Profil Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang Diduga Akan Berduet dengan Anies Baswedan
Pria yang akrab disapa Ahok itu juga dikenal sebagai mantan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta periode 2014-2017.
Kini nama Ahok sedang menjadi perbincangan publik lantaran terlihat akrab dengan lawan politiknya pada Pilkada Jakarta 2017, yaitu Anies Baswedan.
Keduanya bertemu di Balai Kota bersama dengan mantan gubernur Jakarta lainnya, yakni Sutiyoso, Fauzi Bowo, dan Djarot Saiful Hidayat, dalam rangka acara perayaan Tahun Baru 2025 yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.
Dalam sesi wawancara, awak media bertanya isi percakapan Ahok dan Anies di sela-sela acara.
Keduanya diduga akan membuat sesuatu yang mengejutkan masyarakat.
"Bulan depan, tunggu aja," balas Ahok sembari merangkul Anies.
"Tunggu, tunggu tanggal mainnya. Nanti dong, kan sudah dibilang tunggu. Kalau tunggu, ya, harus tunggu dong kita," ucap Anies sambil tersenyum.
Namun, ketika ditanya perihal maksud dari kejutan tersebut, Ahok enggan memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Kejutan apa? Oh iya, nanti kita lihat aja. Biasalah, nanti kita kan cari waktu ngobrol-ngobrol sama beliau," ucap Ahok.
Momen tersebut menarik perhatian publik karena keduanya dikenal kerap berseberangan.
Lantas, bagaimana sosok Ahok? Berikut profilnya.
Profil Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnama lahir di Bangka Belitung pada 29 Juni 1966.
Ia adalah anak pertama pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsih.
Ahok adalah kakak mantan Bupati Belitung Timur, Basuri Tjahaja Purnama.
Ahok pernah menikah dengan Veronica Tan, tetapi pernikahan yang mereka bina selama 21 tahun itu kandas pada tahun 2018.
Mereka telah dikaruniai tiga anak yang bernama Nicholas Sean Purnama, Nathania Berniece Zhong, dan Daud Albeenner Purnama.
Satu tahun setelah perceraian, Ahok kemudian menikahi Puput Nastiti Devi.
Keduanya telah dikaruniai dua buah hati, Yosafat Abimanyu Purnama dan Sarah Eliana Purnama.
Basuki Tjahaja Purnama menempuh pendidikan di bidang Teknik Geologi di Universitas Trisakti, di mana ia meraih gelar Insinyur pada tahun 1990.
Tak sampai di situ, ia berhasil meraih gelar Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya pada tahun 1994.
Karier
Karier Basuki Tjahaja Purnama telah malang melintang.
Sebelum berkiprah di dunia politik, Ahok mengawali kariernya sebagai pengusaha.
Pada 1992, ia menduduki posisi sebagai Direktur PT Nurindra Ekapersada.
Kemudian, Ahok bekerja di PT Simaxindo Primadaya. Namun kariernya di perusahaan tersebut tak bertahan lama.
Ia pun memutuskan untuk mendirikan pabrik pengolahan pasir kuarsa di Belitung Timur.
Barulah pada tahun 2004, Ahok terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur.
Masih pada tahun yang sama, Basuki Tjahaja Purnama terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Belitung Timur, Ahok dan Khairul Effendi, B.Sc. berhasil terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2005-2010.
Pada 11 Desember 2006, Basuki Tjahaja Purnama mengundurkan diri untuk maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Bangka Belitung 2007. Namun ia gagal.
Ahok kemudian mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Golkar dan berhasil terpilih.
Pada Pilkada 2012, ia berhasil terpilih sebagai Wakil Gubernur mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
Namun, pada 14 November 2014, Basuki dipilih sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang telah menjadi Presiden Republik Indonesia.
Ahok kembali terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta didampingi oleh Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil Gubernur pada Pilkada 2017.
Pada tahun 2019, pria berusia 58 tahun itu mengemban jabatan sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina.
Sepanjang kariernya sebagai kepala daerah, Basuki Tjahaja Purnama rupanya pernah menuai kontroversi.
Beberapa di antaranya adalah kontroversi lahan Rumah Sakit Sumber Waras, penertiban Kalijodo, tuduhan mencap warga sebagai "komunis", penggunaan kata-kata kasar, dan pernyataannya terkait dengan "dibohongi pake surah Al-Maidah 51" yang membuatnya divonis bersalah atas tuduhan penodaan agama dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara.
Harta Kekayaan
Basuki Tjahaja Purnama tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp63,3 miliar.
Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia terakhir kali melaporkan hartanya di LHKPN KPK pada 26 Maret 2024 untuk periodik 2023.
Harta terbanyak Ahok berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah Belitung Timur, Depok dan Bekasi, senilai total Rp50,8 miliar.
Berikut daftar harta kekayaan milik Ahok.
DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp50.885.535.777
1. Tanah dan Bangunan Seluas 20000 m2/1022 m2 di KAB / KOTA BELITUNG TIMUR, HASIL SENDIRI Rp238.400.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 505 m2/1785 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp20.961.693.140
3. Tanah Seluas 212 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp1.771.782.680
4. Tanah Seluas 200 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp1.670.078.000
5. Tanah Seluas 200 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp1.670.078.000
6. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HIBAH TANPA AKTA Rp2.750.965.400
7. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HIBAH TANPA AKTA Rp2.750.965.400
8. Tanah dan Bangunan Seluas 383 m2/386.28 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp5.268.656.700
9. Tanah Seluas 172 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp1.657.500.102
10. Tanah Seluas 91 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp849.799.479
11. Tanah Seluas 84 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp785.031.250
12. Tanah Seluas 84 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp785.031.250
13. Tanah Seluas 172 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp1.403.359.583
14. Tanah Seluas 120 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp981.450.000
15. Tanah Seluas 105 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp979.335.938
16. Tanah dan Bangunan Seluas 111 m2/101 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp1.720.947.917
17. Tanah Seluas 76 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp170.000.000
18. Tanah Seluas 90 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp404.125.000
19. Tanah Seluas 105 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp979.335.938
20. Tanah dan Bangunan Seluas 64 m2/65 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp790.000.000
21. Tanah Seluas 131 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp458.500.000
22. Tanah Seluas 131 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp458.500.000
23. Tanah dan Bangunan Seluas 96 m2/64 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp1.380.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp.---
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp1.051.673.097
D. SURAT BERHARGA Rp14.440.928.483
E. KAS DAN SETARA KAS Rp5.362.726.315
F. HARTA LAINNYA Rp2.930.169.600
Sub Total Rp74.671.033.272
III.HUTANG Rp11.305.830.680
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp63.365.202.592
(Tribunnews.com/Falza) (Kompas.com/Abdul Haris Maulana)
Tag: #profil #basuki #tjahaja #purnama #alias #ahok #yang #diduga #akan #berduet #dengan #anies #baswedan