Meutya Hafid Tinjau Laboratorium Pengujian Perangkat Elektronik Terbesar di Asia Tenggara
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meninjau langsung fasilitas Indonesia Digital Cash House (IDCH), di BBPPT Tapos Depok, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025).(KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI)
15:42
4 Juni 2025

Meutya Hafid Tinjau Laboratorium Pengujian Perangkat Elektronik Terbesar di Asia Tenggara

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid meninjau langsung fasilitas Indonesia Digital Test House (IDTH), laboratorium pengujian perangkat digital dan telekomunikasi terlengkap serta terbesar di Asia Tenggara.

IDTH merupakan laboratorium pengujian yang menjadi fasilitas terlengkap dan terbesar di Asia Tenggara, dan bukti nyata dari investasi jangka panjang negara dalam membantu ketahanan pengujian perangkat telekomunikasi dan digital nasional,” kata Meutya, di BBPPT Tapos Depok, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025).

Meutya menegaskan pentingnya laboratorium ini sebagai bentuk investasi jangka panjang negara dalam menjaga keselamatan rakyat dari dampak radiasi elektromagnetik.

“Negara memiliki kewajiban untuk memastikan pancaran gelombang dari perangkat yang menyentuh tubuh manusia berada dalam batas aman dan terkendali,” ujar dia.

Ia menuturkan, IDTH menjadi benteng utama dalam memastikan semua perangkat digital telah diuji secara ilmiah dan transparan sebelum digunakan masyarakat.

Dia mengatakan, sejak James Clerk Maxwell memperkenalkan teori medan elektromagnetik pada 1864, dunia mulai memahami bahwa gelombang tak terlihat membawa energi yang berinteraksi dengan tubuh manusia.

Karena itu, pengujian Specific Absorption Rate (SAR) dan Electromagnetic Compatibility (EMC) menjadi wajib dilakukan.

“Yang tidak terlihat bukan berarti tidak berdampak. Proses pengujian adalah jantung dari ekosistem digital yang sehat,” ujar Meutya.

Standar WHO dan International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection menyebutkan bahwa tingkat penyerapan energi elektromagnetik pada tubuh tidak boleh melebihi 2 Watt/kg untuk organ tubuh tertentu dan 0,08 Watt/kg untuk seluruh tubuh secara rata-rata.

Meutya mengungkapkan bahwa banyak perangkat digital yang masuk ke Indonesia sebelumnya harus diuji di luar negeri.

Namun, dengan hadirnya IDTH, hal itu akan berubah.

Mulai 2024, target pemerintah adalah menggeser proses pengujian ke dalam negeri secara penuh pada akhir 2025.

“Kita punya laboratorium terlengkap, SDM unggul, dan komitmen kuat. Setiap hasil uji harus tepat waktu, tepercaya, dan diakui lintas negara,” tegas dia.

Dalam kesempatan itu, Meutya juga menyampaikan pentingnya kerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk mempercepat proses akreditasi dan validasi hasil uji.

Indonesia bahkan sudah memulai kerja sama teknis internasional, termasuk dengan China.

Meutya mengingatkan bahwa perangkat yang diuji bukanlah sekadar benda, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari, bahkan menyentuh anak-anak.

“Yang kita uji bukan hanya perangkat, tapi entitas yang nanti ada di tangan anak cucu kita. Jadi pengujian harus dilakukan dengan integritas dan hati,” tegas dia.

Tag:  #meutya #hafid #tinjau #laboratorium #pengujian #perangkat #elektronik #terbesar #asia #tenggara

KOMENTAR