Haidar Alwi Tanggapi Demo Program MBG: 66,8 Persen Rakyat Puas dengan Program MBG
AKSI INDONESIA GELAP - Mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan aksi bertajuk 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (17/2/2025). Dalam aksinya, mahasiswa membawa 5 tuntutan yaitu mendesak Presiden Prabowo Subianto mencabut kebijakan efisiensi anggaran, transparansi status pembangunan, transparansi keseluruhan program MBG, tolak revisi UU Minerba, tolak dwifungsi TNI, tangkap dan adili Jokowi, dan sahkan RUU Perampasan Aset. TRIBUNNEWS/IRWAN
09:50
18 Februari 2025

Haidar Alwi Tanggapi Demo Program MBG: 66,8 Persen Rakyat Puas dengan Program MBG

- Ribuan pelajar dan mahasiswa di berbagai daerah menggelar demo bertajuk Indonesia Gelap, Senin (17/2/2025). 

Dari sejumlah aspirasi yang disampaikan di antaranya adalah terkait efisiensi anggaran kementerian dan lembaga untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.

Menanggapi hal itu, Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mengatakan bahwa data dan fakta justru membuktikan sebaliknya.

"Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang terkenal independen, sebanyak 66,8 persen rakyat menyatakan puas dengan program MBG. Untuk tahap awal, angka tersebut tergolong tinggi. Hanya 23,2 persen yang tidak puas," kata R Haidar Alwi, Senin (17/2/2025) malam.

Menurutnya, bagi sebagian orang makan mungkin dianggap sepele. Namun tidak bagi sebagian lainnya. 

Bahkan bagi umat muslim, makan sangat menentukan khusyuk tidaknya dalam beribadah.

"Saking pentingnya makan, sampai ada haditsnya. Jika waktu salat tiba sedangkan perut lapar dan makanan sudah dihidangkan, umat muslim dianjurkan makan terlebih dahulu tanpa perlu tergesa-gesa supaya salatnya khusyuk," jelas R Haidar Alwi.

"Demikian pula dalam belajar. Mustahil siswa bisa konsentrasi dengan kondisi perutnya lapar, gizinya tidak tercukupi dan kesehatannya terganggu," sambung R Haidar Alwi.

Ia yakin pemerintah sangat berhati-hati dan selektif melakukan pemotongan anggaran, terutama anggaran pendidikan sehingga tidak akan berdampak langsung terhadap mutu pendidikan.

"Mutu pendidikan tetap terjaga karena yang dipotong anggaran yang bersifat administratif dan seremonial seperti perjalanan dinas, studi banding, seminar dan lain-lain. Sementara beasiswa, dana BOS, KIP Kuliah, maupun tunjangan sertifikasi guru masih aman," ungkap R Haidar Alwi.

Meski begitu, dirinya dapat memahami kekhawatiran pelajar dan mahasiswa. 

Aspirasi yang disampaikan bisa menjadi masukan serta bahan evaluasi bagi pemerintahan Prabowo-Gibran agar program-program berjalan lebih baik dan lebih tepat sasaran.

"Saya rasa Presiden Prabowo bukan pemimpin yang antikritik. Tapi kritik yang membangun, yang didukung data dan fakta," pungkas R Haidar Alwi.

Editor: Dewi Agustina

Tag:  #haidar #alwi #tanggapi #demo #program #persen #rakyat #puas #dengan #program

KOMENTAR