Pemilu 2024, Dorong Pemerintah Berikutnya Perbaiki Tata Kelola Sawit Rakyat
Ilustrasi Pemilu 2024. (Dimas Pradipta/JawaPos.com)
22:16
12 Februari 2024

Pemilu 2024, Dorong Pemerintah Berikutnya Perbaiki Tata Kelola Sawit Rakyat

Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendorong siapa pun pemenang Pemilu 2024 yang akan duduk di jajaran pemerintahan berikutnya untuk melakukan perbaikan tata kelola sektor sawit di Indonesia. Ketua SPKS Sabarudin dalam keterangan tertulisnya mengatakan, perbaikan tersebut di antaranya infrastruktur jalan-jalan di desa sawit untuk mempermudah akses transportasi petani sawit dan bisa menekan ongkos produksi pada petani sawit.

Kemudian, lanjutnya, mengupayakan stabilitas Harga Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit agar petani bisa mendapatkan harga yang adil dan bisa mendukung ekonomi dan kesejahteraan petani sawit. Lalu, mempercepat penyelesaian reforma agraria kepada petani sawit, serta meningkatkan tata kelola industri sawit dengan membentuk badan sawit yang di bawah dan diawasi oleh presiden.

Sabarudin mengatakan, hal ini menjadi masalah utama yang selama ini dihadapi sekitar 2,5 juta petani sawit di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, presiden yang akan dipilih oleh petani sawit tentunya yang memiliki pengetahuan kondisi masalah petani dan juga bisa peduli dengan kesejahteraan petani sawit.

Selama ini dengan rusaknya jalan di desa-desa, petani sawit dirugikan. Sebab, akan ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan petani sawit, yakni sekitar Rp 100-200/kg.

Selain itu, jalan rusak juga akan menurunkan kualitas sawit milik petani. Sebab, truk-truk pengangkut sawit milik petani akan bermalam di jalan sebelum sampai di pabrik kelapa sawit.

Harga TBS yang diterima oleh petani sawit juga dirasa tidak adil, karena sekitar 70 persen petani sawit menjual ke tengkulak dengan harga rendah dari harga yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan.

“Setiap bulannya, hitungan kami kerugian petani ada sekitar 30-40 persen menderita kerugian karena menjual kepada petani sawit,” tuturnya.

Dengan harga sawit itu, banyak petani tidak bisa membeli pupuk dan juga melakukan perawatan kebun sesuai dengan good agricultural practice (GAP) yang berakibat pada rendahnya produktivitas.

Sabarudin meminta capres yang terpilih nantinya diminta membentuk Badan Sawit di bawah presiden. Selain itu, alokasi dari dana sawit juga perlu mengutamakan untuk petani sawit kecil.

Terakhir, Sabarudin juga mendorong calon presiden yang terpilih untuk memperbaiki tata kelola program biodiesel yang selama ini hanya menguntungkan konglomerat sawit tetapi belum memberikan dampak kepada petani sawit.

"Perlu juga mempercepat hilirisasi sawit dengan menempatkan petani sebagai pelaku utama," tutupnya.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #pemilu #2024 #dorong #pemerintah #berikutnya #perbaiki #tata #kelola #sawit #rakyat

KOMENTAR