Video Monolog Gibran Bisa Dianggap Pencitraan Semata
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka usai menghadiri seminar soal penerapan AI di SMAN 66 Jakarta, Rabu (12/3/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
21:38
20 April 2025

Video Monolog Gibran Bisa Dianggap Pencitraan Semata

Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional Lili Romli menyatakan, video monolog Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat dianggap sebagai pencitraan semata oleh publik.

Menurut Lili, anggapan itu dapat muncul karena publik menilai kemampuanGibran berbicara secara langsung di muka umum tidak sebaik dengan penuturannya di video monolog.

"Seperti diketahui, bila berbicara secara langsung, tidak sebagus bicara secara monolog tersebut. Tentu kalau dianggap negatif, dianggap angin lalu saja, dianggap bagian dari pencitraan,” kata Lili kepada Kompas.com, Minggu (20/4/2025).

Namun, di sisi lain, video monolog Gibran juga dapat menjadi modal sosial dan politik bila memperoleh sambutan positif.

Menurut Lili, penyampaian melalui video monolog sengaja dipilih Gibran sebagai strategi untuk tampil aman sekaligus membangun citra.

Format monolog yang diambil oleh Gibran mampu menghindari risiko salah ucap, sedangkan tema bonus demografi yang diangkat dalam monolog itu erat kaitannya dengan generasi muda.

“Dengan disampaikan secara monolog, dengan tutur kata yang teratur dan sistematis, jika direspons positif oleh kalangan muda, tentu bisa menyedot perhatian dan simpati. Ini bisa menjadi modal sosial dan politik untuk Wapres ke depan,” kata Lili.

Lili melanjutkan, video monolog itu juga menunjukkan bahwa Gibran tengah berupaya mencuri perhatian publik karena seorang wakil presiden umumnya sekadar menunggu tugas dari presiden.

“Sebenarnya, sebagai wapres cukup menunggu tugas dari presiden, karena bagaimanapun posisinya sebagai pembantu. Tapi dengan video monolog itu, tampak Wapres ingin tampil dan menarik perhatian publik,” ujar Lili.

Lili menilai hal itu wajar karena setiap pejabat publik tentu punya motif politik, tetapi ia mengingatkan agar pejabat publikharus berhati-hati dalam berucap ataupun bertindak.

“Setiap pejabat politik, apalagi setingkat wapres, setiap tindakan dan ucapannya cenderung memiliki atau bermotif politik. Begitu juga publik cenderung akan menilai seperti itu, ada motif politik, tidak dalam ruang yang vakum,” ucap Lili.

“Oleh karena itu, setiap pejabat publik harus hati-hati. Tidak boleh salah dalam berucap dan bertindak, karena publik akan menilainya,” kata dia.

Video Monolog Gibran

Diberitakan sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba berbicara mengenai bonus demografi yang sedang terjadi di Indonesia lewat video yang diunggah di akun YouTube miliknya.

Gibran berpandangan, Indonesia saat ini berada dalam momen yang sangat menentukan di tengah tantangan global, baik itu perang dagang, geopolitik, hingga perubahan iklim.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara besar tetap harus tumbuh, lincah, dan adaptif.

"Teman-teman, tantangan ini memang ada. Bahkan begitu besar, tapi yakinlah peluang kita juga jauh lebih besar," kata Gibran dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Sabtu (19/4/2025).

Gibran mengatakan, lebih dari separuh atau sebanyak 208 juta penduduk Indonesia pada kurun 2030-2045 akan berada pada usia produktif.

"Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Kesempatan ini tidak akan terulang, di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif," kata Gibran.

Menurutnya, ini merupakan peluang besar dan kesempatan emas untuk mengelola bonus demografi.

"Agar bukan menjadi sekadar bonus, bukan menjadi sekadar angka statistik yang fantastis, tapi sebagai jawaban untuk masa depan Indonesia," sambungnya.

Putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu mendorong generasi muda untuk menyiapkan diri, memiliki mimpi besar, dan keberanian membuat terobosan.

Ia juga mengingatkan generasi muda untuk beradaptasi dan menjadi tonggak kemajuan.

"Karena penentu di era kompetisi saat ini bukan siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling cepat belajar, cepat beradaptasi, dan cepat memanfaatkan peluang," ujar Gibran.

Tag:  #video #monolog #gibran #bisa #dianggap #pencitraan #semata

KOMENTAR