Inilah Sepeda Motor Pertama di Indonesia, Bukan Dibawa Belanda, Tapi Orang Inggris
Sepeda motor pertama di Indonesia bikinan Hildebrand und Wolfmüller. (Hemmings).
13:28
15 Februari 2025

Inilah Sepeda Motor Pertama di Indonesia, Bukan Dibawa Belanda, Tapi Orang Inggris

- Seperti halnya kehidupan sosial di masyarakat tempo dulu, saat Indonesia masih jadi negara jajahan Belanda, banyak peninggalan sejarah yang menarik untuk ditelisik. Termasuk berbagai kendaraan peninggalan era kolonial yang sekarang jadi sejarah yang patut dijaga dan dipertahankan.   Salah satunya adalah sepeda motor. Banyak dari kita mungkin bertanya-tanya, seperti apa sepeda motor pertama di Indonesia. Mengingat Indonesia lama dijajah Belanda, pasti banyak orang menduga, sepeda motor dulu juga merupakan bawaan orang-orang Belanda.   Padahal salah. Sejarah motor pertama di Indonesia dimulai pada tahun 1893 silam, ketika seorang Inggris bernama John C. Potter, yang bekerja sebagai masinis pertama di Pabrik Gula Oemboel Probolinggo, memesan kendaraan roda dua secara langsung ke pabriknya di Hildebrand und Wolfmüller, München, Jerman.   Motor pertama tersebut adalah buatan Hildebrand & Wolfmüller. Melansir Astra Otoshop, John C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil pertama di Indonesia. Pada tahun 1894, ia mengurusi pengiriman mobil Benz untuk Pakubuwono X.    Ini menunjukkan peran pentingnya dalam membawa kendaraan bermotor pertama ke Tanah Air. Motor tersebut menjadi koleksi bersejarah dan disumbangkan ke Museum Mpu Tantular pada tahun 1934.    Seiring dengan waktu, selama masa transisi dari tentara Jepang ke tentara Sekutu (Belanda-Inggris), merek motor pabrikan Inggris, BSA, mulai masuk dan mendominasi pasar Indonesia dengan mesin berukuran mulai dari 150 hingga 500 cc.  

  Seiring dengan perkembangan teknologi otomotif, motor pertama ini menjadi landasan bagi kemunculan sepeda motor di Indonesia. Peristiwa ini menjadi awal dari sejarah perjalanan sepeda motor di tanah air, yang kemudian berkembang pesat seiring dengan waktu.   Pada awal kemerdekaan Indonesia, industri otomotif, termasuk sepeda motor, masih dalam tahap perkembangan yang terbatas. Salah satu merek motor yang cukup dikenal pada periode tersebut adalah BSA (Birmingham Small Arms Company), sebuah merek asal Inggris.    Meskipun BSA mungkin belum sepenuhnya merajai pasar nasional, keberadaannya menjadi salah satu ciri dari variasi merek motor yang ada di Indonesia pada saat itu.   Tahun 1940-an dan 1950-an merupakan periode transisi bagi industri otomotif Indonesia setelah kemerdekaan. Masyarakat masih dalam proses pemulihan pasca perang dan pembangunan nasional.    Kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor, pada masa ini mungkin masih dianggap barang mewah dan tidak selalu dapat diakses oleh masyarakat umum. Merek-merek lain yang dapat ditemui pada masa itu mungkin termasuk merek-merek Eropa dan Amerika yang memiliki keberadaan terbatas di Indonesia.    Namun, informasi tentang merek-merek spesifik yang dominan pada periode ini mungkin terbatas karena keterbatasan data historis. Sampai pada era 1960-an, industri sepeda motor mengalami perkembangan pesat di Indonesia.    Periode ini ditandai dengan pertumbuhan yang signifikan dalam industri otomotif, khususnya dalam produksi dan popularitas sepeda motor. Banyak perusahaan otomotif internasional dan lokal mendirikan pabrik mereka di Indonesia, menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.   Salah satu perusahaan yang memainkan peran sentral dalam perkembangan ini adalah Honda dan merek-merek dari Jepang lainnya yang mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia sampai hari ini.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #inilah #sepeda #motor #pertama #indonesia #bukan #dibawa #belanda #tapi #orang #inggris

KOMENTAR