Wakili DPR di Forum ICOP Prancis, Titiek Soeharto: Kami Bukan Cuma Pembuat UU tapi Penjaga Laut
Anggota DPR RI, Titiek Soeharto. (Twitter)
22:12
11 Juni 2025

Wakili DPR di Forum ICOP Prancis, Titiek Soeharto: Kami Bukan Cuma Pembuat UU tapi Penjaga Laut

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto menegaskan laut Indonesia bukan cuma sekedar kedaulatan negara. Namun, kata dia, laut juga bersinggungan dengan ketahanan pangan dan kelangsungan hidup nasional.

Hal itu ditegaskan kembali oleh Titiek Soeharto dalam peluncuran koalisi parlemen untuk perlindungan laut atau International Coalition for Ocean Protection (ICOP) di Centre Univesitaire Mediterraneen (CUM) de Niza, Green Zone, Prancis, Minggu, 8 Juni 2025.

“Kesehatan laut adalah isu kelangsungan hidup nasional, ketahanan pangan, dan kedaulatan kami. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan berada di jantung segitiga terumbu karang-pusat keanekaragaman hayati laut dunia,” kata Titiek Soeharto dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 11 Juni 2025.

Titiek Soeharto mengatakan, Komisi IV DPR RI membentuk Kaukus Laut lintas partai, yang kini berkembang menjadi Kaukus Konservasi untuk mengintegrasikan isu darat dan laut.

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto saat berpidato dalam peluncuran koalisi parlemen untuk perlindungan laut atau International Coalition for Ocean Protection (ICOP) di Centre Univesitaire Mediterraneen (CUM) de Niza, Green Zone, Prancis, Minggu, 8 Juni 2025. (Dok Tim Titiek Soeharto)Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto saat berpidato dalam peluncuran koalisi parlemen untuk perlindungan laut atau International Coalition for Ocean Protection (ICOP) di Centre Univesitaire Mediterraneen (CUM) de Niza, Green Zone, Prancis, Minggu, 8 Juni 2025. Dalam pidatonya di forum internasional itu, Titiek Soeharto menyebut jika anggota parlemen di Indonesia bukan hanya bertugas membuat produk pundang-undang. Menurutnya, anggota DPR juga bertugas sebagai penjaga laut.  (Dok Tim Titiek Soeharto)

“DPR RI berkomitmen menjadi anggota aktif dan konstruktif dalam koalisi ini. Kita tidak hanya bertugas sebagai pembuat undang-undang, tetapi juga sebagai penjaga laut bagi generasi kini dan mendatang,” beber Titiek Soeharto. 

Di samping itu, Titiek juga mengatakan salah satu pencapaian dalam pertemuan tingkat tinggi itu adalah dukungan legislatif terhadap Tropical Forest and Coral Reef Conservation Act (TFCCA), yang memungkinkan pertukaran utang sebesar $35 juta untuk perlindungan terumbu karang. 

Menurut Titiek, dukungan yang diberikan perwakilan Indonesia di forum internasional ICOP bukan cuma memenuhi pencapaian secara diplomatik. Titiek menyebut jika dukungan dari DPR RI demi kemakmuran di wilayah maritim.  

“Ini bukan sekadar pencapaian diplomatik, tapi juga hasil dukungan kebijakan dan anggaran legislatif. Ini bukan hanya tentang konservasi, tetapi juga mendukung perikanan dan mata pencaharian," ungkap Titiek Soeharto.

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. (Suara.com/Bagaskara)Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dalam forum internasional ICOP yang digelar di Prancis, baru-baru ini menyebut jika anggota parlemen tidak hanya membuat produk undang-undang tapi juga menjaga kawasan maritim di Indonesia. Dalam pidatonya di forum internasional itu, Titiek Soeharto menyebut jika anggota parlemen di Indonesia bukan hanya bertugas membuat produk pundang-undang. Menurutnya, anggota DPR juga bertugas sebagai penjaga laut. (Suara.com/Bagaskara)

Selain itu, Titiek Soeharto turut menekankan bahwa DPR RI siap mengintegrasikan Coral Bond dalam strategi pembangunan nasional melalui Kaukus Konservasi yang baru diluncurkan.

Lebih lanjut, Titiek Soeharto juga menyatakan komitmennya meratifikasi biodiversity beyond national jurisdiction atau BBNJ (keanekaragaman hayati di luar yurisdiksi nasional), dengan memperkuat koordinasi antar-kementerian, dan memperluas kawasan konservasi dekat laut lepas. 

Dalam kesempatan itu, Titiek menekankan bahwa DPR RI siap mengintegrasikan Coral Bond dalam strategi pembangunan nasional melalui Kaukus Konservasi yang baru diluncurkan.

"Kami ingin belajar dari negara lain mengenai partisipasi pemangku kepentingan dan blue finance. Indonesia berkomitmen melindungi 30 persen wilayah lautnya pada 2045, didukung oleh lembaga kuat, pembiayaan jangka panjang, dan partisipasi masyarakat," pungkas Titiek Soeharto. 

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #wakili #forum #icop #prancis #titiek #soeharto #kami #bukan #cuma #pembuat #tapi #penjaga #laut

KOMENTAR