Soal Kabur Aja Dulu, Menaker: Memang Ada Kesempatan di Luar, Tidak Masalah
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/12/2024).(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU)
10:46
17 Februari 2025

Soal Kabur Aja Dulu, Menaker: Memang Ada Kesempatan di Luar, Tidak Masalah

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengaku tak masalah dengan munculnya #KaburAjaDulu di media sosial yang mendorong warga negara Indonesia (WNI) untuk bekerja dan tinggal di luar negeri.

Yassierli meyakini, tren itu muncul bukan karena para WNI benar-benar ingin kabur dari Indonesia, tetapi ingin mengambil kesempatan untuk dapat bekerja di luar negeri.

"Tanggapannya, ya itu ini kan netizen terkait dengan kabur saja. Memang di satu sisi saya lihat kesempatan kerja di luar memang ada ya. Jadi semangatnya bukan kabur sebenarnya," ujar Yassierli di Istana, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Yassierli pun tak masalah apabila WNI ingin bekerja di luar negeri lalu kembali ke Indonesia demi membangun negeri.

"Jadi kalau memang ingin untuk meningkatkan skill dan ada peluang kerja di luar negeri, kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah," kata dia.

Kendati demikian, Yassierli menyadari bahwa tren tersebut merupakan tantangan bagi pemerintah.

Menurut dia, pemerintah memang perlu menciptakan lapangan kerja yang baik bagi warganya sendiri.

"Tapi, ini tantangan buat kita kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs, itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami," imbuh Yassierli.

Fenomena #KaburAjaDulu tengah ramai diperbincangkan di media sosial, mencerminkan keinginan masyarakat untuk meninggalkan Indonesia demi bekerja atau melanjutkan studi di luar negeri.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyatakan bahwa tren ini merupakan hal yang positif, asalkan individu yang berkeinginan tersebut terlebih dahulu meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka.

Karding menekankan pentingnya keterampilan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) agar mereka dapat bersaing dan mendapatkan upah yang layak di negara tujuan.

Selain itu, tren ini juga dimanfaatkan oleh warganet untuk saling berbagi pengalaman dan merekomendasikan negara yang cocok bagi mereka yang ingin "kabur".

Negara-negara dengan banyak diaspora Indonesia menjadi pilihan yang lebih menarik bagi mereka yang baru pertama kali melangkah ke luar negeri.

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) baru-baru ini merilis data terkait penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia untuk periode Januari hingga November 2024.

Data tersebut mencatat sebanyak 272.164 PMI yang bekerja di luar negeri sepanjang tahun 2024, dengan mayoritas beroperasi di sektor informal, yaitu 145.962 orang, yang didominasi oleh pekerja migran perempuan sebanyak 187.127 orang.

Editor: Adhyasta Dirgantara

Tag:  #soal #kabur #dulu #menaker #memang #kesempatan #luar #tidak #masalah

KOMENTAR