Susul AS, China Tanam Chip di Otak Manusia
Ilustrasi pasien quadriplegia (lumpuh pada kedua tangan dan kaki) yang mengendalikan perangkat digital melalui pikiran. Hal ini dimungkinkan berkat adanya chip yang ditanam di dalam otak.(CEBSIT)
07:06
19 Juni 2025

Susul AS, China Tanam Chip di Otak Manusia

 

- China tak mau kalah dari Amerika Serikat. Negeri Tirai Bambu menjadi negara kedua setelah AS yang menanamkan chip ke dalam otak manusia. Chip ini dirancang agar otak yang ditanami bisa mengendalikan perangkat hanya dengan pikiran.

Pengujian chip ke otak manusia itu dilakukan kepada seorang pasien berusia 37 tahun. Ia kehilangan kedua lengan dan kakinya akibat kecelakaan 13 tahun lalu. 

Pasien tersebut menerima implan chip pada tanggal 25 Maret 2025. Setelah kurang lebih tiga minggu setelah operasi, pasien dilaporkan bisa mengendalikan komputer dan bermain game hanya dengan pikirannya.

"Sekarang saya dapat mengendalikan komputer dengan pikiran saya. Rasanya seperti saya dapat bergerak sesuka hati," ucap pasien yang enggan disebutkan namanya tersebut, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Tomshardware, Rabu (18/6/2025).

Proses penanaman chip ini merupakan bagian dari rangkaian uji coba klinis China untuk perangkat Brain-Computer Interface (BCI) pertama mereka.

BCI sendiri adalah istilah teknologi yang memungkinkan komunikasi langsung antara otak manusia dan perangkat komputer atau mesin tanpa melibatkan jalur saraf dan otot perifer.

Uji coba ini dilakukan di lembaga riset Center for Excellence in Brain Science and Intelligence Technologi (CEBSIT). Lembaga ini merupakan bagian dari Chinese Academy of Sciences yang berpusat di kota Shanghai, China.

BCI yang dilakukan oleh CEBSIT ke pasien tersebut dilakukan dengan memasukan elektroda saraf berukuran ke dalam otak pasien melalui lubang kecil di tengkorak.

Melalui elektroda tersebut, chip akan bekerja dengan cara mendeteksi dan membaca aktivitas saraf di otak pasien. Setelah itu, sinyal otak yang terbaca akan ditangkap oleh komputer dan diterjemahkan sebagai instruksi digital untuk mengendalikan perangkat.

Chip kecil dan fleksibel

Ilustrasi antarmuka otak-komputer (Brain Computer Interface/BCI) menggunakan perangkat seukuran koin yang ditanamkan ke otak manusia untuk mengendalikan perangkat digital.CEBSIT Ilustrasi antarmuka otak-komputer (Brain Computer Interface/BCI) menggunakan perangkat seukuran koin yang ditanamkan ke otak manusia untuk mengendalikan perangkat digital.

CEBSIT mengeklaim bahwa elektroda pada chip buatannya merupakan yang paling kecil dan fleksibel dibanding chip BCI terbaru milik perusahaan asal AS, Neuralink. Disebutkan bahwa chip yang dibuat oleh CEBSIT memiliki diameter 26 mm dengan ketebalan kurang dari 6 mm.

Tidak hanya lebih kecil, chip ini juga disebut memiliki luas penampang hanya seperlima hingga seperenam dari milik Neuralink. Fleksibilitasnya bahkan diklaim lebih baik 100 kali dibanding dengan chip BCI pesaingnya.

"Elektroda tersebut sangat lunak sehingga gaya yang dibutuhkan untuk menekuknya sebanding dengan gaya interaksi antara dua neuron di otak,” jelas salah satu peneliti CEBSIT, Zhao Zhengtuo.

Dengan ukuran dan fleksibilitasnya tersebut, pasien yang menggunakan chip BCI CEBSIT diklaim hampir tidak akan merasakan keberadaan alat tersebut di dalam kepalanya. Chip ini juga diyakini dapat meminimalkan risiko kerusakan pada jaringan otak dalam jangka panjang.

Dipasarkan pada 2028

CEBSIT berharap bahwa teknologi penanaman chip ke otak manusia ini bisa segera memperoleh persetujuan regulasi dari pemerintah China. Sehingga target untuk memasarkan chip ini secara luas bisa tercapai pada 2028 mendatang.

Disebutkan bahwa chip tersebut nantinya akan dirilis sebagai perangkat medis untuk pasien yang menderita cedera tulang belakang, amputasi tungkai atas bilateral, dan sklerosis lateral amiotrofik (ALS).

Tim peneliti juga kabarnya tengah berencana mengembangkan chip serupa. Namun, bukan untuk mengendalikan perangkat digital seperti komputer, melainkan lengan robotik atau agen kecerdasan buatan (AI).

Menyusul Amerika 

Ilustrasi tampilan antarmuka otak-komputer (BCI) Stentrode yang ditempatkan di atas otak seseorang untuk membantu mengontrol perangkat iPhone mereka lewat pikiran. Stentrode Ilustrasi tampilan antarmuka otak-komputer (BCI) Stentrode yang ditempatkan di atas otak seseorang untuk membantu mengontrol perangkat iPhone mereka lewat pikiran.

China yang ikut mengembangkan teknologi penanaman chip BCI invasif ke otak manusia menyusul langkah Amerika yang lebih dulu memperkenalkan teknologi serupa melalui perusahaan milik Elon Musk, Neuralink. 

Neuralink juga mengembangkan chip BCI melalui uji coba pada pasien quadriplegia, yaitu lumpuh keempat anggota tubuh (dua lengan dan dua kaki).

Kabarnya Musk ingin agar teknologi chip tersebut bisa digunakan secara luas kepada siapapun untuk "menyatukan" manusia dengan kecerdasan buatan (AI) di masa depan.

"Jika semuanya berjalan lancar, akan ada ratusan orang dengan Neuralinks dalam beberapa tahun, mungkin puluhan ribu dalam lima tahun, jutaan dalam 10 tahun," kata Musk, sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Independent, Kamis (19/6/2025).

Tag:  #susul #china #tanam #chip #otak #manusia

KOMENTAR