Kenapa Imlek Identik dengan Hujan? Ini Penjelasan secara Ilmiah dan Kepercayaan Masyarakat Tionghoa
Warga melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/1/2024) - Kenapa Imlek identik dengan hujan? simak penjelasan dari sudut pandang ilmiah dan kepercayaan masyarakat Tionghoa yang jadi simbol keberuntungan. 
09:19
10 Februari 2024

Kenapa Imlek Identik dengan Hujan? Ini Penjelasan secara Ilmiah dan Kepercayaan Masyarakat Tionghoa

Kenapa Imlek identik dengan hujan? simak penjelasan berikut.

Tahun Baru Imlek 2024 tahun ini jatuh pada hari ini, Sabtu (10/2/2024).

Perayaan Imlek 2024 adalah sebuah momentum bagi masyarakat Tionghoa dalam mengungkapkan rasa syukur serta harapan di tahun yang baru ini.

Hari Raya Imlek biasanya jatuh pada akhir Januari dan awal Februari yang biasanya selalu turun hujan.

Terutama wilayah Indonesia yang beriklim Tropis, masyarakat selalu mengaitkan Imlek dengan hujan.

Kenapa Imlek Identik dengan Hujan?

Dilansir website Pemkot Bandung, Hujan di saat perayaan Imlek sering disebut pertanda akan datang banyak rejeki yang berlimpah.

Berdasarkan sudut pandang ilmiah, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hari raya Imlek memang selalu jatuh antara akhir Januari dan awal Februari.

Pada saat itu, memang bertepatan dengan puncak musim hujan dan curah hujan yang tinggi.

Hal inilah yang membuat mengapa hari raya Imlek dikatakan identik dengan turunya hujan.

Mengutip Tribun Pontianak, selalu indentik dengan hujan karena perayaan Tahun Baru Imlek juga berdasarkan perhitungan hari dalam fase bulan mengelilingi Bumi dengan Bumi mengelilingi Matahari.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, turunnya hujan saat Imlek menjadi simbol keberuntungan.

Masyarakat Tionghoa percaya hujan adalah simbol keberuntungan.

Para ahli Feng Shui mengatakan jika hujan berarti Dewi Kwan Im sedang menyiram bunga Mei Hwa yang bisa diartikan sebagai berkah dari langit.

Mereka percaya bunga Mei Hwa adalah bunga yang ditanam oleh Dewi Kwan Im sebelum Tahun Baru Imlek.

Alasan lain mengapa hujan identik dengan simbol keberuntungan adalah karena tidak lepas dari sejarah suku Tionghoa.

Sejarahnya, warga Tionghoa sebagian besar berprofesi sebagai petani dan mencari nafkah dengan berkebun.

Maka pada saat Tahun Baru Imlek dirayakan dalam bentuk rasa syukur masyarakat Tionghoa atas datangnya musim semi.

Karena pada musim tersebut mereka merasa dipenuhi berkah, mulai dari panen yang melimpah hingga musim semi yang indah.

Itulah sebabnya Tahun Baru Imlek juga dikenal sebagai festival musim semi.

Mulanya, Tahun Baru Imlek adalah perayaan yang dilakukan oleh para petani di China untuk menyambut musim semi setiap tahun.

Warga memasang lampion di Kelenteng Bio Hian Thian Siang Tee Palmerah, Jakarta Senin (5/2/2024).  Pemasangan Lampion di Klenteng Hian Thian Siang Tee untuk menyambut perayaan tahun baru Imlek. Semua lampion yang dipasang terdapat nama-nama tokoh masyarakat Tionghoa. (Tribunnews/Jeprima) Warga memasang lampion di Kelenteng Bio Hian Thian Siang Tee Palmerah, Jakarta Senin (5/2/2024). Pemasangan Lampion di Klenteng Hian Thian Siang Tee untuk menyambut perayaan tahun baru Imlek. Semua lampion yang dipasang terdapat nama-nama tokoh masyarakat Tionghoa. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

Pada momen ini, mereka menyampaikan rasa syukur dan berdoa dengan harapan mendapatkan berkah melimpah di tahun depan.

Biasanya akan ada ritual yang menentukan apakah saat Imlek akan turun hujan atau tidak.

Ritual yang dijalankan di antaranya dengan memakan makanan seperti onde-onde atau di China disebut Jian Dui.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul "Mengapa Selalu Turun Hujan saat Perayaan Tahun Baru Imlek dan Apa Makna Dalam Budaya Cina?"

(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)(Tribun Pontianak/Rizky Zulham)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #kenapa #imlek #identik #dengan #hujan #penjelasan #secara #ilmiah #kepercayaan #masyarakat #tionghoa

KOMENTAR