



''Video Monolog Gibran Ingin Kirim Pesan bahwa Wapres Bukan Sekadar Ban Serep''
- Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menuai perhatian karena video monolog yang membahas mengenai generasi muda dan bonus demografi.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro berpandangan bahwa melalui video tersebut, Gibran memiliki pesan bahwa keberadaannya bukan sekadar cadangan.
Melainkan, tetap bekerja menanggapi sejumlah isu kekinian terutama yang menyangkut anak muda.
“Monolog Mas Gibran ini ingin mengirimkan pesan kepada publik bahwa wapres bukan sekadar ‘ban serep’ karena tetap aktual serta relevan merespon beragam situasi kekinian,” kata Agung Baskoro kepada Kompas.com, Rabu (23/4/2025).
Meskipun, akhirnya video monolog yang diunggah pada 20 April 2024 tersebut lebih banyak mendapat dislike hingga Rabu (23/4/2025) hari ini.
"Secara substantif, video Mas Gibran sesungguhnya positif. Karena mengingatkan soal bonus demografi yang sekarang kita nikmati. Apalagi diafirmasi dengan kesuksesan film Jumbo dan Timnas U-17,” ujar Agung.
Menurut Agung, respons negatif diberikan karena menganggap video tersebut tidak relevan. Sebab, publik ingin bukti nyata dari kerja Gibran sebagai Wapres.
“Monolog tersebut dianggap publik tak relevan, menimbang dua hal. Pertama, saat ini Mas Gibran adalah Wapres sehingga perlu menunjukkan kiprahnya secara nyata dan konsisten untuk mengoptimalkan bonus demografi tersebut,” katanya.
"Jangan sampai, sebatas wacana atau narasi yang tumpul. Karena selama enam bulan ini, belum tampak gebrakan dari Mas Wapres,” ujar Agung melanjutkan.
Kedua, dia mengatakan, respons negatif tidak terlepas dari residu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan jalan Gibran maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Kemudian, beberapa masalah lainnya yang terkait dengan keluarga Gibran. Salah satunya, terkait polemik ijazah Presiden ke-7 RI yang juga ayah dari Gibran, Joko Widodo (Jokowi).
“Sukar untuk tidak mengaitkan ketidaksukaan sebagian publik ini dengan ekses Pilpres 2024 yang menyeret soal masalah etik Mas Wapres di MK,” kata Agung.
"Residu-residu pilpres ini hanya salah satunya, di tengah beragam problem lain yang masih mengitari keluarga Solo secara intensif mulai terkait "Geng Medan', terkait Hasto, soal ijazah, hingga esemka,” ujarnya lagi.
Sebagaimana diketahui, dalam video monolog yang diunggah di kanal YouTube Gibran Rakabuming, Gibran mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030-2045.
Pada kurun waktu tersebut, menurut dia, terdapat 208 juta penduduk Indonesia yang berada di usia produktif.
Oleh karena itu, Gibran menyebut bahwa itu adalah momentum bersejarah dan hanya terjadi satu kali.
“Sebuah kondisi yang terjadi dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Kesempatan ini tidak akan terulang di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif,” kata Gibran.
Namun sayangnya, hingga Rabu (23/4/2025) pukul 13.35 WIB, video monolog Gibran itu mendapatkan dislike 108.157 kali dan telah ditonton sebanyak 867.319 kali.
Tag: #video #monolog #gibran #ingin #kirim #pesan #bahwa #wapres #bukan #sekadar #serep