Puncak Arus Mudik Natal 2025 Diprediksi pada 24 Desember, Arus Balik 2 Januari 2026
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memprediksi puncak arus mudik Natal 2025 akan terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada Jumat, 2 Januari 2026.
“Puncak perjalanan diperkirakan pada Rabu, 24 Desember 2025, untuk arus keberangkatan dan Jumat, 2 Januari 2026, untuk arus balik dan kepulangan,” ujar Dudy dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Dia menuturkan, dua tanggal tersebut akan menjadi fokus utama pengendalian lalu lintas dan pengaturan operasional seluruh moda transportasi.
“Tanggal-tanggal ini akan menjadi fokus pembatasan lalin, penambahan layanan, dan pengaturan transportasi,” kata Dudy.
Pada puncak keberangkatan 24 Desember 2025, lanjut Dudy, mayoritas masyarakat memilih berangkat pada pagi hari.
Hal serupa juga diperkirakan terjadi pada puncak arus balik.
“Mayoritas responden memilih jam keberangkatan pada rentang 07.00–09.59. Adapun puncak kepulangan nasional Jumat, 2 Januari, responden memilih jam kepulangan rentang pukul 07.00–09.00,” kata Dudy.
“Sehingga kecenderungan pemilihan jam keberangkatan dan kepulangan akan menjadi dasar pengaturan operasional terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, dan jam-jam puncak,” imbuh dia.
Dalam survei yang dilakukan Kemenhub bersama BPS, Kominfo, dan akademisi, mobil pribadi masih menjadi moda transportasi yang paling banyak dipilih masyarakat pada masa libur akhir tahun ini.
“51,12 juta orang atau 42,78 persen dari total responden memilih menggunakan mobil pribadi, diikuti sepeda motor, bus, mobil sewa, travel, serta moda udara dan kereta api,” ungkap Dudy.
Oleh karena itu, Dudy menekankan bahwa preferensi tersebut menuntut pengelolaan lalu lintas secara lebih intensif, terutama di ruas jalan tol dan akses menuju simpul transportasi.
“Preferensi masyarakat terhadap kendaraan pribadi menunjukkan perlunya manajemen lalin yang intensif, khususnya pada ruas tol dan akses pada simpul transportasi,” katanya.
Dudy mengatakan potensi kepadatan arus mudik juga terjadi di sejumlah rute pilihan masyarakat, baik jalur arteri maupun jalan tol.
“Responden memilih melewati jalur arteri dan jalur utama lainnya sebesar 5,84 juta atau 26,54 persen, dengan perkiraan jalur lain yang akan dilintasi berada di Jatim, Mojokerto, Jombang, Madiun, Malang, Sidoarjo,” kata Dudy.
Sementara, pengguna jalan tol diperkirakan paling banyak melewati wilayah padat lalu lintas di sekitar Jabodetabek.
“Mayoritas responden memilih akan melintasi ruas tol di area Bandung, Cikampek, Bogor, sebanyak 5,79 persen atau 27,50 juta orang,” kata Dudy.
Untuk itu, Dudy menilai bahwa rekayasa lalu lintas dan peningkatan fasilitas di titik rawan kemacetan perlu dipersiapkan sejak dini.
“Sehingga baik jalur arteri maupun jalur tol, potensi kemacetan pada titik-titik rawan perlu diantisipasi melalui rekayasa lalu lintas dan penambahan fasilitas pelayanan atau peristirahatan,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Dudy mengungkapkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mencapai 119,5 juta orang.
“Dari hasil survei tersebut, terdapat beberapa faktor pendorong mobilitas masyarakat, antara lain libur panjang, peningkatan kualitas infrastruktur konektivitas, tren wisata yang tinggi, nilai budaya bagi saudara-saudara kita yang ingin merayakan Natal di kampung halaman, serta aspek ekonomi,” kata Dudy.
Tag: #puncak #arus #mudik #natal #2025 #diprediksi #pada #desember #arus #balik #januari #2026