



Mengintip Barak Praja IPDN, Tempat Tidur Kepala Daerah pada Retreat Gelombang Kedua
Sebanyak 87 kepala daerah peserta retreat gelombang kedua akan menginap di barak praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, selama pelaksanaan retreat pada 22-26 Juni 2025 mendatang.
Pada Kamis (19/6/2025) hari ini, Kompas.com mendapat kesempatan meninjau secara langsung barak yang menjadi tempat menginap puluhan kepala daerah tersebut, salah satunya adalah gedung barak Sulawesi Barat.
Ada dua tipe ruang tidur di barak tersebut, yakni kamar dengan fasilitas satu tempat tidur dan dua tempat tidur.
Kamar dengan satu tempat tidur akan digunakan oleh gubernur dan wakil gubernur, sedangkan kamar dengan dua tempat tidur akan diisi oleh wali kota, wakil wali kota, bupati, dan wakil bupati.
Masing-masing kamar juga dilengkapi dengan cermin, meja dan kursi, serta kamar mandi dengan shower dan toilet duduk.
Kendati demikian, kamar-kamar tersebut tidak dilengkapi dengan alat penyejuk udara, baik kipas angin atau air conditioner (AC).
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menilai, alat penyejuk udara tidak diperlukan karena udara di Jatinangor sudah cukup sejuk.
"Saya sudah mencoba menginap di sini, mencoba nginap di barak praja, mencoba nginap juga di tempat, di kamar-kamar calon tempat menginap barak kepala daerah. Dan rasanya nggak perlu AC, ya perlunya selimut, nggak mungkin pakai AC itu dingin sekali. Jadi cukup apa adanya seperti itu," kata Bima Arya.
Bima menyebutkan, kampus IPDN dipilih sebagai lokasi retreat karena dinilai efisien dari sisi jarak dan biaya.
"Karena di sini fasilitasnya sangat memadai dan sangat efisien, artinya menginapnya enggak bayar, mengakses ke sini juga cepat, dari Jakarta hanya satu jam," kata Bima.
Selain itu, Kemendagri juga ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa mereka punya kampus yang bagus di Jatinangor.
Menurut Bima, kampus IPDN perlu dikenalkan kepada publik untuk menunjukkan bahwa Kemendagri menyiapkan para praja yang akan melayani warga dengan baik.
"Dan para praja ini juga mendapatkan kesempatan bisa berkomunikasi, belajar dari para senior yang menjadi walikota, bupati, atau gubernur," ujar mantan wali kota Bogor itu.
Bima menambahkan, selama mengikuti retreat, para kepala daerah juga dapat berinteraksi dengan para praja IPDN yang sedang menempuh pendidikan di kampus itu.
"Bupati, gubernur, wali kota juga bisa berkomunikasi dengan adik-adiknya di sini yang suatu saat nanti mungkin juga akan menjadi bagian dari mereka. Jadi nyambung lah kalau di sini," kata Bima.
Retreat gelombang kedua akan diikuti oleh 87 kepala daerah, dengan posisi gubernur dan wakil gubernur 6 peserta, walikota dan wakil walikota 6 peserta, bupati 38 peserta, dan wakil bupati 37 peserta.
Tag: #mengintip #barak #praja #ipdn #tempat #tidur #kepala #daerah #pada #retreat #gelombang #kedua