Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal
Dengan pangkat Komisaris Besar Polisi, lulus Sepa Milsuk 1992/1993, saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri.
Sepanjang kariernya, ia telah menorehkan berbagai prestasi dan berkontribusi dalam pengamanan serta pemeliharaan ketertiban masyarakat Indonesia.
Misalnya pada tahun 1993, AM Kamal memulai kariernya di Polda Aceh, yang pada saat itu masih menjadi Daerah Operasi Militer (DOM).
Dalam tugas tersebut, ia terlibat dalam Operasi DOM 7 dan bekerja bersama unsur TNI untuk mengamankan wilayah-wilayah seperti Bireun, Perlak, dan Pondok Aceh Tengah.
Setelah menyelesaikan tugas sebagai satgas di Aceh, AM Kamal dipercaya untuk menjabat sebagai Kapolsek Padang Tiji Pidie, yang dikenal sebagai daerah simpatisan Gerakan Aceh Merdeka.
Dalam penugasannya di wilayah yang penuh tantangan ini, ia membina hubungan erat dengan masyarakat setempat berkat penguasaan bahasa Aceh.
Hubungannya yang dekat dengan warga memungkinkan AM Kamal untuk lebih efektif dalam melakukan tugas kepolisian, khususnya dalam mengurangi ketegangan dan menjaga stabilitas di daerah tersebut.
Selanjutnya, karier AM Kamal terus menanjak.
Pada awal 2000-an, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa Polri), yang membuka peluang bagi dirinya untuk bertugas di Polda Sumatera Selatan dan Polda Sumatera Utara.
Di Sumut, ia berhasil mengungkap berbagai kasus besar, termasuk perambahan hutan tegerter 40 di Padang Lawas yang di jadikan kebun sawit melibatkan DL Sitorus dan perambahan hutan di Mandailing Natal oleh PT Mujur Timber dengan tersangka Adlin Lies.
Keberhasilannya dalam menangani kasus-kasus tersebut menjadikannya sosok yang diperhitungkan di Polda Sumut.
Tahun 2008, AM Kamal dipindahtugaskan ke Polda Maluku Utara pasca mengikuti pendidikan Sespim Polri dan bertugas sebagai Kapolres Halmahera Selatan.
Di wilayah pasca-konflik ini, ia berhasil membina masyarakat dan menjaga stabilitas daerah dengan segala keterbatasan yang ada.
Salah satu prestasi pentingnya adalah mengawal proses demokrasi Pilkada Bupati dan wakil Bupati dengan menggunakan diskresi kepolisian, hal ini dilatarbelakangi dengan pembakaran pendopo Bupati saat pilkada sebelumnya dan 7 calon Anggota DPRD Kabupaten Halsel batal di lantik Kerena masih menyisakan permasalahan.
Diskresi kepolisian diambil oleh Kamal untuk menjaga hasil pemungutan suara Pemilu Kada 2010 dengan 2 gembok pada kotak suara, 1 satu gembok milik petugas TPS dan 1 gembok milik penjaga TPS (Polri), mengingat Kabupaten Halmahera Selatan dengan 30 Kecamatan yang terdapat di beberapa pulau baik yang pulau kecil maupun yang di pulau besar seperti Bacan dan Obi.
Pada 2011, AM Kamal dipromosikan sebagai Wakapolresta Depok, di mana ia kembali menghadapi tantangan dalam menangani konflik antar kelompok agama.
Berkat pendekatan yang bijaksana dan kemampuannya menjembatani perbedaan, ia mampu menjaga kerukunan antar kelompok dan menjadikan Depok sebagai contoh daerah yang aman dan damai.
Di saat dinas di Divhumas Polri tahun 2013 dan tahun 2014 AM Kamal ditunjuk untuk membantu pemulangan TKI yang berada di Arab Saudi karena kelebihan masa tinggal di mana sebelumnya sempat terjadi unjuk rasa di Jedah Arab Saudi.
Tahun 2016, AM Kamal dipromosikan menjadi Kabid Humas Polda Papua.
Selama lebih dari enam tahun bertugas di Papua, ia terlibat dalam berbagai operasi penting, seperti penanganan busung lapar di Asmat, pembebasan sandera di Tembagapura Mimika, hingga keterlibatannya dalam Satgas Nimangkawi dan Satgas Damai Cartenz.
Keberhasilannya dalam operasi-operasi tersebut mendapatkan penghargaan dari Kapolda Papua, Kapolri, bahkan Presiden Republik Indonesia.
Sejak 2022, AM Kamal menjabat sebagai Kabag Mitra Biro Penmas Divisi Humas Polri. Dalam tugasnya saat ini, ia telah berhasil memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk media, lembaga pendidikan, dan sektor swasta, guna mendukung peningkatan kapasitas anggota Polri dan efektivitas tugas-tugas kehumasan.
Bertugas hingga hari ini, Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal telah menunjukkan dedikasi dan pengabdian tinggi dalam karier kepolisian.
Pencapaian dan penghargaan yang diraihnya, termasuk berbagai tanda jasa seperti Satyalancana Bhayangkara Nararya hingga GOM VII.