1,2 Juta Relawan Program Makan Bergizi Gratis Terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan

- BPJS Ketenagakerjaan dan Badan Gizi Nasional (BGN) sepakat untuk memberikan perlindungan jaminan sosial pada seluruh pekerja yang terlibat dalam ekosistem program makan bergizi gratis (MBG). Total, sekitar 1,2 juta relawan yang akan didaftarkan ke dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. 

Kesepakatan ini dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo bersama Kepala BGN Dadan Hindayana. Keduanya bersepakat untuk memberikan perlindungan maksimal pada seluruh relawan MBG di seluruh Indonesia. 

Anggoro menyebut ini adalah bentuk sinergi yang sangat baik mengingat banyaknya pekerja yang terlibat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Yang mana, nantinya, semua pekerja wajib dilindungi oleh negara melalui perlindungan sosial dan perlindungan ketenagakerjaan.

"Jadi kami mengapresiasi kepada Pak Dadan dan tim di SPPG atas inisiatif hari ini. Kita menyambut baik," ujarnya usai penandatanganan nota kesepahaman di Plaza BPJAMSOSTEK, Jakarta, Senin (21/4). 

Anggoro mengungkapkan, di tahap awal ada sekitar 1,2 juta pekerja yang berpotensi terlindungi oleh dua produk jaminan sosial yang diikuti. Yakni, produk jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) dengan besaran premi Rp 16.800 per orang per bulan. Dengan terdaftar dalam dua program jaminan tersebut diharapkan para pekerja atau relawan di dalam ekosistem MBG tidak lagi was-was atau cemas saat bekerja. 

Sebab, jika terjadi kecelakaan saat bekerja, mulai berangkat dari rumah ke tempat kerja, di tempat kerja, dan pulang lagi ke rumah, mereka sudah dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan. Misal, terjadi kecelakaan hingga meninggal dunia, maka ahli waris akan mendapat santunan Rp 42.000.000 dan dua orang anaknya akan mendapatkan biaya sekolah dari TK hingga Perguruan Tinggi.

"Itu paling tidak basicnya. Itu dulu kita lindungi. Bahwa ke depan akan ada peningkatan lain nanti kita akan lihat lagi," ungkapnya. 

Ke depan, sasaran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan akan terus diperluas. Tak hanya pekerja yang terlibat di SPPG,  tapi juga para pekerja yang ada di dalam rantai pasok program tersebut. Mulai dari petani, peternak, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Anggoro yakin sinergi ini mampu mempercepat tercapainya universal coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Mengingat, saat ini dari 104,9 juta pekerja yang eligible menjadi peserta, masih terdapat sekitar 61 persen yang belum mendapatkan perlindungan. Di mana, angka ini sebetulnya didominasi oleh pekerja rentan.

"Melalui momentum ini, kami menyatakan siap untuk berkolaborasi dengan seluruh Kementerian Lembaga, dan juga pemerintah daerah dalam menjalankan Inpres 8 tahun 2025 guna menekan angka kemiskinan ekstrim dengan mewujudkan pekerja indonesia yang sejahtera," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan, saat ini sudah terdapat 1.083 SPPG, dengan total pekerja mencapai lebih dari 50 ribu. Sesuai roadmap BGN jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah hingga 1,2 juta pekerja.

Dia memastikan, kepesertaan mereka ini tidak akan memotong gaji. Sebab, pembayaran premi akan menggunakan biaya operasional yang ada. 

Menurutnya, dalam program makan bergizi ini terdapat ada beberapa komponen. Yakni,  komponen bahan baku, komponen operasional, dan komponen insentif. "Nah, tenaga kerja itu masuk di dalam komponen operasional. Dan di situlah seluruh yang menjadi relawan dialokasikan pendapatannya. Nanti kita bisa tambahkan premi untuk BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya. 

Dengan begitu, mereka tak perlu lagi cemas. Para relawan dapat fokus bekerja keras untuk menyiapkan permakanan untuk penerima manfaat. Karena program ini untuk jangka panjang dalam memastikan SDM Indonesia berkualitas dengan pemenuhan gizi anak-anak saat ini. (mia)

Tag:  #juta #relawan #program #makan #bergizi #gratis #terdaftar #dalam #bpjs #ketenagakerjaan