Sven-Goran Eriksson: Pelatih Legendaris Lazio yang Berjuang Melawan Kanker, Divonis Sisa Hidup Setahun
Sven-Goran Eriksson (kanan) dan David Beckham dalam sesi latihan timnas Inggris di Stadion Ernst Happel, Vienna, 3 September 2004. Eriksson, kini sedang melawan penyakit kanker yang ia derita. Pria asal Swedia itu bahkan divonis hanya memiliki harapan hidup satu tahun lagi. (AFP/NICOLAS ASFOURI)
18:47
11 Januari 2024

Sven-Goran Eriksson: Pelatih Legendaris Lazio yang Berjuang Melawan Kanker, Divonis Sisa Hidup Setahun

- Pelatih legendaris Lazio, Sven-Goran Eriksson, kini sedang melawan penyakit kanker yang ia derita. Pria asal Swedia itu bahkan divonis hanya memiliki harapan hidup satu tahun lagi.

Sven-Goran Eriksson yang pernah melatih Sampdoria dan Lazio sempat bekerja sebagai direktur olahraga di klub divisi tiga Swedia, IF Karlstad.

Namun, pada Februari tahun lalu, Eriksson yang kini berusia 75 tahun mengundurkan diri karena masalah kesehatan.

Eriksson menyebut masalah kesehatannya itu sebagai sesuatu yang sulit dijelaskan.

Belakangan, dalam wawancara dengan radio Swedia P1, Eriksson mengungkapkan bahwa saat ini ia sedang berjuang melawan penyakit kanker.

Eriksson yang juga pernah menangani timnas Inggris bahkan mengaku harapan hidupnya tinggal setahun lagi.

"Semua orang mengerti bahwa saya sedang tidak sehat, mereka membayangkan itu adalah kanker dan memang benar," kata Eriksson, dikutip dari Football Italia.

"Saya harus berjuang selama saya bisa. Dalam skenario kasus terbaik, (harapan hidup) satu tahun atau bahkan lebih, paling buruk bahkan kurang dari itu."

"Pada kenyataannya tidak ada yang bisa memastikannya, lebih baik tidak memikirkannya," tutur sosok kelahiran Sunne tersebut.

Eriksson menceritakan, ia pernah tiba-tiba pingsan ketika sedang berlari dengan jarak 5 kilometer.

Setelah melakukan pemeriksaan, ia dinyatakan terkena stroke dan memiliki tumor.

"Saya tiba-tiba pingsan ketika sedang berlari sejauh 5 kilometer."

"Setelah konsultasi medis, saya mengetahui bahwa saya terkena stroke dan saya sudah memiliki tumor. Saya tidak tahu berapa lama, mungkin sebulan, mungkin setahun," ucap Eriksson.

Meski divonis menderita kanker dan harapan hidupnya tidak lama lagi, Eriksson tetap berpikir positif.

"Anda bisa mengelabui otak Anda. Berpikir positif dan melihat segala sesuatunya dengan cara yang terbaik, jangan tersesat dalam kesulitan."

"Ini jelas merupakan yang terbesar dari semuanya, tetapi tetap mendapatkan sesuatu yang baik dari pengalaman ini," ucap Eriksson.

Sebagai pelatih, Sven-Goran Eriksson punya rekam jejak mentereng di Liga Italia, khususnya saat melatih Lazio.

Eriksson sukses memberikan berbagai gelar bergengsi kepada Lazio, termasuk satu scudetto Serie A dan satu Piala Winners.

Eriksson juga pernah punya kedekatan dengan sepak bola Indonesia ketika PSSI membangun proyek Primavera dengan mengirim pemain-pemain muda ke Italia pada era 1990-an.

Adapun tim terakhir yang dilatih Sven-Goran Eriksson adalah timnas Filipina dari 2018 sampai 2019.

Ketika melatih timnas Filipina, Eriksson pernah melawan timnas Indonesia yakni pada Piala AFF 2018.

 

Tag:  #sven #goran #eriksson #pelatih #legendaris #lazio #yang #berjuang #melawan #kanker #divonis #sisa #hidup #setahun

KOMENTAR