DPR Ingatkan Laporan OCCRP Tentang Jokowi Terkorup 2024 Bisa Jadi Alat Propaganda
Anggota DPR RI di Komisi IX, Irma Suryani Chaniago, menegaskan agar masyarakat menyikapi laporan OCCRP secara skeptis.
Pasalnya, kata Irma, media luar, termasuk OCCRP rentan digunakan sebagai alat propaganda asing maupun oknum dalam negeri untuk memecah belah persatuan bangsa.
"Sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, saya menyatakan bahwa propaganda asing berbahaya bagi kelangsungan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia," kata Irma dilansir Kompas.com, Rabu (1/1/2025).
Menurutnya, laporan OCCRP tanpa disertai data yang jelas untuk menempatkan Jokowi menjadi salah satu tokoh terkorup.
OCCRP, lanjut Irma, hanya memutuskan nominasi berdasarkan hasil polling, tanpa menyebutkan fakta, data, dan bukti tindak pidana korupsi yang dilakukan Jokowi.
Oleh karena itu, masyarakat harus kritis dan perlu mempertanyakan kredibilitas laporan itu.
Politisi Partai Nasdem ini menduga, kedekatan Jokowi dalam hal ini Indonesia dengan China membuat pihak asing ingin memojokkan Jokowi.
Irma pun menyayangkan kenapa lembaga OCCRP tak membahas soal kasus Amerika yang menguasai Freeport di Indonesia?
"Kenapa mereka tidak menulis soal sudah berapa lama Amerika kuasai dan kuras Freeport?," tanya Irma.
Padahal, lanjutnya, selama ini kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengenai Freeport berat sebelah dan tidak pernah menguntungkan Indonesia.
Lantas siapa saja sebenarnya donatur dibalik OCCRP? berikut daftar donatur OCCRP.
- The Bay and Paul Foundations - New York
- Oak Foundation - Jenewa Swiss
- Dutch Postcode Lottery - Belanda
- Open Society Foundations - New York
- Uni Eropa
- Patrick J. McGovern Foundation - AS
- Ford Foundation - AS
- Rockefeller Brothers Fund - AS
- Founders Pledge - Inggris
- Sigrid Rausing Trust - Turki
- Fred Foundation - Belanda
- Skoll Foundation - AS
- Golden Globe Foundation - AS
- Swedish International Development Cooperation Agency - Swedia
- ISocrates Foundation - Swiss
- Foreign, Commonwealth & Development Office Inggris Raya (FCDO) - Inggris
- Jed Ringel Foundation - News York, AS
- U.S. Agency for International Development (USAID) - AS
- Limelight Foundation - Belanda
- Departemen Luar Negeri AS - AS
- Kementerian Luar Negeri Prancis - Prancis
- Vereniging Veronica - Belanda
- National Endowment for Democracy - AS
Jokowi Finalis Tokoh Terkorup 2024
Sebelumnya, laporan Person of the Year 2024 untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi ini dirilis oleh OCCRP pada Selasa (31/12/2024).
Selain Jokowi, nama-nama lain juga disebutkan seperti Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu dan mantan Perdana Menteri Bangladesh Seikh Hasina.
Termasuk juga pengusaha India Gautam Adani yang masuk dalam nominasi.
Meski tidak menempatkan Jokowi di urutan pertama, lembaga OCCRP pun mendapatkan banyak sorotan terutama oleh masyarakat Indonesia.
Dugaan Bias dan Pesanan
Kabar Jokowi menjadi salah satu tokoh pemimpin terkorup 2024 versi OCCRP ini tentunya mengundang berbagai komentar.
Salah satu komentar datang dari pendukungnya yakni Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer.
Sebagai pendukung Jokowi garis keras, Immanuel meragukan kredibilitas OCCRP.
Ia pun mempertanyakan indikator korupsi yang digunakan untuk menilai Jokowi.
“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?"
“Kalau OCCRP memang netral dan imparsial, jelaskan kriteria dan fakta mana yang dimasukkan dalam kriteria tersebut," kata Noel, Rabu (1/1/2025).
Noel menegaskan informasi rilisan OCCRP bisa jadi merupakan pesanan dari kelompok tertentu untuk menyudutkan Jokowi.
Selain itu, Relawan Pro Jokowi (Projo) turut buka suara soal masalah ini.
Sekretaris Jenderal Relawan Projo, Handoko, menilai rilis OCCRP sebagai upaya framing jahat yang tidak hanya merugikan nama baik Jokowi, tetapi juga mencederai martabat bangsa Indonesia.
"Penilaian seperti ini hanya mencerminkan bias dan tidak menghormati pendapat rakyat Indonesia yang jelas-jelas masih percaya pada Pak Jokowi,” kata Handoko, Rabu (1/1/2025).
Menurutnya, penilaian OCCRP keliru dan tak bisa dipertanggungjawabkan.
“Itu penilaian yang keliru. Yang mengetahui dan merasakan langsung adalah rakyat Indonesia."
"Tolok ukurnya jelas, hasil pembangunan, penegakan hukum, budaya politik baru, serta harapan masyarakat,” jelas Handoko.
Untuk itu, Handoko mempertanyakan data dan fakta atas tuduhan Jokowi tokoh terkorup 2024.
Pihaknya juga mempersilakan jika ada pihak yang ingin membawa masalah ini ke ranah hukum.
"Silakan saja proses hukum jika memang ada data dan fakta."
"Jangan cuma sekadar omong-omong tanpa bukti,” tegas Handoko.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Wahyu Aji/Milani Resti Dilanggi)(Kompas.com)
Tag: #ingatkan #laporan #occrp #tentang #jokowi #terkorup #2024 #bisa #jadi #alat #propaganda