Mudik Nataru Diprediksi Meningkat, Enam Polda Bahas Kesiapan Pengelolaan Arus Lalu Lintas
Keenam Polda tersebut di antaranya Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DIY, Polda Jawa Timur, dan Polda Bali.
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan bahwa TFG bertujuan menyamakan persepsi antar-Polda sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan tanpa hambatan.
Menurutnya, mudik Nataru diprediksi mobilitas masyarakat meningkat disertai prediksi cuaca ekstrem.
“Catatan-catatan yang disampaikan dalam TFG ini perlu ditindaklanjuti oleh para Dirlantas untuk kemudian dirumuskan dalam cara bertindak yang lebih baik. Dengan begitu kinerja kita dapat terus disempurnakan,” jelasnya dalam keterangan, Senin (16/12/2024).
Dari pemaparan para Dirlantas selama TFG, Kakorlantas menyimpulkan bahwa meskipun Nataru merupakan agenda tahunan, tantangan yang dihadapi selalu berubah setiap tahun.
“Tahun ini berdasarkan prediksi BMKG kita akan menghadapi cuaca ekstrem yang perlu diantisipasi secara serius. Persiapan harus dilakukan baik untuk jalur mudik, jalur wisata, jalur penyeberangan, hingga jalur udara,” terangnya.
Aan juga menambahkan bahwa pihaknya telah memitigasi berbagai potensi masalah, baik di jalur arteri, tol, maupun jalur wisata, terutama di daerah rawan kecelakaan, kemacetan, hingga bencana alam.
“Hal yang sama berlaku untuk jalur penyeberangan dan bandara. Dengan demikian, diharapkan kegiatan pengamanan yang kami lakukan dapat berjalan optimal,” tuturnya.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja Harwan Muldidarmawan menyampaikan bahwa TFG merupakan agenda rutin yang bertujuan mengevaluasi pelaksanaan Nataru pada tahun-tahun sebelumnya.
Selanjutnya menentukan berbagai langkah antisipatif untuk pengamanan Nataru mendatang.
“Melalui kegiatan ini, Kepolisian bersama para pemangku kepentingan melakukan perbaikan serta simulasi cara bertindak (CB) yang telah direncanakan dan memastikan pelaksanaannya dikawal dengan baik,” ujarnya.
Jasa Raharja mengimbau masyarakat yang akan melaksanakan libur Nataru untuk selalu memantau informasi terkait arus lalu lintas di wilayah tujuan.
“Tidak hanya memperhatikan kondisi arus lalu lintas, masyarakat juga harus mewaspadai cuaca ekstrem agar perjalanan tetap aman dan nyaman,” tambah Harwan.
Dia menekankan pentingnya mitigasi risiko dan inventarisasi risiko berdasarkan pengalaman lapangan, seperti di wilayah mana saja yang pernah mengalami kemacetan saat Nataru,
Selain itu juga pentingnya mengantisipasi potensi terjadinya kecelakaan dengan mengamati aktivitas masyarakat di sekitar atau pinggir jalan tol seperti asap pekat menutupi pandangan pengendara yang timbul akibat pembakaran lahan pertanian yang ada di pinggir jalan tol.
Kondisi struktur jalan yang menurun atau menanjak dengan jarak yang panjang, juga memiliki potensi risiko yang sering menimbulkan kecelakaan sehingga perlu juga dilakukan upaya pencegahan.
“Pemilihan moda transportasi juga mempengaruhi terhadap kemacetan. Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti informasi terbaru dan merencanakan perjalanan dengan bijak,” jelas Harwan.
Tag: #mudik #nataru #diprediksi #meningkat #enam #polda #bahas #kesiapan #pengelolaan #arus #lalu #lintas