



Soal Pembangunan Pagar di Rinjani, Menhut: Jangan Disamakan dengan Buat Pagar Kantor
- Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli menanggapi dorongan publik untuk membuat pagar di sepanjang jalur pendakian menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Raja Juli, melakukan pemagaran tersebut tidak semudah membuat pagar untuk area kantor.
“Sekali lagi, imajinasi kita tentang gunung itu jangan disamakan dengan kita sedang mager kantor itu. Anda tahu enggak berapa jaraknya yang harus dipager gitu,” kata Raja Juli di kantor Basarnas, Senin (30/6/2025), dikutip dari video Antaranews.
Namun, Menhut menegaskan bahwa pihaknya tidak antikritik. Sebaliknya, menerima kritik tersebut untuk membenahi yang dirasa perlu dilakukan.
“Sekali lagi, ini kita tidak antikritik ya. Kita justru menerima kritik sebagai sesuatu yang produktif, yang baik,” ujarnya.
Bahkan, Raja Juli mengakui bahwa sarana dan prasarana adalah hal yang memang harus terus diperbaiki.
“Sarpras, sarana dan prasarana tentu adalah bagian yang harus kita perbaiki,” katanya.
Hanya saja, Raja Juli juga mengingatkan bahwa kesadaran untuk menyiapkan diri juga penting saat bertualang di alam bebas.
“Tapi yang tak kalah penting itu juga kesadaran dan menyiapkan diri,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, usul pemagaran tersebut muncul usai pendaki wanita asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27), jatuh di Cemara Nunggal saat mendaki Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025.
Lima hari kemudian, Juliana Marins berhasil ditemukan dan dievakuasi tetapi dalam keadaan tidak bernyawa di kedalaman 600 meter.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii menjelaskan, tujuh orang penyelamat yang telah diturunkan tim SAR gabungan berhasil menjangkau kedalaman 400 meter pada Selasa, 24 Juni 2025, pukul 16.52 Wita.
Kemudian, pukul 18.00 Wita, satu orang penyelamat dari Basarnas atas nama Hafid Hasadi berhasil menjangkau korban di kedalaman 600 meter.
"Yang kita sebut datum poin di mana sebelumnya kita perkirakan korban ada di posisi kedalaman 400 meter, dan ternyata setelah kita bisa menjangkau korban, ternyata ada pergeseran turun ke bawah lagi di kedalaman 600 meter," kata Syafii.
Petugas lalu memeriksa korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan.
Tag: #soal #pembangunan #pagar #rinjani #menhut #jangan #disamakan #dengan #buat #pagar #kantor