



Penggunaan AI Dinilai Sangat Penting untuk Efisiensi Bisnis, tapi Perlu Lakukan Digitalisasi Lebih Dahulu
– Dengan berkembangnya teknologi yang saat ini berkutat pada Artificial Intellegent (AI), banyak pihak mulai dari perusahaan, pemerintahan, hingga perseorangan menggunakannya.
Namun, sebelum masuk pada penggunaan AI, yang lebih penting sebenarnya ada pada digitalisasi.
Hal itu diungkapkan Vice President & GM APAC Zoho Corporation Gibu Mathew. Ia mengatakan bahwa AI baru bisa maksimal bila transformasi digital sudah dilakukan.
"AI kalau tidak ada digitalisasi itu percuma. Jadi kalau kita mau mengimplementasikan AI, sebelum itu ke sana, digitalisasi ini harus selesai dulu. Jadi jangan langsung lompat ke AI-nya," ujarnya kepada wartawan, Rabu (19/2).
"Kalau langsung lompat ke AI-nya maka secara impact tidak akan signifikan," sambungnya. Karena itu, ia menyebut bahwa transformasi digital mesti terus dilakukan untuk mendapatkan kemudahan dari penggunaan AI.
"Untuk digitalisasi sendiri, kita kan juga sering adakan roadshow di kota-kota besar juga. Kalau di kota-kota besar kita lihat mereka sudah mulai aware dan banyak juga mereka yang sudah digitalisasi, baik itu yang bisnis besar ataupun bisnis kecil," ungkap Gibu.
"Tapi untuk yang kota-kota second tier ataupun third tier itu masih perlu banyak edukasi di sana. Karena menurut mereka digitalisasi itu hanya sebatas, oh mereka promosi lewat social media, lewat WhatsApp, padahal it's more than that," tegasnya.
Gibu mencontohkan, ketika banyak orang menganggap bahwa digitalisasi berarti menggunakan berbagai platform digital untuk bisnis, maka digitalisasi hanya akan berhenti di situ.
"Mereka tidak akan bisa punya data lebih lagi, oh ini keuanganku nanti cashflow-nya seperti apa, mereka tidak bisa prediksi. Mereka juga tidak bisa prediksi, oh inventory-ku ini statusnya sudah sampai mana," ucapnya.
Di Zoho sendiri, Gibu menyebut bahwa pebisnis dapat mengakses perangkat lunak kelas perusahaan besar yang dirancang untuk mendorong transformasi digital dan pertumbuhan.
"Strategi Nasional AI Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kontribusi AI terhadap perekonomian, yang diperkirakan mencapai USD 366 miliar terhadap PDB pada tahun 2030, atau sekitar 12 persen dari total PDB nasional," tuturnya.
"Dengan meningkatnya pengeluaran publik dan swasta di sektor teknologi informasi, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan PDB yang lebih tinggi," pungkas Gibu.
Tag: #penggunaan #dinilai #sangat #penting #untuk #efisiensi #bisnis #tapi #perlu #lakukan #digitalisasi #lebih #dahulu