Komdigi Panggil Pengembang Aplikasi Koin Jagat, Minta Pola Permainan Diubah jadi Lebih Edukatif
Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria. (Nanda Prayoga/JawaPos.com).
19:24
15 Januari 2025

Komdigi Panggil Pengembang Aplikasi Koin Jagat, Minta Pola Permainan Diubah jadi Lebih Edukatif

  - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menanggapi perihal aplikasi Koin Jagat yang viral karena merusak fasilitas Kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Permainan ini sendiri berupa aktivitas mencari koin pada sebuah platform yang bisa ditukar dengan uang tunai.   Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, mengatakan, Komdigi telah mempelajari kasus ini dan saat ini sedang dilakukan diskusi yang intensif bersama dengan pengembang aplikasi.   “Sekarang sedang dilakukan diskusi yang cukup intensif juga untuk Jagat Koin ini. Yang pertama inovasi dan kreativitas dari aplikasi ini sebetulnya punya niat yang bagus. Tetapi dalam perkembangannya terutama mereka ada semacam game yang treasure hunt gitu ya,” kata Nezar saat ditemui di Menara Global, Jakarta Selatan, Rabu (15/1).   “Jadi kayak berburu harta karun, tetapi dalam hal ini koin gitu. Nah ini yang kita coba review bersama dengan pengembangnya juga,” imbuhnya.   Dia menjelaskan, pengembang aplikasi telah mendapatkan sejumlah aduan, terutama mengenai dampak negatif yang dilakukan oleh user atau pengguna. Dalam hal ini, pengguna mencari koin yang ada di bawah taman sehingga merusak atau membongkar infrastruktur.   “User yang seperti ini mungkin mereka belum paham bahwa pencarian seperti itu merusak yang namanya fasilitas publik. Kita sudah sampaikan pada pengembangnya,” ungkap Nezar.  

  Dengan pemanggilan ini, Komdigi berharap agar pengembang mereview dan mengubah pola permainannya agar tidak sampai merusak infrastruktur. Bahkan, bisa juga menggantikannya dengan program baru yang lebih edukatif.   Hanya saja, saat ditanya apakah Komdigi akan mencabut izin aplikasi dari Koin Jagat, Nezar berujar belum ada arah ke sana. Sebab, perkembangan kasus ini akan dilihat terlebih dahulu.   “Belum (akan cabut izin), kan kita lihat dulu kan perkembangan, kita kan jangan menghambat inovasi dan kreativitas anak bangsa,” tutup dia.   Sebagai informasi, perburuan koin jagat ramai di medsos dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah pemangku kebijakan beramai-ramai memberikan komentar mengenai rusaknya sejumlah taman imbas dari perburuan koin. Padahal Jagat bukan hanya sekedar perburuan koin.   Rupanya aplikasi ini merupakan aplikasi media sosial yang berbasis lokasi yan dan telah banyak digunakan di berbagai negara termasuk Jepang, Taiwan, Vietnam, Spanyol, Prancis, dan Singapura. Malah ranking PlayStore nya telah mengungguli aplikasi raksasa seperti Facebook, TikTok, dan WhatsApp.    Tidak hanya itu, ternyata salah satu Co-Founder dari aplikasi yang diluncurkan sejak 2022 tersebut adalah Barry Beagen yang merupakan warga negara Indonesia. Berdasarkan profil LinkedIn-nya, Barry merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan gelar Master of Architecture. Tercatat riwayat pendidikan S1 di Cornell University di bidang Civil and Environmental Engineering.   “Kami ingin menciptakan aplikasi sosial yang lebih fokus ke hubungan antar orang, bukan sekadar postingan. Jagat dirancang untuk mempererat hubungan dengan teman dekat, bertemu teman baru, dan mengajak orang untuk lebih banyak beraktivitas di dunia nyata, bukan hanya sekedar scrolling pasif,” tuturnya seperti dalam akun @jagatapp_id, dikutip Rabu (15/1/2025).      

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #komdigi #panggil #pengembang #aplikasi #koin #jagat #minta #pola #permainan #diubah #jadi #lebih #edukatif

KOMENTAR