Berikut adalah Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dan Tata-Caranya   
Ilustrasi makan sahur (Antara)
15:40
23 Februari 2024

Berikut adalah Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dan Tata-Caranya  

 

 

-Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh memang bukan merupakan suatu kewajiban. Akan tetapi dengan melaksanakannya akan mendatangkan pahala yang besar.

 

Dalam sebuah hadist Rasulullah dinyatakan bahwa orang yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh setiap bulannya sama dengan melaksanakan ibadah puasa selama satu tahun penuh.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِي).

Artinya

“Diriwayatkan dari Abu Dzar RA, sungguh Nabi SAW bersabda. ‘Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari’.” (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).

Dan menariknya, puasa Ayyamul Bidh pada bulan ini jatuh pada Syaban dimana memang disunnahkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Pada bulan ini, catatan amalan baik dan buruk manusia diangkat oleh Allah SWT.

 

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa yang dilakukan setiap tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya dalam kalender Hijriah. Pada bulan ini, puasa yang hukumnya sunnah muakkad ini jatuh pada hari Jumat (23/2) atau tanggal 13 Syaban,  Sabtu (24/2) atsu 14 Syaban, dan Minggu (25/2) atau 15 Syaban.

Adapun tata cara puasa Ayyamul Bidh dapat mengikuti sejumlah langkah berikut ini.

  1. Niat puasa di dalam hati.

Niat puasa Ayyamul Bidh tidak harus dilakukan pada malam hari ketika keesokan harinya mau melaksanakan puasa sebagaimana puasa Ramadan. Niat puasa dapat dilakukan pada pagi hari sampai sebelum waktu Dzuhur dengan catatan belum makan dan minum dan tidak melakukan hal yang membatalkan puasa.

Niat Ayyamul Bidh sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidh, karena Allah ta’âlâ.”

 

  1. Makan Sahur.

Bersantap sahur memang bukan merupakan suatu kewajiban. Namun melaksanakannya hukumnya sunnah supaya tidak terlalu lapar dan haus saat melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. Sahur dapat dilakukan pada malam hari sampai dengan masuk waktu imsak menjelang masuk waktu Subuh.

 

  1. Tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Puasa Ayyamul Bidh dilakukan dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, melakukan hubungan suami istri pada siang hari, dan lain-lain.

 

  1. Menjaga Diri dari Berkata Kotor

Selama puasa Ayyamul Bidh, sebaiknya menjaga diri dari berkata kotor seperti menggunjing orang, berbohong, dan perbuatan tidak terpuji lainnya. Melakukan hal itu bisa membakar pahala puasa.

 

  1. Segera Berbuka Puasa

Ketika sudah masuk waktu Maghrib, sunnah hukumnya menyegerakan berbuka puasa seperti halnya saat melaksanakan puasa di bulan Ramadan. (*)

Editor: Dinarsa Kurniawan

Tag:  #berikut #adalah #keutamaan #puasa #ayyamul #bidh #tata #caranya

KOMENTAR