Ormas Ganggu Pabrik BYD, Anggota DPR: Negara Tak Boleh Kalah dengan Preman
Mobil dalam bentuk setengah kerangka di pabrik mobil listrik BYD di Shenzhen, China, Rabu (16/4/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
16:32
23 April 2025

Ormas Ganggu Pabrik BYD, Anggota DPR: Negara Tak Boleh Kalah dengan Preman

- Anggota Komisi III DPR Abdullah menegaskan, negara tidak boleh kalah oleh premanisme yang berkedok organisasi masyarakat (ormas).

Sebab, ia mengaku prihatin dengan maraknya aksi premanisme oleh ormas yang menghambat investasi ke Indonesia. Salah satunya adalah terganggunya pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat.

"Aksi premanisme yang berkedok ormas ini sudah sangat meresahkan. Kalau dibiarkan, dampaknya akan sangat besar," kata Abdullah lewat keterangan tertulisnya, Rabu (23/4/2025).

"Negara tidak boleh kalah dengan preman. Indonesia adalah negara hukum. Premanisme harus diberantas," sambungnya menegaskan.

Abdullah melihat, aksi premanisme semakin marak dan berani melakukan pemerasan hingga intimidasi.

Premanisme berkedok ormas itu seolah yang paling berkuasa, sehingga bisa seenaknya meminta uang kepada pedagang hingga pengusaha.

"Seolah-olah tidak ada hukum di Indonesia. Mereka bisa seenaknya melakukan pemalakan dan pemerasan. Mereka bebas melakukan apa saja. Ini jelas tidak boleh dibiarkan," ujar Abdullah.

Karenanya, ia mendorong pemerintah membentuk satuan tugas (Satgas) Antipremansime yang terdiri dari berbagai lembaga penegak hukum.

Satgas tersebut diharapkan dapat menyelesaikan kasus premanisme di berbagai daerah yang mengganggu iklim investasi.

"Tidak boleh ada kata ampun bagi para preman yang telah meresahkan masyarakat. Mereka harus ditertibkan," kata Abdullah.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno, mendapat kabar ada tindakan premanisme terkait pembangunan pabrik mobil listrik asal China, BYD, di Subang, Jawa Barat.

Eddy mendorong pemerintah tegas dalam menindak premanisme, termasuk di pabrik BYD yang sedang dibangun.

"Saya juga mendengar bahwa sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Ya, saya kira itu harus tegas; pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini," tegas Eddy usai meninjau Pabrik BYD di Shenzhen, China, Rabu (16/4/2025).

Eddy menambahkan jangan sampai investor yang datang ke Indonesia justru tidak mendapat jaminan keamanan.

Oleh karenanya, ia mendorong pemerintah melakukan aksi nyata terkait adanya aksi premanisme dalam pembangunan pabrik BYD perdana di Tanah Air.

"Itu jaminan keamanan adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia. Jadi, permasalahan ormas dan premanisme ormas itu perlu segera dilakukan tindakan yang nyata dan tegas oleh pemerintah Indonesia," ucapnya.

Tag:  #ormas #ganggu #pabrik #anggota #negara #boleh #kalah #dengan #preman

KOMENTAR