KCI Diminta Perbaiki Komunikasi Internal Usai Isu Pegawai Dipecat Gara-gara Tumbler
- Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI Muhamad Sarmuji mendorong manajemen KAI Commuter Indonesia (KCI) untuk memperkuat komunikasi internalnya.
Hal ini disampaikan Sarmuji saat merespons viralnya informasi pemecatan seorang pegawai KAI Commuter Indonesia (KCI) karena hilangnya tumbler milik penumpang KRL.
“Petugas front liner bekerja dalam tekanan tinggi setiap hari. Jangan sampai mereka menjadi korban dari miskomunikasi atau rumor yang belum terverifikasi. Evaluasi penting, tapi harus disertai perlindungan terhadap hak-hak pekerja,” ucap Sarmuji, kepada wartawan, Kamis (27/11/2025).
Meski akhirnya kabar pemecatan itu dibantah KCI, rumor tersebut sempat beredar dan viral di media sosial.
Oleh karenanya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini menekankan pentingnya keterbukaan informasi agar tidak ada ruang bagi rumor untuk berkembang.
“KCI sudah menegaskan bahwa pemecatan pegawai tidak bisa dilakukan sembarangan karena ada aturan kepegawaian dan ketenagakerjaan yang jelas. Itu langkah yang tepat," ujar dia.
Anggota Komisi VI DPR RI ini juga meminta pihak KCI serta BUMN lain menjadikan kasus tersebut sebagai pelajaran.
Menurut dia, BUMN perlu menangani masalah dan informasi yang beredar secara teliti dan tidak tergesa-gesa.
“Saya meminta manajemen KCI dan seluruh BUMN transportasi untuk berhati-hati sebelum memberikan sanksi atau mengambil keputusan penting berdasarkan informasi awal yang belum tentu benar," ucap Sarmuji.
Menurut dia, informasi yang viral tetap harus diverifikasi secara menyeluruh.
Hal ini dinilai perlu agar tidak menimbulkan persepsi keliru yang dapat merugikan pekerja maupun institusi.
"Verifikasi dan klarifikasi harus menjadi langkah pertama, bukan justru reaksi spontan karena tekanan opini publik,” ujar Sarmuji.
Di sisi lain, ia mengingatkan masyarakat untuk menjaga barang pribadi saat beraktivitas di tempat umum.
Sarmuji menyarankan masyarakat juga memanfaatkan layanan lost and found yang sudah tersedia di setiap stasiun.
“Transportasi publik hanya bisa berjalan dengan nyaman jika ada saling pengertian antara operator dan pengguna. Kesadaran menjaga barang pribadi harus berjalan seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan,” ujar dia.
Kronologi kasus
Sebelumnya, beredar informasi di media sosial yang menyebut petugas pelayanan KRL Commuter Line dipecat setelah diduga terlibat dalam hilangnya sebuah tumbler milik penumpang yang tertinggal di dalam kereta.
Kasus ini berawal ketika penumpang bernama Anita lupa membawa cooler bag yang dibawanya usai menaiki KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung pada Senin (17/11/2025) pukul 19.00 WIB.
Ia kemudian melapor kepada petugas pada malam hari itu juga.
Barang itu langsung diamankan dan sempat didokumentasikan oleh satpam PT KAI bernama Argi.
Ketika hendak diambil pada keesokan harinya, Anita terkejut karena isi di dalam cooler bag itu, yakni sebuah tumbler, sudah hilang. Tasnya kembali, tetapi isinya tidak.
Kasus ini pun viral di media sosial setelah Anita membuat sebuah utasan di akun Thread pribadinya, @anitadewl, mengenai kejadian itu.
Ia menganggap ada indikasi pelanggaran prosedur operasional standar (SOP) penanganan barang hilang di lingkungan KAI.
Menanggapi kabar pemecatan, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, membantahnya.
Ia menegaskan tidak ada pemecatan pegawai atas kejadian tersebut karena perusahaan memiliki aturan dan prosedur terkait kepegawaian yang mengacu pada regulasi ketenagakerjaan.
"Kami perlu melakukan penelusuran lebih dulu untuk memastikan kejadian sebenarnya. KAI Commuter sendiri tidak melakukan pemecatan sebagaimana isu beredar," ujarnya dalam keterangan tertulis, hari ini.
Tag: #diminta #perbaiki #komunikasi #internal #usai #pegawai #dipecat #gara #gara #tumbler