Beda dengan Jokowi, Prabowo Dinobatkan Jadi Pemimpin Dunia Bakal Berpengaruh di 2025
Presiden Prabowo Subianto melantik Pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024). Presiden Prabowo Subianto melantik Setyo Budiyanto sebagai Ketua KPK dan empat Wakil Ketua KPK yakni Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Johanis Tanak serta Agus Joko Pramono, juga jajaran Dewan Pengawas KPK yaitu Benny Jozua Mamoto, Chisca Mirawati, Wisnu Baroto, Gusrizal, dan Sumpeno. Prabowo dinobatkan sebagai pemimpin dunia yang bak
13:51
4 Januari 2025

Beda dengan Jokowi, Prabowo Dinobatkan Jadi Pemimpin Dunia Bakal Berpengaruh di 2025

Media asal Singapura, The Straits Times menobatkan Presiden Prabowo Subianto sebagai pemimpin dunia yang bakal berpengaruh pada tahun 2025.

Adapun penobatan tersebut tertulis dalam artikel bertajuk "Meet 10 World Leaders to Watch in 2025' yang terbit pada Sabtu (4/1/2025).

Media tersebut menilai Prabowo bersama Presiden AS terpilih, Donald Trump hingga Presiden Tiongkok, Xi Jinping bakal memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dunia.

"Dari Donald Trump dan Xi-Jinping hingga Prabowo Subianto dan Vladimir Putin, para tokoh berpengaruh akan memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan di seluruh dunia," demikian tertulis dalam artikel tersebut.

Dalam artikel tersebut, langkah Prabowo yang langsung melakukan kunjungan ke beberapa negara setelah dilantik menjadi Presiden ke-8 RI menjadi sorotan.

Menurut media tersebut, kunjungan Prabowo tersebut lebih lebih bersifat untuk meningkatkan ekonomi Indonesia alih-alih membahas terkait geopolitik.

Kendati demikian, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) era kepemimpinan Joko Widodo itu dianggap memiliki tujuan untuk menempatkan Indonesia sebagai negara yang turut berpengaruh dalam diplomasi internasional.

Media tersebut turut menyanjung target Prabowo yang ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8 persen.

"Kurang dari sebulan setelah dilantik, Prabowo memulai kunjungan diplomatiknya dengan mengunjungi Tiongkok dan Amerika Serikat pada minggu yang sama serta menghadiri pertemuan-pertemuan multilateral besar sepert APEC, yang dengan cepat menandakan keinginannya untuk menempatkan Indonesia sebagai jantung diplomasi internasional."

"Motivasinya (kunjungan ke luar negeri) mungkin lebih bersifat ekonomi daripada geopolitik atau pribadi. Inti dari visi kepresidenannya adalah tujuan yang berani untuk mencapai pertumbuhan PDB sebesar 8 persen, naik dari 5 persen saat ini," tulis The Straits Times.

The Straits Times juga menyanjung langkah Prabowo yang berani agar Indonesia masuk dalam kemitraan organisasi antar pemerintah, BRICS.

Diketahui, BRICS saat ini beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.

"Pengumuman status kemitraan BRICS Indonesia dalam beberapa hari setelah ia menjabat sebagai presiden, ditambah dengan deklarasi bahwa negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara ini siap untuk menjadi anggota penuh, menunjukkan bahwa Prabowo tidak takut untuk melanggar posisi yang diambil oleh pemerintahan Joko Widodo," tulisnya.

The Straits Times juga turut menyoroti peran Prabowo terkait posisi Indonesia di ASEAN.

Media tersebut memprediksi akan ada kerjasama yang erat dengan Malaysia untuk menunjang visi-misinya yaitu pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

"Namun, yang lebih mungkin terjadi adalah skenario di mana Anwar (PM Malaysia) menemukan sekutu dalam diri Prabowo, yang diharapkan dapat memberikan dukungan kuat untuk hasil kerja sama ASEAN Malaysia."

"Hal ini akan memfasilitasi investasi lintas batas, konektivitas rantai pasokan, dan pembangunan berkelanjutan, dan selaras dengan penekanan pemerintahannya pada pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan," tulis media tersebut.

Di sisi lain, The Straits Times juga mewanti-wanti terkait pendekatan kebijakan luar negeri Prabowo terkait hubungan Indonesia dengan Tiongkok dan Rusia yang dianggap memicu perdebatan.

Media itu mewanti-wanti agar Prabowo dapat menyeimbangkan antara kebijakan luar negerinya yang dinilai ambisius serta mengakomodir kritik di dalam negeri terkait keputusan kebijakan internasionalnya.

"Para pengamat politik di negara terbesar di kawasan ini akan memantau dengan seksama bagaimana Prabowo menyeimbangkan antara mengejar agenda global yang ambisius dan mengelola kritik domestik terhadap keputusan-keputusan internasionalnya," pungkas media tersebut.

