Biodata Anggota DPR Pemilik Sekolah yang Keluarkan 3 Murid Karena Ortu Beda Pilihan di Pilkada
Anggota DPR RI Dapil Jateng III dari Partai Demokrat yakni Harmusa Oktaviani. /Sumber : Youtube DPR RI 
12:47
25 November 2024

Biodata Anggota DPR Pemilik Sekolah yang Keluarkan 3 Murid Karena Ortu Beda Pilihan di Pilkada

Sejak pekan lalu ramai di media sosial pembicaraan mengenai tiga siswa diduga dikeluarkan dari sekolah karena orangtuanya beda pilihan calon bupati di Pilkada Kabupaten Rembang 2024.

Adapun sekolah yang diduga mengeluarkan tiga muridnya ialah TK Darul Fiqri di Desa Pamotan, Rembang, Jawa Tengah.

Belakangan terungkap ternyata sosok pemilik sekolah itu merupakan anggota DPR RI Dapil Jateng III dari Partai Demokrat yakni Harmusa Oktaviani.

Ketiga orang tua siswa TK menceritakan anaknya dikeluarkan dari sekolah gara-gara beda pilihan di Pilkada 2024 di Rembang, Jawa Tengah. Ketiga orang tua siswa TK menceritakan anaknya dikeluarkan dari sekolah gara-gara beda pilihan di Pilkada 2024 di Rembang, Jawa Tengah. (Tangkap layar kanal YouTube Tribun Jateng)

Harmusa adalah anak dari calon bupati yang kini sedang berlaga di Pilkada Rembang 2024.

Fakta ini diungkapkan oleh Kepala Desa Pamotan, A Masykur Ruhani.  

Aang, panggilan akrab kades mengatakan, pada Sabtu (23/11/2024) ia telah memanggil pihak yayasan untuk mengetahui gambaran kronologi kasus ini.

Dikatakan Aang, pihak yayasan TK memang meminta tolong kepada orang tua murid untuk mencoblos paslon nomor 2.

"Biar tidak simpang siur, sebetulnya dari yayasan waktu silaturahmi ke wali murid itu dari pihak guru dan yayasan minta tolong, karena punya gawe. Pak H kan nyalon," tuturnya dikutip dari Tribun Jateng.

Namun karena ketiga ortu tersebut menyatakan tidak bisa membantu maka mereka memilih untuk mengundurkan diri dari sekolah, dengan alasan beda pilihan politik.

Aang mengaku juga melakukan klarifikasi ke pihak yayasan untuk mengkonfirmasi terkait keluarnya tiga murid tersebut.

"Apa benar itu dikeluarkan, terus dia (yayasan) kan kita minta tolong karena bapak nyalon minta tolong dibantu, bahasanya gitu minta tolong," kata Aang sembari menirukan pihak yayasan.

Dia mengatakan dua orang yang keluar tergabung dalam partai pengusung dari kubu lawan politik.

"Awalnya satu orang, dan paginya tiga wali murid itu keluar. Yang keluar itu, dari partai pengusung sebelah, ini dikapitalisasi terus di masukin ke medsos akhirnya digoreng semacam ini," tuturnya.

Aang mengakui, belum melakukan mediasi dengan tiga wali murid yang bersangkutan.

Rencananya mediasi akan dilakukan pada Senin depan.

"Mereka bertiga warga Desa Sidorejo, mereka tetangga desa. Kami sudah identifikasi itu dari partai pengusung rival, mediasi antar desa saja. Saya sudah komunikasi dengan kepala desanya, itu ternyata keluar sendiri," ujarnya.

Alasan Dikeluarkan

Sebelumnya diberitakan tiga murid dikeluarkan dari sekolah lantaran wali muridnya beda pilihan politik dengan pemilik sekolah.

A, salah satu wali murid mengatakan, dirinya tidak bisa mengikuti perintah pihak sekolah karena sudah mempunyai pilihan sendiri yang sesuai dengan hati nuraninya.

Karena tetap pada pendiriannya dan tidak bisa lagi ditawar, dirinya memilih anaknya dikeluarkan dari sekolah. 

"Pada hari Kamis kami didatangi Pak J sama Bu U dan Bu I selaku guru anak saya TK. Lah, di situ Pak J bilang kalau anaknya yang sekolah harus mencoblos nomor urut 02. Kalau tidak harus keluar," ucapnya pada Sabtu (23/11/2024).

A merasa bahwa pilihan politiknya benar dan menolak calon yang bertindak semena-mena.

Menurutnya beda pilihan itu wajar, namun karena pemilik sekolah tetap pada pendiriannya, terpaksa anaknya menjadi korban.

"Lha saya bilang, kalau dibagi gimana, boleh apa tidak? Kata Bu U, tidak boleh harus semua," jelas dia.

Senada, JA wali murid lainnya mengaku kaget usai mengetahui anaknya dicoret dari peserta didik.

Saat mencoba mengkonfirmasi melalui sambungan telepon kepala sekolah, ia sempat diperintahkan untuk memilih paslon nomor urut 02 namun dirinya menolak.

"Ditanya, kalau mbaknya nyoblos nomor 02 gimana? Maaf Bu saya pilih nomor satu. Terus bilang, ya sudah kalau tidak bisa ya mohon maaf terpaksa harus dikeluarkan dari sekolah," imbuhnya. 

Biodata Anggota DPR Pemilik Sekolah

Pemilik sekolah TK Darul Fiqri di Desa Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, adalah Anggota DPR RI Dapil Jateng III dari Partai Demokrat yakni Harmusa Oktaviani.

Harmusa Oktaviani ternyata merupakan anak dari calon Bupati Rembang, Harno.

Pilkada Rembang diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yaitu pasangan nomor urut 1, Vivit Dinarini Atnasari dan Zaimul Umam Nursalim (Gus Umam) dan paslon nomor urut 2 Harno-Gus Hanies.
 
Vivit-Gus Umam diusung oleh 10 partai politik yakni  Nasdem, PPP, PDI-P, PKB, Partai Umat, Garuda, PKN, Perindo, Partai Buruh serta PKS.

Vivit adalah anak dari Atna Tukiman, Ketua Dewan Pembina DPD Nasdem Rembang. 

Sedangkan Gus Umam merupakan Ketua DPC PPP Rembang, adik dari ulama kondang Kiai Haji Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

Harno-Gus Hanies didukung tujuh partai yaitu Gerindra, Golkar, Hanura, Demokrat, PAN, dan dua partai nonparlemen yaitu Gelora dan PSI.

Harmusa Oktaviani lahir 16 Oktober 1992.

Saat ini dia bertugas di Komisi XI DPR RI yang membidangi  Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Moneter dan Sektor Jasa Keuangan.

Pendidikan

  • SD, SD Negeri 1 Pamotan (1998 - 2004)
  • SMP, SMP Negeri 1 Lasem (2004 - 2007)
  • SMA, Ilmu Pengetahuan Sosial, SMA Negeri 1 Lasem (2007 - 2010)
  • S1 Manajemen, Universitas Diponegoro (2010 - 2014)
  • S2 Ilmu Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (2021-2023)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ini Pemilik Sekolah di Rembang "DO" 3 Murid Gegara Beda Pilihan, DPR Demokrat, Bapak Nyalon Bupati

 

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #biodata #anggota #pemilik #sekolah #yang #keluarkan #murid #karena #ortu #beda #pilihan #pilkada

KOMENTAR