



Perkuat Jaminan Perlindungan Hak Anak di Ruang Digital, Kemkomdigi Percepat Penyusunan RPP PAPSE
– Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah mempercepat penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik (RPP PAPSE).
Nantinya, RPP PAPSE akan memperkuat jaminan perlindungan hak anak dalam ruang digital sebagaimana amanat UU No. 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP).
Juga UU No. 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Ada dua hal terkait bagaimana mengatur platform untuk bisa menjaga konten yang akan di-streaming atau disediakan untuk anak-anak dengan batas usia tertentu. Kemudian, ada satu kewajiban lain adalah bagaimana menjaga data pribadi anak sebagai isu penting sekali dan syukurnya di dalam UU PDP secara spesifik sudah disinggung,” kata Wamenkomdigi, Nezar Patria di Yogyakarta, Rabu (19/2).
Menurut dia, UU PDP secara spesifik mengkategorikan data anak sebagai data pribadi yang sensitif. Di sisi lain, aturan terkait perlindungan anak di ruang digital juga telah diatur oleh UU ITE.
Melalui RPP PAPSE, pemerintah akan melindungi anak-anak dari ancaman kejahatan digital. Seperti cyber bullying, penguntitan daring, eksploitasi anak, dan judi daring.
“Pengaturan dalam RPP juga memberikan pedoman hukum bagi orang tua dan anak dalam mengakses dan menggunakan internet,” jelasnya.
Selain itu, RPP PAPSE akan menjamin pemenuhan hak anak dalam menggunakan internet, memberikan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, serta memastikan anak-anak Indonesia terlindungi dari ancaman kejahatan digital.
Adapun pada RPP nantinya terdapat sejumlah aturan utama terkait penetapan batasan usia yang layak dalam penggunaan produk atau layanan digital.
Terdapat pula aturan mengenai kewajiban PSE untuk menjaga transparansi mengenai aturan, kebijakan dan standar komunitas di platform digital yang bersangkutan.
“Selain itu, sejumlah aturan utama lain menekankan pada aspek pengaturan default privasi tertinggi untuk akun anak, larangan profiling yang berdampak negatif terhadap perkembangan anak serta penyediaan alat, layanan dan fitur bagi anak serta orang tua untuk mengajukan laporan atau komplain terkait pelanggaran di ruang digital,” jelasnya.
Selama ini, Komdigi secara konsisten terus melakukan upaya sistematis dengan pendekatan yang komprehensif dari hulu sampai ke hilir dalam menjaga ruang digital. Termasuk jaminan atas hak anak.
Bahkan, pengaturan dalam PAPSE pada dasarnya mendorong setiap elemen ekosistem digital untuk ambil peran dalam menjamin perlindungan hak anak di ruang digital.
“Kami percaya bahwa upaya perlindungan anak di era digital mengharuskan kita melakukan kolaborasi dan sinergi yang intens antara pemerintah dengan semua stakeholders. Baik orang tua, penyedia layanan digital, pendidik dan seluruh elemen masyarakat yang peduli dengan generasi muda kita kedepannya,” tutupnya.
Tag: #perkuat #jaminan #perlindungan #anak #ruang #digital #kemkomdigi #percepat #penyusunan #papse