



Jemaah Haji Wafat Tercatat 412 Orang, Pihak Saudi Titip Pesan soal Kesehatan
- Jumlah jemaah haji Indonesia 2025 yang wafat terus bertambah. Data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) menyebut ada 412 jemaah wafat. Pemerintah Arab Saudi titip pesan supaya kesehatan jemaah dipersiapkan dalam musim haji berikutnya.
Berdasarkan data Siskohat Kemenag, jemaah haji wafat didominasi laki-laki sebanyak 249 orang (60,44 persen). Sementara jemaah haji perempuan yang wafat ada 163 orang (39,56 persen). Dari aspek usia, jemaah lansia yang wafat ada 262 orang (63,59 persen). Sisanya 150 jemaah wafat di rentang usia 41-64 tahun.
Banyaknya jemaah wafat, termasuk urusan kesehatan jemaah disinggung Wakil Menteri Haji (Wamenhaj) Arab Saudi Abdul Fattah Mashat. Dalam kunjungan di kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, Abdul Fattah menyebut meskipun haji tahun ini diwarnai sejumlah catatan teknis. Namun hal tersebut masih dalam batas wajar. Mengingat besarnya jumlah jemaah Indonesia.
Dia menegaskan semua catatan teknis tersebut telah berhasil dimitigasi dengan baik berkat koordinasi yang solid antara PPIH Arab Saudi, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dan para penyedia layanan (syarikah).
Abdul Fattah juga menyoroti kelancaran proses pemulangan jemaah yang berlangsung tanpa kekacauan. Serta memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan jemaah haji Indonesia. Menurut dia, tingkat istithaah kesehatan dan angka kematian jemaah perlu menjadi perhatian dalam proses persiapan haji ke depan. “Semoga kerja sama strategis antara Indonesia dan Arab Saudi ini dapat terus diperkuat dan ditingkatkan demi pelayanan terbaik kepada Duyufurrahman (tamu Allah),” jelasnya.
Lebih lanjut Khairunas menyatakan apresiasi dan pengakuan langsung dari Wakil Menteri Haji dan Umrah Saudi itu menjadi bukti nyata bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan sukses. “Pernyataan Wamenhaj menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola pelayanan haji secara profesional dan terkoordinasi," kata Khairunas dalam keterangannya Minggu (29/6) malam.
Menurut dia, capaian itu adalah hasil kerja keras seluruh jajaran PPIH dan bentuk nyata komitmen pelayanan terbaik kepada jemaah. Kesuksesan ini, lanjut Khairunas, sejalan dengan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pemantau Itjen Kemenag.
Dia mengatakan Itjen Kemenag telah menurunkan 17 orang untuk melakukan pemantauan langsung selama penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, Irjen menilai bahwa secara umum penyelenggaraan haji berjalan baik. “Semua jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan wukuf di Arafah. Tidak ada satu pun jemaah yang tertinggal atau tidak wukuf," terangnya.
Secara umum jemaah telah mendapatkan layanan yang baik. Utamanya jemaah haji dapat melaksanakan wukuf di Arafah, tanpa seorang pun yang tertinggal.
Menurut Khairunas, hasil itu tidak hanya mencerminkan kesiapan teknis. Tetapi juga menunjukkan bahwa sistem tata kelola haji Indonesia terus membaik. Serta berbasis pada prinsip akuntabilitas dan koordinasi lintas sektor. "Kami mengapresiasi kerja keras semua pihak, mulai dari Kemenag, PPIH, mitra Arab Saudi, hingga petugas lapangan," katanya.
Bagi Khairunas, pengawasan yang ketat dan kolaboratif menjadi kunci utama keberhasilan tahun ini. Dia berharap keberhasilan tahun ini dapat menjadi pijakan untuk persiapan haji tahun depan yang lebih baik lagi. Terutama dalam aspek pelayanan, kesehatan, dan perlindungan jemaah haji Indonesia. (wan)
Tag: #jemaah #haji #wafat #tercatat #orang #pihak #saudi #titip #pesan #soal #kesehatan