



Masyarakat Indonesia Diperkirakan Habiskan 10 Miliar Dollar AS Berobat ke Luar Negeri
- Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin memperkirakan masyarakat Indonesia menghabiskan sekitar 10 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp162,3 triliun (dengan nilai tukar Rp 16.200) untuk mendapatkan layanan kesehatan di luar negeri.
Menkes lantas menyebut, tiga negara yang menjadi tujuan mendapatkan layanan kesehatan yakni Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.
"Antara 1 atau 2 juta warga Indonesia setiap tahun yang pergi ke luar negeri. 10 miliar dollar AS itu hampir 1 persen dari total GDP (Gross Domestic Product),” ujar Budi Gunadi dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6/2025), dikutip dari Antaranews.
Oleh karena itu, Menkes menyoroti perlunya membangun pariwisata kesehatan domestik di destinasi tujuan wisata seperti di Bali, Labuan Bajo atau Batam. Sehingga, masyarakat Indonesia akan lebih tertarik mengeluarkan uangnya untuk berobat di dalam negeri.
"Jadi, mereka bisa menggunakan uangnya bukan saja untuk melihat atau menikmati pantai atau lukisan, atau budaya untuk berlibur, tapi juga untuk mendapatkan layanan kesehatan,” kata Budi Gunadi.
Tak hanya masyarakat Indonesia, Menkes menyebut, pembangunan pariwisata kesehatan di lokasi strategis bisa menarik warga negara asing.
"Mari kita maju bersama-sama karena menyatukan layanan kesehatan dan pariwisata, kita bisa membangun negara Indonesia yang lebih kuat dan lebih sehat dan juga negara yang lebih maju," ujarnya.
Potensi PDB 84 Miliar Dollar AS
Apalagi, Budi Gunadi memperkirakan potensi Produk Domestik Bruto (PDB) atau GDP dari pariwisata kesehatan tersebut mencapai sebesar 84 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.362 triliun.
Dalam perhitungannya, Budi Gunadi memaparkan bahwa usia rata-rata Indonesia adalah sekitar 70 tahun. Lalu, mereka menggunakan sampai 140 dollar AS atau setara Rp 2,3 juta per tahun untuk kesehatan. Sehingga, pengeluaran total sebesar 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 648 miliar.
Namun, Menkes memperkirakan bahwa angka tersebut akan terus meningkat tiap tahunnya karena populasi yang semakin menua.
Kemudian, Budi Gunadi menggunakan Malaysia sebagai asumsi perhitungan untuk Indonesia.
Menurut dia, setiap penduduk mengeluarkan rata-rata 400 dollar AS atau sekitar Rp 6,5 juta untuk kesehatan per tahunnya. Lalu, usia harapan hidupnya rata-rata 76 tahun. Sehingga dikalikan 280 juta penduduk, potensinya ada sekitar 84 miliar dollar AS.
"1 persen GDP (PDB) itu berarti 15 miliar. Jadi, 84 miliar (dollar AS) itu hampir enam persen dari peningkatan PDB dalam sektor layanan kesehatan saja,” kata Menkes.
Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Badan Pengusahaan (BP) Batam tengah mengembangan Batam International Health and Tourism Special Economic Zone atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional di Batam, Kepulauan Riau.
Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengungkapkan bahwa pembangunan gedung-gedung baru sesuai kebutuhan akan dimulai pada 2025.
"Untuk tahun depan, proses pengembangan KEK Pariwisata Kesehatan akan dimulai. Sementara ini, kami akan memanfaatkan fasilitas yang ada di RSBP Batam, namun pembangunan gedung-gedung baru sesuai kebutuhan akan dimulai pada 2025," ujar Ariastuty, sebagaimana diberitakan Antaranews pada 11 Desember 2024.
Tag: #masyarakat #indonesia #diperkirakan #habiskan #miliar #dollar #berobat #luar #negeri