Sebagai informasi, selain Prabowo, ada sembilan pemimpin negara yang turut dinobatkan sebagai pemimpin dunia yang akan berpengaruh tahun 2025 yaitu:

  • Presiden terpilih AS, Donald Trump
  • Presiden Tiongkok, Xi Jinping
  • Presiden Rusia, Vladimir Putin
  • Presiden Israel, Benjamin Netanyahu
  • Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba
  • Presiden Korea Utara, Kim Jong-un
  • Perdana Menteri India, Narendra Modi
  • Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese
  • Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim

Jokowi Masuk Finalis Presiden Terkorup 2024 Versi OCCRP

Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat berada di kediamannya setelah pulang ke Solo, Minggu (20/10/2024). Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat berada di kediamannya setelah pulang ke Solo, Minggu (20/10/2024). (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Beda dengan Prabowo, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) justru ditetapkan menjadi salah satu pemimpin terkorup di dunia pada tahun 2024 versi lembaga independen, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Selain Jokowi, ada lima pemimpin dunia yang masuk dalam nominasi tersebut.

Menurut organisasi tersebut, 'pemenang' dari nominasi tersebut adalah mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, yang digulingkan oleh kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada awal Desember 2024 lalu.

Menurut salah satu juri nominasi ini, pendiri Daraj.com, Alia Ibrahim, Assad dianggap sebagai pemimpin terbrutal.

Assad dianggap telah melakukan kerusakan dari segala sisi terhadap Suriah.

Alia menilai, butuh waktu puluhan tahun untuk memperbaiki kondisi Suriah imbas kepemimpinan brutal Assad selama 24 tahun.

"Selain menjadi diktator seperti ayahnya, Assad menambahkan dimensi kejahatan korupsi yang tak terbayangkan, menghancurkan kehidupan banyak orang bahkan di luar perbatasan negaranya sendiri."

"Kerusakan politik, ekonomi, dan sosial yang disebabkan oleh Assad, baik di Suriah maupun di kawasan ini, akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengatasinya," jelasnya.

Di sisi lain, OCCRP turut memberikan 'penghargaan khusus' kepada Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, berupa 'Penghargaan Non-Prestasi Seumur Hidup'.

Adapun 'penghargaan' ini diberikan imbas brutalnya Obiang dalam memimpin negara tersebut berupa penindasan, penangkapan yang melanggar hukum, hingga penghilangan paksa terhadap orang yang berbeda pendapat.

Selain itu, Obiang dianggap telah mencuri sebagai besar kekayaan negara yang dipimpinnya secara bersama-sama dengan orang-orang di lingkarannya.

Model kepemimpinan Obiang ini, membuat masyarakat Guinea Khatulistiwa menderita dalam kemiskinan ketika dirinya dan kroninya justru hidup dengan kemewahan.

Jurnalis investigasi asal Ghana yang juga menjadi juri nominasi ini, Anas Aremeyaw Anas, menuturkan Obiang telah menciptakan dinasti otoriter sejak kepemimpinannya pada tahun 1979.

"Melalui ketakutan, penindasan, dan korupsi, Teodoro Obiang telah menciptakan sebuah dinasti kekayaan dan kekebalan hukum," kata Anas. 

"Kecenderungan diktatornya dengan cepat ditiru oleh para pemimpin di seluruh benua Afrika, dengan para pemimpin kudeta saat ini yang memandangnya sebagai ayah baptis, dan memiliki ambisi yang sama untuk menjadi ayah baptis korupsi seperti dia," sambung Anas.

OCCRP menilai, model kepemimpinan seperti Assad dan Obiang menjadi contoh rezim diktator yang sudah lama berkuasa di mana korupsi memainkan peran penting.

Selengkapnya, berikut daftar pemimpin terkorup tahun 2024 versi OCCRP:

  • Mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad
  • Presiden Kenya, William Ruto
  • Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi)
  • Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu
  • Mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina
  • Pengusaha India, Gautam Adani

Sebagai informasi, OCCRP telah menggelar 'penghargaan' ini sejak tahun 2012 silam.

Tak hanya pemimpin, OCCRP turut memasukkan organisasi pemerintah sebagai salah satu calon penerima 'penghargaan'.

Adapun berikut daftar 'pemenang' terkait pemimpin atau organisasi pemerintah terkorup di dunia tiap tahunnya sejak tahun 2012-2024:

2012: Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev

2013: Parlemen Rumania

2014: Presiden Rusia, Ilham Aliyev

2015: Mantan Presiden Montenegro, Milo Djukanovic

2016: Presiden Venezuela, Nicolas Maduro

2017: Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte

2018: Bank Danske di Denmark

2019: Mantan Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat

2020: Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro

2021: Presiden Belarusia, Aleksandr Lukashenko

2022: Pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin

2023: Jaksa Agung Guatemala, Maria Conseulo Porras

2024: Mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad

Di sisi lain, penentuan tokoh yang masuk sebagai finalis dilakukan OCCRP berdasarkan voting terbanyak dari para pembaca hingga jurnalis di dunia.

Sementara, penentuan para tokoh yang menjadi finalis merupakan masukan dari publik, pembaca, jurnalis, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Editor: Nuryanti

Tag:  #beda #dengan #jokowi #prabowo #dinobatkan #jadi #pemimpin #dunia #bakal #berpengaruh #2025

KOMENTAR