Proyek Metaverse Meta di Ujung Tanduk?
Logo Meta, Metaverse. (SHUTTERSTOCK/MUNDISSIMA)
09:09
8 Desember 2025

Proyek Metaverse Meta di Ujung Tanduk?

Ringkasan berita:

  • Meta dilaporkan memangkas anggaran Reality Labs hingga 30 persen pada awal 2026, memicu spekulasi bahwa perusahaan mulai menyerah pada proyek metaverse.
  • Divisi yang menggarap Horizon Worlds, VR, dan XR ini rugi lebih dari 70 miliar dollar AS sejak 2021, sehingga Meta disebut akan mengalihkan fokus ke AI dan perangkat AR seperti kacamata pintar Ray-Ban.
  • Popularitas metaverse yang tak sesuai harapan dan adopsi headset yang rendah membuat proyek dunia virtual itu dinilai kurang menjanjikan secara bisnis.

– Meta Disebut Nyerah Bikin Metaverse, Bakal Pangkas Anggarannya di Tahun Depan

Tahun 2021 lalu, Facebook Inc berubah nama menjadi Meta. Perubahan nama ini didorong oleh ambisis besar pendiri perusahaan, Mark Zuckerberg.
Zuck, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa metaverse adalah visi masa depan Facebook Inc.
Sehingga, ia ingn Meta menjadi identitas baru yang sejalan dengan visi besar tersebut.
Kini, di tahun 2025, alias empat tahun seteah rebranding, visi itu tampaknya mulai menyusut.

Pasalnya, Meta disebut bakal memangkas anggaran divisi Reality Labs hingga 30 persen pada awal 2026 mendatang, tepat setelah perusahaan Mark Zuckerberg ini mulai menyusun anggaran tahunannya.

Reality Labs membawahi seluruh inisiatif realitas virtual (VR), realitas campuran (XR), dan dunia virtual Meta, termasuk Horizon Worlds dan Metaverse.

Nah, informasi mengenai pemangkasan dana Reality Labs ini diumbar dalam sebuah laporan terbaru rilisan Bloomberg

Dalam laporan ini, sumber industri mengungkap bahwa Horizon Worlds kini menjadi salah satu proyek yang paling terdampak pemangkasan dari Reality Labs.

Kabarnya, hal ini dipicu oleh berbagai hal, mulai dari popularitas yang tak sesuai harapan, kualitas grafis yang kurang bagus, dan dunia virtual itu sendiri yang dinilai kurang menarik minat pengguna. 

Selain Horizon Worlds, kategori perangkat VR juga disebut berpotensi terkena imbas besar.

Lantas, apa prioritas Meta ke depan? Konon, perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, California, AS itu disebut lebih fokus investasi pada perangkat Augmented Reality (AR) dan kacamata pintar (smart glasses).

Dua di antaranya seperti rangkaian kacamata pintar bermerek Ray-Ban dan Oakley yang dinilai cukup diminati pengguna. 

Rugi 70 miliar dollar AS sejak 2021

Ilustrasi platform metaverse bikinan Meta, Horizon Worlds.Zuma Press/ Rafael Henrique Ilustrasi platform metaverse bikinan Meta, Horizon Worlds.

Jika melihat laporan keuangan Meta, langkah pemangkasan ini bukan kejutan. Sebab sejak 2021, Reality Labs telah membukukan kerugian sekitar 70 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.160 triliun).

Besarnya angka tersebut membuat divisi ini menjadi sasaran paling masuk akal bagi Meta, terutama ketika mereka ingin "menghemat" dan mengalihkan sumber daya ke sektor yang lebih menjanjikan, misalnya seperti kecerdasan buatan (AI).

Menurut sejumlah laporan, perangkat bikinan Reality Labs seperti Quest 3 dan Quest 3S sebenarnya mendapat ulasan positif sebagai headset XR yang terjangkau dan ringan.

Namun tingkat adopsinya dinilai masih kurang dan belum cukup untuk menopang bisnis yang menelan kerugian puluhan miliar dollar AS tadi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizmodo.

Belum ada konfirmasi resmi dari Meta apakah kabar terkait pengurangan anggaran Reality Labs di atas, yang bisa berujung pada penghentian proyek dunia virtual Horizon Worlds, benar atau tidak.

Tetapi jika hal ini akurat, Meta tampaknya siap meninggalkan mimpi dan ambisi Metaverse yang tak kunjung terwujud, dan mengalihkan fokus mereka ke proyek AI dan perangkat dan kacamata AR yang secara bisnis lebih menjanjikan.

Tag:  #proyek #metaverse #meta #ujung #tanduk

KOMENTAR