Jalankan Program Pengabdian Masyarakat, Universitas Pembangunan Jaya Gelar Diskusi Optimalisasi Penerapan Pendidikan Inklusif

 Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Serangkaian Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi dijalankan Universitas Pembangunan Jaya melalui penyelenggaraan Hibah Internal pada Tahun Ajaran 2023/2024.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang diwakili oleh Fathiya Nur Rahmi, M.I.Kom dan Dr. Sri Wijayanti, M.Si serta beberapa mahasiswa.

Tim pelaksana telah berhasil menyelenggarakan seminar pengabdian kepada masyarakat bertempat di Ballroom Agra Hotel, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu, 07 Oktober 2023. Hadir dua pembicara ahli di bidang Psikologi Anak.

Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang peserta yang terdiri dari para guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Kecamatan Cipanas. Langkah progresif ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan Pendidikan Inklusif di lembaga pendidikan anak usia dini.

Mendukung tujuan penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Kepala Desa Sindanglaya, Nyanyang Kurnia Sanusi, A.KS, memberikan pernyataan pada saat membuka acara terkait pendidikan inklusif di sekolah.

“Diperlukan kemampuan guru yang mumpuni untuk memahami berbagai kebutuhan siswa yang sangat beragam terutama pada tahap pendidikan anak usia dini. Sehingga saya mengapresiasi adanya kolaborasi antara tenaga pendidik, praktisi, dan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan pendidikan inklusif”, ujar Nyanyang Kurnia Sanusi, (07/10/2023).

Untuk mencapai tujuan positif tersebut, pembicara materi, Anton Ardianto, M.Psi., Kepala Grahita Indonesia Kabupaten Cianjur, menyampaikan secara komprehensif mengenai konsep Pendidikan Inklusif.

Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menggelar seminar pengabdian kepada masyarakat bertempat di Ballroom Agra Hotel, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jabar. (Universitas Pembangunan Jaya untuk JawaPos.com)

“Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam menerapkan Pendidikan Inklusif adalah memiliki sikap terbuka dan mampu menghargai berbagai perbedaan kondisi yang dialami siswa sehingga mampu melakukan identifikasi serta modifikasi proses belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan siswa,” ujar Anton.

Selain membahas kemampuan dasar guru dalam menerapkan pendidikan inklusif, pemateri juga menyampaikan mengenai tahap perkembangan anak dan proses belajar mengajar.
Kegiatan ini turut mengundang Amelia Sari, A. Md. TW., S. Psi selaku Pemilik Therapy Centre Anak Pelangi, Tangerang Selatan, untuk berbagi pengetahuan tentang perkembangan potensi anak berkebutuhan khusus.

Selama acara berlangsung, peserta menunjukan antusiasme yang sangat tinggi. Terlihat pada sesi diskusi, peserta diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam menerapkan Pendidikan Inklusif di masing-masing sekolah.

Kemudian, pemateri juga menyampaikan berbagai cara untuk penanganan tantangan guru dalam mengatasi keberagaman kondisi siswa. Hal ini tentunya sangat inspiratif dan peserta dapat membuat ide-ide baru untuk diterapkan selama proses belajar mengajar.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini berhasil memberikan pembelajaran yang positif bagi para peserta. Hal ini terlihat dari hasil pasca ujian yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari peserta mengenai pendidikan inklusif di lingkup lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

Hasil seminar ini diharapkan dapat membantu para guru untuk mewujudkan lingkungan belajar yang inklusif serta mendukung potensi siswa.

Tag:  #jalankan #program #pengabdian #masyarakat #universitas #pembangunan #jaya #gelar #diskusi #optimalisasi #penerapan #pendidikan #inklusif