Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Mensos Janji Dengarkan Kritik Warga
Presiden Soeharto saat mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Mei 1998.(Dok. KOMPAS/Charles Dharapak)
22:14
20 April 2025

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Mensos Janji Dengarkan Kritik Warga

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan, pemerintah bakal mendengarkan seluruh aspirasi terkait usul menjadikan Presiden ke-2 Soeharto sebagai pahlawan nasional.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengeklaim bahwa pihak-pihak yang menolak Soeharto menjadi pahlawan nasional juga akan didengarkan oleh pemerintah.

"Ya tentu kita semua dengar ya, ini bagian dari proses, semua kita dengar, kita ikuti," ujar Gus Ipul di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Minggu (20/4/2025).

Ia memastikan, penetapan pahlawan nasional bakal mengikuti prosedur yang berlaku.

Gus Ipul juga menekankan bahwa kritik dan saran terkait pengusulan pahlawan nasional bak dipertimbangkan.

"Usulan dari masyarakat juga kita ikuti, normatifnya juga kita lalui. Kalau kemudian ada kritik, ada saran, tentu kami dengarkan," ujar dia.

Diberitakan, Soeharto diusulkan sebagai calon Pahlawan Nasional 2025 oleh Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) pada Maret 2025.

Gus Ipul mengatakan, pengusulan tersebut dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat.

“Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah,” ucap Gus Ipul, dikutip dari situs resmi Kementerian Sosial.

Selain Soeharto, ada sembilan nama lainnya yang juga diusulkan dalam daftar calon Pahlawan Nasional.

Mereka adalah K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).

Lalu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini adalah Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).

Di samping jasa-jasanya sebagai presiden, sosok Soeharto juga diliputi kontroversi dan catatan hitam, terutama terkait pelanggaran hak asasi manusia serta dugaan korupsi.

Tag:  #soeharto #diusulkan #jadi #pahlawan #nasional #mensos #janji #dengarkan #kritik #warga

KOMENTAR