



Penjelasan BGN Mengenai Manfaat Susu dalam MBG
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menerapkan gizi seimbang sebagai asupan penting dalam masa pertumbuhan anak, termasuk manfaat besar dari susu.
Tim Pakar Bidang Susu Badan Gizi Nasional (BGN) yang juga merupakan Guru Besar di Institut Pertanian Bogor (IPB) Epi Taufik mengatakan, berdasarkan International Dairy Federation (IDF), lebih dari 160 juta anak-anak di seluruh dunia telah mendapatkan manfaat dari susu yang biasanya menjadi satu paket dengan program makan di sekolah.
“Adanya susu justru menjadi pelengkap nilai gizi dari paket makanan yang diberikan,” kata Epi, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (9/6/2025).
Kepala BGN Dadan Hindayana sebelumnya menegaskan bahwa anaknya yang mengonsumsi susu 2 liter per hari memiliki tinggi badan yang melebihi dirinya.
Menurut Epi, berdasarkan data perhitungan internal, kandungan kalsium dalam paket makanan MBG berkisar 7-12 persen asupan kecukupan gizi (AKG).
“Nilai tersebut (cukup) untuk mendukung human peak height velocity (perkembangan manusia) yang tadi disampaikan (Kepala BGN)," kata dia.
"Setidaknya 25 persen AKG kalsium dibutuhkan bagi anak-anak tersebut. Dan sumber kalsium yang siap tersedia dan mudah dicerna karena bentuknya cair adalah susu," ujar dia.
Menurut dia, susu menjadi sarana yang mampu memberikan 13 nutrien esensial sebagai bahan bakar utama pertumbuhan anak-anak karena di dalamnya mengandung kalsium, vitamin D, B12, dan protein.
"Tubuh kita tidak dapat membuat kalsium dan kita perlu mendapatkan kalsium dari makanan kita,” ujar dia.
Dia menegaskan bahwa susu dan produk olahan susu adalah sumber kalsium dalam bentuk cair terbaik selain sumber-sumber lain yang bentuknya padat.
“Kalsium, vitamin D, vitamin, dan mineral lain dalam susu sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi," ujar Epi.
Epi melanjutkan, dari hasil penelitian di India pada 2022, konsumsi susu bagi anak-anak yang kekurangan gizi justru berpengaruh nyata, terutama dalam memerangi terhambatnya pertumbuhan dan kekurusan alias stunting.
“Susu juga berdampak positif terhadap keterampilan kognitif pada anak-anak sekolah,” kata dia.
"Produk susu yang akan diberikan dalam program MBG bagi TK/PAUD sampai dengan SD/MI adalah susu UHT atau pasteurisasi yang diberikan satu kali per hari dengan volume 115 mililiter,” tegas dia.
Adapun untuk siswa SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA, volumenya 125 ml, dan produk susu bagi kedua kelompok pelajar tersebut harus mengandung minimal susu segarnya sebanyak 20 persen.
Komposisi gizinya mengikuti Peraturan BPOM Nomor 13/2023 tentang Kategori Pangan, yaitu susu cair plain lain dalam bentuk susu lemak penuh rekombinasi dengan kadar lemak minimal 3 persen, protein minimal 2,7 persen, serta kadar karbohidrat dan mineral minimal 7,8 persen.
Sementara itu, menurut Pedoman Gizi Seimbang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 41 Tahun 2014 dan FAO & WHO, Guidelines on Milk Consumption for School-Age Children malah menganjurkan konsumsi susu harian.
"Bagi anak-anak usia mulai TK hingga SMA sebanyak satu sampai dengan dua gelas per hari atau sekitar 200–400 ml per hari,” ujar dia.
"Oleh karena itu, volume pemberian susu dalam MBG untuk siswa TK-SMA telah sesuai dengan pedoman yang ada karena berada pada kisaran di bawah anjuran maksimal tersebut," tambah Epi.