



Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, menegaskan bahwa platform digital wajib bertanggung jawab penuh dalam melindungi anak-anak dari konten berbahaya.
Hal itu ia sampaikan dalam audiensi bersama perwakilan TikTok di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025).
“Platform digital tidak boleh lagi abai. Mereka harus memastikan teknologi pembatasan usia diterapkan dengan ketat dan efektif. Keselamatan anak-anak adalah prioritas, kami akan memastikan regulasi ini ditegakkan,” ungkap Meutya, Jumat (21/2/2025).
Meutya juga menekankan bahwa penerapan teknologi verifikasi dan pembatasan usia tersebut bisa jadi salah metode untuk memastikan keamanan anak-anak dalam mengakses atau bermain di ruang digital. Regulasi dari perlindungan anak pun disebut akan segera diatur.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari situs resmi Komdigi, Minggu (23/2/2025), regulasi perlindungan anak nantinya akan dirancang secara lebih tegas agar dapat mengatur dan meminimalisasi celah bagi pelanggaran.
“Tidak ada ruang untuk kelalaian. Platform harus bertindak nyata dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan digital yang aman bagi generasi muda. Kami mengingatkan platform digital untuk memastikan anak-anak akses konten yang sesuai usia,” tambah Meutya.
Dalam kesempatan yang sama, Meutya juga meminta perwakilan layanan digital yang turut hadir dalam pertemuan untuk mengutamakan kepatuhan. Sebab, regulasi perlindungan anak menjadi hal penting yang tidak bisa ditawar.
VP Global Public Policy TikTok, Helena, Lersch yang turut hadir dalam audiensi merepons bahwa TikTok sudah menerapkan pembatasan usia bagi pengguna anak-anak. Fitur-fitur pembatasan tersebut mencakup pengaturan pesan pribadi, komentar, siaran langsung hingga notifikasi.
“Kami memiliki fitur khusus yang dirancang untuk melindungi pengguna berusia dari 13 tahun hingga 15 tahun,” tambah Helena terkait komitmen TikTok dalam menjaga pengawasan anak-anak di aplikasinya.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar, Staf Khusus Menteri Bidang Antarlembaga dan Program Strategis Aida Rezalina, serta Staf Khusus Menteri Bidang.
Sementara itu, perwakilan dari layanan digital, turut dihadiri oleh perwakilan TikTok Global, TikTok Indonesia, dan GoTo.
Tag: #menkomdigi #minta #platform #digital #perketat #perlindungan #anak #dari #konten #berbahaya