, kami harus membantu rantai pasok melakukan hal yang sama,” ucapnya.

Penggunaan material juga menjadi fokus perbaikan. Jackson mengatakan Apple meningkatkan proporsi bahan daur ulang yang digunakan dalam perangkat.

“Setiap perangkat Apple dibuat dari material, dan material itu berasal dari penambangan. Karena itu kami memperbanyak penggunaan bahan daur ulang. iPhone 17 misalnya, sudah 30–35 persen berbahan daur ulang, sementara MacBook Air mencapai 55 persen,” jelasnya.

Logistik global disebut sebagai tantangan tambahan. Mengirimkan produk ke seluruh dunia berarti harus naik pesawat atau kapal. Apple berusaha sebisa mungkin memakai pengiriman laut, meski menurut Lisa hal itu memiliki kendala jadwal yang tidak selalu mudah.

Relevansi dengan Indonesia

Ketika ditanya terkait relevansi upaya net-zero carbon Apple dengan Indonesia, Lisa menilai transisi energi bersih menjadi isu penting bagi negara berpopulasi besar.

“Bagaimana Indonesia menyediakan energi untuk rakyatnya adalah isu keadilan. Energi bukan hanya untuk bisnis, tapi juga pendidikan. Tanpa lampu, seorang anak bahkan kesulitan belajar,” ujarnya.

Lisa mengatakan Apple menjalankan inisiatif Power for Impact, proyek energi bersih berskala kecil untuk membantu komunitas dan sekolah menggunakan energi terbarukan.

Selain itu, Apple juga menambah suplai energi bersih di berbagai negara untuk mengimbangi konsumsi listrik dari penggunaan perangkat Apple.

Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki peran kunci dalam mitigasi perubahan iklim global karena hutan tropisnya.

“Hutan Indonesia adalah salah satu ekosistem paling penting di dunia,” ucap Lisa. Apple bekerja sama dengan WWF dalam proyek pemantauan dan pencegahan deforestasi di kawasan Bukit 30, habitat harimau Sumatra, gajah, dan orangutan.

“Sumatra menunjukkan betapa pentingnya menyeimbangkan manusia dengan alam. Deforestasi bukan sekadar isu lingkungan, tapi berdampak langsung ke kehidupan masyarakat,” kata Lisa.

Apple menyatakan progres menuju target 2030 tetap berada di jalur yang sesuai.

“Kami punya tujuan besar. Kami sudah melangkah jauh, tapi pekerjaan kami masih panjang,” pungkas Jackson.

Tag:  #apple #tegaskan #komitmen #capai #target #emisi #2030

KOMENTAR