Ganjar Dilaporkan Terima Gratifikasi Rp 100 Miliar, Mahfud: Ya Terserah KPK Aja
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto bersama mantan Menko Polhukam Mahfud MD saat bertemu di Jakarta, Kamis (22/2/2024). (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)
17:08
8 Maret 2024

Ganjar Dilaporkan Terima Gratifikasi Rp 100 Miliar, Mahfud: Ya Terserah KPK Aja

        - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD merespons dilaporkannya calon presiden (capres) Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penerimaan gratifikasi. Mahfud menyerahkan sepenuhnya kepada KPK terkait laporan yang dilayangkan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.  

  "Ya terserah KPK aja, saya enggak terlalu tertarik mengikuti itu. Karena situasi politiknya ada sedang di depan kita sehingga macam-macam tafsirnya," kata Mahfud di Jakarta, Jumat (8/3).   Mahfud mengaku sudah membangun komunikasi dengan Ganjar Pranowo terkait tudingan tersebut. Ia percaya, Ganjar tidak menerima gratidikasi seperti yang dituduhkan IPW.   "Saya tidak tahu, tapi sejauh ini komunkasi saya dengan Ganjar, Ganjar enggak katanya ndak ada itu, gitu aja," tegas Mahfud. Kepala bagian pemberitaan KPK Ali Fikri sebelumnya membenarkan menerima laporan dugaan korupsi dari IPW terkait dugaan gratifikasi atau suap di lingkungan BPD Jawa Tengah (Bank Jateng). Pelaporan itu menyeret calon presiden (capres) nomor urut 3 yang juga mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Direktur Utama BPD Jateng periode 2013-2023 berinisial S. "Setelah kami cek memang betul ada laporan pengaduan dimaksud, diterima oleh KPK," ucap Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (5/3).   Ali mengutarakan, pihaknya akan menelaah laporan tersebut. Hal itu sebagai bentuk tindaklanjut dari setiap pelaporan yang diterima KPK.   "Tentu berikutnya segera kami tindak lanjuti dengan melakukan verifikasi, telaahan, bentuk koordinasi lanjutan dengan pelapor juga pasti akan dilakukan," ujar Ali.   Ali berujar, penelaahan itu dilakukan dalam rangka memastikan apakah pelaporan tersebut terdapat dugaan korupsi, yang didasarkan pada bukti-bukti atau tidak.   "Kenapa kemudian dilakukan verifikasi dan telaah lebih dahulu, tentu ini pengaduan ini kan diterima di bagian pengaduan masyarakat, Kedeputian Informasi dan Data, sehingga nanti dipastikan apakah syarat-syarat dari laporan masyarakat terpenuhi sebagaimana ketentuan atau tidak," ujar Ali.   Menurut Ali, apabila ditemukan bukti dugaan korupsi dari pelaporan itu, lembaga antirasuah akan berkordinasi dengan pihak pelapor dalam hal ini Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso.   "Berikutnya juga nanti akan dilakukan termasuk pengumpulan informasi data dan lanjutan dengan koordinasi dengan pihak pelapornya. Dan ini juga dilakukan sebagaimana laporan masyarakat lainnya yang masuk ke KPK, pasti juga dilakukan hal yang sama, nanti perkembangannya pasti kami akan sampaikan lebih lanjut," tegas Ali.   Dalam laporannya, Sugeng menjelaskan  melaporkan dugaan korupsi berupa penerimaan gratifikasi atau suap berupa penerimaan cashback beberapa perusahaan asuransi kepada Dirut Bank Jateng (inisial S) dan juga pemegang saham kendali Bank Jateng Ganjar Pranowo (GP) diperkirakan terjadi sejak 2014 sampai dengan 2023.   “Jumlahnya lebih dari 100 miliar,” ucap Sugeng.   Sugeng menjelaskan, Bank Jateng mengendalikan cashback dari perusahaan asuransi sebesar 16 persen dari nilai premi.  IûNilai 16 persen tersebut kemudian diduga dialokasikan ke sejumlah pihak.  

  “Cashback 16 persen itu dialokasikan 3 pihak. Lima persen untuk operasional Bank Jateng baik pusat maupun daerah, 5,5 persen untuk pemegang saham Bank Jateng yang terdiri dari pemerintah daerah atau kepala-kepala daerah, yang 5,5 persen diberikan kepada pemegang saham pengendali Bank Jateng yang diduga adalah Kepala Daerah Jawa Tengah dengan inisial GP,” papar Sugeng. (*)        

Editor: Dinarsa Kurniawan

Tag:  #ganjar #dilaporkan #terima #gratifikasi #miliar #mahfud #terserah

KOMENTAR