Sambil Menangis, Hakim Mangapul Ngaku Jiwanya Tak Tenang Usai Terima Suap dari Ronald Tannur
Martha adalah istri Mangapul, hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang didakwa menerima suap 36.000 dollar Singapura terkait vonis bebas pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur.
Saat bersaksi, Martha kerap menangis.
Dia bercerita soal kisah hidupnya kini setelah sang suami terjerat kasus penyuapan dan dalam tahanan saat ini.
Menurut Martha Panggabean uang sebanyak 36.000 dollar Singapura itu dikembalikan kepada penyidik.
Sidang lanjutan kasus suap vonis bebas Ronald Tannur yang membelit terdakwa hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Erintuah Damanik dan Mangapul, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (7/1/2025). Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Agung di antaranya menghadirkan Rita Sidauruk, istri Erintuah Damanik, sebagai saksi. (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)Cerita Martha
Dalam persidangan itu, jaksa meminta Martha menjelaskan penggeledahan di apartemen Mangapul di Surabaya pada Oktober 2024.
Martha mengaku saat itu tengah berada di rumahnya di Medan, Sumatera Utara.
Setelah mendapatkan kabar apartemen digeledah dan suaminya ditangkap, Martha bertolak ke Surabaya, Jawa Timur.
“Saya dari Medan, Pak, dari Medan,” kata Martha di ruang sidang, Selasa (7/1/2025).
Temui Suami di Tahanan
Ditemani keluarganya, Martha kemudian menemui Mangapul yang sudah ditahan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.
Setelah itu, ia mendatangi apartemen Mangapul dan meminta teknisi membuka kediaman itu.
“Waktu masuk di sana bagaimana kondisinya?“ tanya jaksa sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
“Kondisinya porak-poranda Pak. Seperti kapal pecah. Semuanya berantakan,” tutur Martha.
Istri hakim itu mengaku menemukan tas hitam berisi uang dalam pecahan dollar Singapura di apartemen yang sudah geledah penyidik tersebut.
Saat menemui Mangapul untuk kedua kalinya, Martha menyampaikan keberadaan uang itu kepada suaminya.
“Bapak bilang, ‘simpan dulu. Jangan diobok-obok’,” tutur Martha.
Mangapul Menangis Jiwanya Tak Tenang
Beberapa waktu kemudian, Mangapul dibawa penyidik ke Kejaksaan Agung (Kejagung) Jakarta Pusat.
Istrinya pun menyusul.
Ketika mendapatkan kesempatan bertemu, Mangapul meminta Martha mengembalikan semua uang itu kepada penyidik.
“(Mangapul bilang) saya sudah mengaku, saya tidak mau itu. Jiwa saya tidak tenang. Sambil menangis Bapak bilang. Saya tidak mau. Kembalikan semua,” kata Martha menirukan pesan Mangapul.
Setelah berkoordinasi dengan pihak Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (Jampidsus), Martha diminta menemui penyidik bernama Ade.
Ia kemudian menyerahkan tas berisi uang tersebut dan dihitung oleh Ade.
“Setelah itu Ibu tahu jumlahnya berapa?” tanya jaksa.
“36.000 dollar, dollar Singapura,” ujar Martha.
Sekarang Tak Dapat Gaji Lagi
Martha menangis saat menceritakan tak punya uang karena suaminya sudah tak menerima gaji lagi sejak Desember 2024.
Bahkan, saldo di ATM-nya nol rupiah alias kosong.
Martha menjelaskan gaji suaminya sebesar Rp28 juta per bulan dari Mahkamah Agung (MA), sebelum akhirnya disetop karena menjadi tersangka suap.
"Sekarang masih dapat gaji enggak?" tanya penasihat hukum.
Ia pun mengaku sedih, karena saat ini ketiga anaknya masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Terlebih lagi, anaknya yang bungsu kuliah di kampus swasta.
"Sejak Desember tidak pernah lagi dapat gaji hingga sekarang, padahal anak saya ada 3 mahasiswa, dan satu lagi di swasta yang bungsu. Ini yang bikin saya sedih," terangnya.
Pernah suatu ketika, Martha mendatangi ATM untuk mengambil uang, namun saldo di rekeningnya itu sudah tidak berisi lagi alias kosong.
"Saya dua kali datang ke ATM, saldo anda nol, saldo anda nol. Sedih sekali itu, Pak," jelasnya.
Martha Kesal ke Suami: Gara-gara Kau Jadi Begini
Martha pun sempat kesal kepada suaminya karena saldo di rekeningnya kosong.
"Saya sampai marah sama Bapak (Mangapul), 'gara-gara kau jadi begini', gitu saya bilang. Tapi dalam hati kecil saya kasihan, kok bisa begini," ungkap Martha sambil berlinang air mata.
Karena kondisi tersebut, Martha terpaksa harus meminjam uang.
Ia juga sampai menggadaikan perhiasannya kepada sanak saudaranya.
"Namanya ibu-ibu, ada kecil-kecil perhiasan itu kita geser supaya bisa bertahan, karena sekarang untuk membayar uang kuliah anak-anak," tandasnya.
Kasus Hakim Bebaskan Ronald Tannur
Sebelumnya, tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya, yaitu Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo, didakwa menerima suap senilai Rp 4,6 miliar untuk membebaskan Ronald Tannur dari dakwaan jaksa.
Suap tersebut diberikan dalam pecahan Rp 1 miliar dan 308.000 dollar Singapura oleh pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat.
Jaksa menyebutkan bahwa uang suap itu bersumber dari ibu Ronald Tannur, Meirizka Widjaja Tannur, dan telah diberikan selama proses persidangan di PN Surabaya.
Ketiga hakim itu kemudian menjatuhkan putusan bebas (vrijspraak) terhadap Ronald Tannur.
Meski didakwa bersamaan, namun berkas perkara para terdakwa dipisah. Heru yang mengajukan eksepsi atau nota keberatan disidangkan secara terpisah.
Tag: #sambil #menangis #hakim #mangapul #ngaku #jiwanya #tenang #usai #terima #suap #dari #ronald #tannur