Tolehan Messi
Lionel Messi kala beraksi dalam laga final MLS Cup 2025 Inter Miami vs Vancouver Whitecaps di Stadion Chase, Miami, Florida, 6 Desember 2025.(AFP/RICH STORRY)
09:35
7 Desember 2025

Tolehan Messi

LIONEL Messi adalah GOAT (Great of All Time) sepakbola. Dengan teknik dribbling yang luar biasa, Messi mampu keluar dari keroyokan pemain lawan. Teknik dribbling ini sering kali menjadi sorotan kamera. Tidak ada yang dapat menghentikan Messi ketika sedang on fire.

Banyak pemain pun berusaha menirunya. Namun, mengagumi tidak berarti harus mengcopy. Adalah sebuah kebodohan jika para pemain muda ingin meniru teknik dribbling Messi. Jangan-jangan malah menjadi pemain yang egois jika terlalu bernafsu ingin menggocek bola melewati lawan dan mencetak gol dengan solo run.

Ingat Messi juga sangat lihai membuka ruang pada saat tidak memegang bola dan juga cerdik memberikan umpan-umpan terobosan. Seorang pemain egois akan kesulitan melakukan kedua hal tersebut.

Sosok Messi adalah perpaduan antara teknik dribbling dan football intelligence. Apa itu football intelligence? Ini adalah kemampuan pemain untuk membaca permainan, memahami taktik dan membuat keputusan yang tepat baik pada saat memegang bola atau tidak memegang bola.

Bagaimana pergerakan pemain saat tidak memegang bola adalah salah satu indikator penting dari football intelligence. Apa yang dilakukan Messi ketika tidak memegang bola? Messi selalu menoleh ke berbagai arah. Inilah yang disebut dengan scanning. Messi sedang membaca permainan, melihat posisi rekan tim dan lawan. Meskipun hanya berjalan kaki, saat timnya tidak memegang bola, Messi tetap melakukan scanning. Perilaku yang acap kali terlepas dari sorotan kamera.

Sesaat sebelum menerima umpan, Messi masih menyempatkan diri untuk menoleh ke kiri dan ke kanan untuk melihat situasi di sekitarnya. Setelah mendapatkan bola, Messi mengambil keputusan dengan cepat untuk menggocek bola atau memberikan umpan kepada rekannya.

Arsene Wenger pernah mengeluhkan para pemainnya hanya berfokus pada bola tetapi tidak mampu melakukan scanning dengan baik. Menurut Wenger, pemain yang hebat dapat melakukan scanning selama enam sampai delapan kali dalam sepuluh detik sebelum memegang bola.

Lionel Messi merayakan gol bersama Jordi Alba dalam laga leg kedua putaran pertama CONCACAF Champions Cup 2025 antara Inter Miami vs Sporting Kansas City di Stadion Chase, 25 Februari 2025. (Photo by Chris Arjoon / AFP)AFP/CHRIS ARJOON Lionel Messi merayakan gol bersama Jordi Alba dalam laga leg kedua putaran pertama CONCACAF Champions Cup 2025 antara Inter Miami vs Sporting Kansas City di Stadion Chase, 25 Februari 2025. (Photo by Chris Arjoon / AFP)

Thomas Müller dan Toni Kroos adalah pemain dengan teknik dribbling biasa. Jarang sekali terlihat kedua pemain tersebut meliuk-liuk di antara keroyokan pemain lawan. Mereka juga tidak berambisi untuk melakukan itu. Dari segi teknik dribbling, keduanya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Messi atau Ronaldo. Akan tetapi jika diukur dari football intelligence, Müller dan Kroos adalah pemain hebat.

Kemampuan membaca permainan, melihat ruang kosong dan memberikan umpan adalah hal yang sering kali terlepas dari sorotan kamera.

Thierry Henry menasehati anaknya untuk tidak meniru Messi atau Ronaldo. Kedua pesepak bola itu adalah keajaiban yang tidak mungkin ditiru. Henry menyarankan anaknya untuk meniru Thomas Müller yang mengandalkan football intelligence dan kerja keras, bukan teknik dribbling.

Müller memiliki kemampuan scanning yang sangat baik sehingga sangat lihai memanfaatkan ruang untuk menciptakan peluang dan mencetak gol secara konsisten tanpa harus berlama-lama menggocek bola.

Salah satu cuplikan yang menunjukkan kecerdasan Müller ketika tidak memegang bola dapat dilihat pada pertandingan antara Bayern München melawan Barcelona pada ajang semifinal Piala Champions 2013. Pertandingan dilaksanakan di Alianz Arena München pada 23 April 2013.

Ketika itu, Arjen Robben, rekan satu tim Müller, sedang menggiring bola di sisi kiri pertahanan Barcelona. Jordi Alba, bek kiri Barcelona, berlari untuk menutup ruang gerak Robben. Müller yang berada di dekat Alba, segera memepet Alba untuk menghalangi pergerakannya sehingga Robben memiliki ruang yang luas untuk mendekati gawang. Akhirnya, Robben pun berhasil mencetak gol.

Sangat disayangkan jika yang menjadi fokus perhatian adalah sang pencetak gol. Müller juga berperan dalam terjadinya gol.

Football intelligence lebih realistis untuk dipelajari. Seorang pemain yang memiliki teknik dribbling tinggi memiliki kecenderungan untuk bermain dengan egois. Ini dapat menghambat sirkulasi bola dan memberikan kesempatan kepada lawan untuk kembali menata pertahanan ketika diserang.

Pemain egois sering kali melakukan umpan yang “terpaksa” ketika tidak dapat keluar dari tekanan lawan. Umpan terpaksa adalah umpan yang buruk. Yang patut diperhatikan juga, pemain egois sering menyia-nyiakan peluang memberikan assist untuk rekan timnya. Ini berkaitan dengan kemampuan pengambilan keputusan yang merupakan bagian dari football intelligence.

Bagi mereka yang ingin meniti karir di sepak bola, tirulah apa yang dilakukan Messi ketika sedang tidak memegang bola. Kecuali kamu berbakat, jangan meniru Messi saat sedang menggiring bola! Jangan pula meniru kebiasaan Messi jalan kaki ketika bola dipegang lawan.

Guardiola ketika melatih Barcelona membebaskan Messi untuk tidak melakukan pressing ketika tim lawan sedang memegang bola. Ini adalah hak istimewa Messi. Tirulah tolehan Messi ke kanan dan ke kiri untuk melakukan scanning sambil tetap berlari dan bergerak mencari atau menutup ruang ketika sedang tidak memegang bola!

Ini adalah momen-momen penting dalam sepak bola meskipun tidak mendapat sorotan kamera ataupun tidak menjadi pusat perhatian para penonton. Sorotan kamera tidak cukup memadai untuk menilai kehebatan para pemain sepak bola. Yang selalu disorot adalah para pemain yang sedang memegang bola. Sedangkan posisi dan pergerakan para pemain saat tidak memegang bola tidak mendapatkan sorotan kamera.

Standar selera sepak bola kita barangkali dibentuk oleh sorotan kamera sehingga yang mendapat perhatian adalah teknik dribbling dan torehan gol. Pemain hebat selalu diidentikkan dengan jumlah torehan gol dan jalannya pertandingan hanya diukur dari hasil akhir. Padahal football intelligence pemain acap kali berada di luar jangkauan sorotan kamera. Barangkali football intelligence adalah target yang lebih realistis untuk dicapai daripada meniru kehebatan teknik dribbling Messi.

Tag:  #tolehan #messi

KOMENTAR