Atmakusumah Astraatmadja
Atmakusumah Astraatmadja saat menerima penghargaan Lifetime Achievement dalam Anugerah Dewan Pers (ADP) 2023, 10 November 2023. Atmakusumah Astraatmadja meninggal dunia pada Kamis, 2 Januari 2025. 
19:05
2 Januari 2025

Atmakusumah Astraatmadja

Atmakusumah Astraatmadja adalah seorang jurnalis kawakan. 

Nama Atmakusumah Astraatmadja tercatat sebagai Ketua Dewan Pers independen pertama dalam sejarah Indonesia.

Tulisan-tulisan Atmakusumah Astraatmadja sebagai seorang penulis dan kolumnis dimuat di berbagai media.

Namanya muncul di harian Kompas, Sinar Harapan, The Jakarta Post, Republika, Suara Karya; majalah Tempo, D & R (Demokrasi & Reformasi), Prisma, Optimis, Femina, X-tra, Intisari, Editor, Forum Keadilan, Independen Watch, Trust; surat kabar mingguan edisi akhir pekan Media Indonesia Minggu, Bisnis Indonesia Minggu; media Internet Tempo Interaktif (Jakarta), dan majalah Reflexie (Den Haag, Nederland).

Atmakusumah Astraatmadja adalah pemenang Penghargaan Ramon Magsaysay Tahun 2000 untuk Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif, yang disampaikan oleh The Ramon Magsaysay Award Foundation di Manila pada 31 Agustus 2000 untuk perannya dalam meletakkan fondasi profesional dan kelembagaan bagi era baru kemerdekaan pers di Indonesia. 

Pria kelahiran Labuan, Banten, ini bahkan sukses menyabet Penghargaan Kebebasan Pers 2008 dari Aliansi Jurnalis Independen lantaran dinilai menunjukkan dedikasi dan komitmennya dalam memperjuangkan pers di Indonesia.

Atmakusumah Astraatmadja memperoleh penghargaan tersebut, karena ketekunannya di bidang jurnalisme, sastra, dan seni komunikasi kreatif.

Tak sampai di situ saja, jurnalis kelahiran 20 Oktober 1938 ini pun meraih Lifetime Achievement dalam Anugerah Dewan Pers 2023 atas pengabdian dan jasanya kepada dunia pers.

Karier

Dikutip dari Wikipedia, Atmakusumah Astraatmadja merupakan pengajar di Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS). 

Selain itu, sosok Atmakusumah Astraatmadja sudah malang melintang di dunia jurnalistik. 

Atmakusumah Astraatmadja bahkan diakui secara internasional, bukan hanya di Indonesia saja.

Pria Banten ini juga pernah menduduki posisi strategis selama perjalanan kariernya.

Mulai dari posisi Ketua Dewan Pers, Direktur Eksekutif LPDS, Ketua Tim Ombudsman Kompas, informan specialist pada US Information Service hingga redaktur di Harian Indonesia Raya.

Atmakusumah Astraatmadja juga pernah menjadi redaktur kantor berita Antara dan Persbiro Indonesia di Jakarta. 

Nama Atmakusumah Astraatmadja diketahui juga pernah menjadi penyiar Radio Australia (ABC) di Melbourne, Australia dan Deutsche Welle, radio Jerman di Koeln, Jerman, serta menjadi komentator masalah dalam negeri dan luar negeri pada Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta. 

Selama 30 tahun terakhir, ia berbicara pada seminar dan lokakarya tentang jurnalisme serta kebebasan pers dan berekspresi di sekira 40 kota besar dan kecil di Indonesia.

Berikut rincian pengalaman yang pernah ditapaki oleh Atmakusumah Astraatmadja :

  • Komentator masalah dalam negeri dan luar negeri pada Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta.
  • Penyiar Radio Australia (ABC) di Melbourne, Australia,
    Deutsche Welle (Radio Jerman) di Koeln, Jerman.
  • Persbiro Indonesia (PIA), Jakarta.
  • Redaktur Kantor Berita Antara, Jakarta.
  • Redaktur, redaktur pelaksana, harian Indonesia Raya (1968–1974).
  • Press assistant dan information specialist, pada U.S. Information Service (USIS) (1974–1992);
  • Pengajar Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), pusat pendidikan dan pelatihan jurnalistik praktis di Jakarta, sejak 1992 sampai sekarang.
  • Direktur Eksekutif LPDS (1994–2002)
  • Ketua Tim Ombudsman harian Kompas (2000–2003).
  • Ketua Dewan Pers independen yang pertama, sejak Mei 2000 sampai Agustus 2003.
  • Anggota Dewan Pakar LPDS sejak Maret 2003.

Karya

Beberapa Segi Perkembangan Sejarah Pers di Indonesia (1980, kontributor bersama A. B. Lapian, Leo Suryadinata, Hilman Adil, P. Swantoro, penyunting Abdurrachman Surjomihardjo)

Kebebasan Pers dan Arus Informasi di Indonesia (1981)

Mengangkat Masalah Lingkungan ke Media Massa (1996, penyunting bersama Maskun Iskandar dan Warief Djajanto Basorie)

Panduan Jurnalistik Praktis: Mendalami Penulisan Berita dan Feature, Memahami Etika dan Hukum Pers (2004, penyunting bersama Maskun Iskandar)

Kebebasan Pers dan Ekspresi: Tuntutan Zaman (2009)

Pers Ideal untuk Masa Demokrasi (2018)

Membangun Pers Independen (2023)

Penyunting beberapa buku, di antaranya, "Takhta untuk Rakyat: Celah-Celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX," "Mochtar Lubis: Wartawan Jihad," dan "Tajuk-Tajuk Mochtar Lubis di Harian Indonesia Raya (jilid 1, 2, & 3)."

Selain itu, tulisan-tulisannya tentang jurnalisme, media pers, dan kebebasan pers dimuat dalam 30 buku

Pemimpin rubrik komunikasi massa dan kontributor untuk Ensiklopedi Nasional Indonesia (18 jilid; pemimpin umum Dr. B. Setiawan, pemimpin redaksi dr. E. Nugroho; penerbit PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1988–1991).

Kabar Duka

Atmakusumah Astraatmadja meninggal dunia pada Rabu (2/1/2025) sekitar pukul 13.05 WIB.

Atmakusumah Astraatmadja mengembuskan napas terakhirnya di Jakarta, 

Informasi meninggal wartawan senior Tanah Air ini, beredar di grup-grup WA media massa.

Kabar meninggalnya Atmakusumah juga dikabarkan oleh penulis Andreas Harsono.

Melalui akun X (dulu Twitter) pribadinya, Andreas Harsono mengenang sosok Atmakusumah Astraatmadja, Tribun Toraja.

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #atmakusumah #astraatmadja

KOMENTAR