



Eks Dubes untuk Iran Kritik RI yang Kecam Serangan Israel: Kenapa Tak Kutuk?
- Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Iran, Dian Wirengjurit, mempertanyakan sikap resmi pemerintah Indonesia yang hanya mengecam, namun tidak secara tegas mengutuk serangan militer Israel ke Iran yang memicu eskalasi konflik di Timur Tengah.
Dian menilai, apa yang dilakukan Israel bukan hanya provokatif, tetapi juga melanggar hukum internasional, terutama karena Iran merupakan negara anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), sedangkan Israel tidak.
“Kalau saya, kenapa sih kita takut-takut mengutuk? Orang sudah jelas apa yang dilakukan Israel di Gaza itu adalah pembantaian. Juga kemarin ketika Israel mulai menyerang lebih dahulu sebuah negara yang anggota NPT diserang oleh negara non-anggota NPT yang memiliki senjata nuklir, tapi kita hanya mengecam. Kenapa kita tidak mengutuk sih?" tanya Dian dalam diskusi daring bertajuk “Senjata Nuklir atau Pergantian Rezim? Perkembangan Perang Israel-Iran”, Rabu (25/6/2025).
Dian secara terbuka menyatakan keraguannya terhadap klaim bahwa Indonesia bisa berperan signifikan dalam penyelesaian konflik Timur Tengah.
Menurutnya, Indonesia tidak memiliki kekuatan diplomatik yang cukup, terutama karena tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
"Kita belum mengakui Israel, bagaimana mau berperan jadi penengah? Waktu saya di Jenewa, saya pernah fasilitasi pertemuan dengan pejabat Israel. Tapi mereka bilang syaratnya satu: Akui dulu Israel. Kita tidak bisa, karena konstituen kita belum siap. Pertemuan itu akhirnya hanya jadi makan siang,” beber Dian.
Dalam pandangan Dian, dinamika perang menunjukkan Israel tidak siap menghadapi konflik berkepanjangan.
Ia bahkan menyebut, permintaan bantuan Israel kepada Amerika merupakan indikasi bahwa militer Israel telah kewalahan menghadapi Iran.
“Dari ketika Israel gagah-gagahan menganggap Iran dalam kondisi lemah karena puluhan tahun sanksi ditambah dengan tenaga, biaya, dan aspek militernya membantu ketiga proksi, dianggap lemah Iran kondisinya. Ternyata tidak," ungkap Dian.
"Iran punya kemampuan yang luar biasa. Kalau saya tidak heran, karena dia adalah sebuah peradaban yang telah mengalami berbagai pasang surut ribuan tahun melawan invasi asing, baik hasilnya kalah ataupun menang," tambah dia.
Selain menyoroti sikap Indonesia, Dian juga mempertanyakan netralitas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam menilai program nuklir Iran.
Ia mengutip bocoran Wikileaks soal dugaan keberpihakan IAEA terhadap kepentingan Amerika Serikat.
"Bahkan kalau saya boleh jujur, bacalah sejarah bahwa IAEA itu tidak pernah objektif, atau sangat parsial dalam melakukan inspeksi ke Iran. Satu, karena inspekturnya adalah sebagian besar dari negara Barat yang sebagian besar diketahui bertujuan intelijen untuk negaranya masing-masing atau kepentingan negara Barat," jelasnya.
Tag: #dubes #untuk #iran #kritik #yang #kecam #serangan #israel #kenapa #kutuk